²³

1.2K 172 42
                                    

"Sebentar lagi selesai.."

Pemuda itu menampilkan senyum smirknya.

"Sebentar lagi,"

"Semuanya selesai."

Wajahnya berubah sumringah.

"Thank you, my best friend ."

























































































Han mengehela nafas frustasi, dua kasus itu saja belum selesai. Ehh.. tambah lagi.

"Kok bisa sih... astagaaa."

"Ya gak tau kak," jawab Yoshi.

"Kalian harus lebih hati-hati kali ini. Jangan pernah pisah sama yang lain." Peringat Han.

Salah satu disana tersenyum.

"Soal kematian Jaehyuk.... beneran gak ada bukti lagi sama sekali kak?" tanya Jihoon.

Han menggeleng, "Gak ada sama sekali, pelakunya bener-bener gak ninggalin bukti apa pun."

"Coba deh kalian ingat-ingat kalian punya musuh? Atau seseorang yang gak suka sama kalian?" tanya Han.

Jihoon menggeleng, "Seingetku kita gak punya musuh, kalo seseorang yang gak suka sama kita.. ya pasti ada lah kak. Mana ada seseorang di bumi ini disukai sama semua orang, nih ya meskipun orang itu baikkk banget pasti ada orang yang benci sama dia."

"Ucapan Jihoon bener banget," sahut Yedam.

Han mengangguk membenarkan.

"Hati-hati, harus saling jaga satu sama lain," nasihat Han pada tiga pemuda didepannnya.

Mereka bertiga mengangguk bersamaan, "Pasti kak."

Setelahnya mereka ber-empat sama-sama diam, tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Kalian mending pulang gih, nanti kasus ini biar kakak urus sama temen kakak. Istirahat yang cukup biar tenaganya pulih dan bisa ngelindungi temen-temennya," ucap Han.

"Makasih ya kak maaf ngerepotin," ujar Yedam tak enak.

"Gak perlu minta maaf, ini emang udah pekerjaan kakak." Han tersenyum menampilkan dimple yang berada di kedua pipinya, menambahkan kesan manis pada dirinya.

"Kita pamit ya kak,"

"Hati-hati."

































































































"Doy," panggil Haruto.

"Heh! Kan gue udah bilang, gue kakak lo! sopan dikit kek," balas Doyoung.

"Biarin napa sih, orang cuma beda dua tahun doang," bela Haruto.

Doyoung memutar bola matanya malas, "Kenapa?"

"Nanti malem kita nyuri lagi gak? Di sebelah barat jalan raya arah ke Gwangju ada toko jam mewah yang baru buka," ujar Haruto.

"Biasanya keamanannya tinggi Haru," cerca Doyoung.

"Disana masih belom ada satpamnya, pemiliknya yakin kalo kota ini aman," jawab Haruto.

? | Treasure ✔Where stories live. Discover now