12

514 59 1
                                    

Vote end coment nya ya!!!!!

"Terbiasa akan kehadiran seseorang membuat kita akan merasakan kehilangan saat kita dan seseorang tersebut memiliki jarak"



"Saya sangat puas dengan kinerja kamu Aya" puji Dani.

Hari ini, Dani melakukan peninjauan perusahaan Aditama Group's setelah ia pensiun dan digantikan oleh putranya El.

Terlihat diruang rapat , Dani beserta Aya dan Elvano sedang mempresentasikan grafik tentang keuntungan dan kerugian selama 3 bulan terakhir tepat nya setelah Elvano menjadi CEO.

Aya tersenyum tipis "terimakasih pak"

Dani beralih menatap Elvano "saya juga puas dengan peningkatan anda pak Elvano" ucapan Dani membuat El tersenyum bangga.

"Dan sepertinya pak Elvano sudah cukup dalam melakukan bimbingan dengan nona Aya. Saya akan melepaskan kewajiban anda sebagai sekretaris dan pembimbing bagi Elvano nona Aya" ujar Dani.

Aya mengangguk namun ada sedikit rasa tidak rela Aya karena mulai sekarang akan jarang bertemu dengan El.

"Tapi kenapa pa" protes El .

"Ya karena Aya bertugas sebagai wakil CEO El, dia bukan seorang sekretaris . Dia masih punya tanggung jawab yang besar sebagai wakil CEO terlepas dari itu semua kamu juga akan segera mendapatkan sekretaris baru" jelas Dani.

Setelahnya Dani bangkit berdiri
"Baiklah, kalau gitu rapat hari ini telah selesai" jelas Dani setelahnya melangkah keluar dari ruangan rapat.

Aya mengulurkan tangannya pada Elvano
"Selamat karena mulai sekarang Lo bakal jadi CEO seutuhnya. Pesan gue mulai Sekarang Lo harus lebih bertanggung jawab dan ya perusahaan ini adalah tanggung jawab yang harus Lo jaga" ujar Aya.

Elvano tersenyum kemudian menyambut uluran tangan Aya. Keduanya berjabat.

"Wah, Lo udah kek mama gue aja" gerutu El terkekeh.

"Dasar" ujar Aya kemudian melangkah pergi.

El mengembangkan senyumnya kemudian melangkah menyusul Aya.

"Aya tunggu!" Panggil El membuat langkah Aya terhenti dan berbalik.

"Kenapa?" Tanya Aya menaikkan sebelah alisnya.

"Entar malam ikut gue yuk!" Ajak El.

Aya menautkan kedua alisnya "mau ngapain?" Tanyanya.

"Ikut aja sih napa? Itung-itung tanda perpisahan Lo jadi sekretaris gue" ujar Elvano mengedit matanya.

"Enggak. Buang buang waktu" jawab Aya melangkah pergi.

Elvano berdecak kemudian berlari dan mengimbangi langkah Aya.

"Aya, ayolah. Malam ini ikut gue ya" bujuk El.

Aya menghentikan langkahnya menatap tajam pria dihadapannya.
"Kalau Lo takut gue apa-apain, Lo kan tahu gue enggak sehebat Lo kalau mau hajar orang" jelas El.

Aya mendengus "hm"

"hm apa? Hm iya? Hm enggak?" Tanya El tersenyum sumringah.

"Iya" tekan Aya langsung melangkah pergi.

Elvano tersenyum dan bersorak kegirangan tak memperdulikan tatapan para karyawan.






____________________________________________


Tok tok

"Masuk" suara datar milik Aya membuat pria yang tadi mengetuk pintu kemudian membukanya dan masuk kedalam ruangan wakil CEO.

"Ck, apakah masih lama?" Tanya Elvano sedikit kesal melihat Aya masih berkutat dengan pekerjaannya.

Tanpa menghentikan tangannya yang terus bekerja, "sebentar lagi. Kalau tidak bisa menunggu ya sudah pulang saja" jelas Aya .

"Eh... Enak aja. Gue Udah ngebut ngebut kerja Lo nya seenaknya mau batalin" gerutu Elvano.

Aya mengulum senyumnya, merasa senang dengan perkataan Elvano yang tidak langsung mengatakan bahwa ia berusaha mempercepat pekerjaannya demi bisa pergi dengannya.

"Fine. Ayo pergi" ujar Aya mengalah dan mulai menata berkas berkasnya.

Elvano tersenyum sumringah "yaudah ayo!"









_________________________________________







"Kita mau kemana?" Tanya Aya yang saat ini berada didalam mobil yang dikendarai Elvano.

"Enaknya kemana?" Tanya Elvano balik.

"Lo yang ngajak, kenapa nanya gue?" Tanya Aya dengan nada menjengkelkan.

Elvano terkekeh "iya Bu bos maaf" ujar Elvano.

Kemudian mobil Elvano berhenti, dan keduanya segera turun dari mobil.

"Ini dimana?" Tanya Aya.

Tanpa kata Elvano menarik tangan Aya membuat Aya hanya pasrah hingga ia berada di Pantai?

"Pantai?" Tanya Aya.

"Yap, gimana?" Tanya Elvano Menaik turunkan alisnya.

Aya menatap Elvano "kita ngapain malam malam ke Pantai Elvano?" Tanya Aya.

Elvano berdecak "ayolah, pergi ke Pantai pada saat malam itu cukup romantis Lo tahu" jelas Elvano.

Aya mendengus "iyaian"

Elvano tersenyum kemudian mengajak Aya duduk dihamparan pasir pantai. Untungnya sebelum Aya dan. Elvano pergi tadi, Aya ijin sebentar mengganti bajunya yang awalnya baju setelan kerja jadi baju casual yang lebih nyaman digunakan.

Keduanya tampak mulai menikmati keindahan pemandangan pantai dimalam hari. Setidaknya, Pantai tersebut dikelilingi kerlap kerlip lampu sehingga terlihat indah tanpa ada kegelapan.

Hembusan angin membuat tubuh Aya sedikit bergidik merasa kedinginan, sesekali Aya mengusap kedua tangannya untuk mengurangi dingin yang menjalar.

Tiba-tiba El melepaskan jasnya kemudian menyampirkkan pada bahu Aya membuat Aya menatapnya bingung.

"Gue enggak mau Lo sakit, entar gue kena lagi karena bikin Lo sakit" ujar Elvano beralasan yang dianggukin oleh Aya.

"Lo mau makan apa atau minum? Biar gue beli" tawar Elvano.

"Kopi aja," jawab Aya.

Elvano menundukkan hormat "pesanan anda akan siapa sebentar lagi nona" ujar Elvano yang langsung berlalu.








_________________________________________








Elvano kembali dengan dua cup coffe dan memberikan satu pada Aya. Keduanya tampak minum dengan santai.

"Enggak nyangka gue ketemu sama Lo dan bakal jadi partner gue" ujar Elvano.

Aya terkekeh "apalagi gue,enek banget liat muka Lo. Dari dulu ngeselin banget" timpal Aya.

Elvano tersenyum "muka Lo kalau marah gemesin soalnya" jawab Elvano spontan membuat Aya menatapnya.

"Iya gemesin banget pengen gue cakar"lanjut Elvano sebelum Aya akan berpikir tidak tidak.

"Kayak Lo berani aja nyakar gue" sinis Aya.

"SIAPA BERANI!" Seru Elvano.

"Jadi Lo takut?" Tanya Aya.

"Ya iyalah, mana berani gue Ama Lo yang karate, taekwondo,silat,, Wushu, sampai boxing aja jago. Gue mau belum nikah juga" ujar Elvano dengan nada bercanda membuat Aya hanya mendengus.

Keduanya tampak menikmati kebersamaannya malam ini ditemani rembulan yang tampak bersinar diatas sana.









__________________________




















i hate you bossy! Where stories live. Discover now