part 38

200 13 0
                                    


Chapter ini mengandung 18+


Part 38.

Sebulan setelah Liya naik tahta, semuanya berjalan lancar di kepimpinan Liya.

Yg lain juga sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Halilintar sendiri sibuk menjalankan misi entah itu misi dari tempur A atau sekedar gabut nyari power sphera.

Halilintar:" Yo gempa ada misi?"

Gempa melihat kakak tertuanya yg sedang berdiri sambil memegang secangkir teh hangat.

Gempa:" ayolah kak. Kau sudah menerima misi begitu banyak dan sekarang kau minta lagi"

Gempa cukup kesal karena halilintar mengambil semua misi, bahkan tes untuk mencari power sphera bagi anggota baru malah di selesaikan oleh halilintar.

Tapi itu juga bukan salah Halilintar toh, orang anggota baru yg sangat lama untuk melacak power sphera, dari pada gagal mending halilintar yg selesain.

Halilintar:" kalau begitu pergi saja"

Gempa:" yah pergi sana"

Halilintar mendengus saat gempa mengusir nyah, dia pergi meninggalkan percikan kilat.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

Disisi lain Liya sedang duduk di kursi kerajaan sambil melihat banyak lembaran kertas di mejanya.

Liya:" kenapa kertas ini tidak ada habisnya?"

Liya cukup frustasi karena harus membaca seluruh dokumen didepannya, ingin rasanya dia membakar semua dokumen itu.

Jika kalian berfikir menjadi seorang ratu itu enak Kalian salah besar.

Namun senyum Liya terbentuk saat merasakan seseorang yg duduk dijendela di sebelahnya.

Halilintar:" punya masalah?"

Liya:" ya. Bantu aku selesaikan dokumen ini"

Halilintar:" hn "

Satu jama kemudian mereka telah selesai dengan urusannya.

Liya:" hali kau bisa menemani ku ke kuil bulan?"

Halilintar:" untuk apa?"

Liya:" ikut sajah"

Mereka berdua masuk kedalam portal teleportasi. Muncul disebuah tempat yg cukup gelap.

Halilintar terpleset karena tanah yg cukup licin.

"Glup"

Batin Halilintar:" apa ini rasanya kepalaku menabrak sesuatu yg sangat kenyal dan besar"

Liya:" HALIII... KU MESUM"

"PLAKK"

Halilintar terpental cukup jauh oleh tamparan Liya, dipipi kanannya terlihat tanda merah yg berbentuk telapak tangan.

Wajah Liya memerah saat kepala halilintar tepat mengenai dua aset di dadanya.

Halilintar:" aduhhh. Tapi punya muh cukup besar sekarang"

Halilintar ingat dulu milik Liya yg Hanya sebesar jeruk dan sekarang ukurannya hampir sama dengan buah melon.

Wajah Liya kembali memerah ketika mendengar perkataan halilintar.

galaxy warsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang