Nine

6K 668 55
                                    

Saat ini adalah jam pelajaran olahraga kelas Chika, tetapi gadis itu kini malah berjalan ke arah rooftop. Ia ijin kepada guru dengan alasan tidak enak badan. Chika tak sepenuhnya berbohong, ia memang merasa kelelahan namun sisanya hanya karena sedang tidak dalam moodnya untuk mengikuti pelajaran itu

Chika membuka pintu dan angin yang cukup kencang seperti menyambutnya datang. Sebelumnya ia sempat ke kantin untuk membeli satu cup eskrim untuk meningkatkan moodnya. Sesuai permintaan Chika, rooftop ini dikontruksi ulang menjadi tempat yang nyaman untuk belajar, menenangkan diri, maupun untuk mengobrol santai disini

Chika mengernyitkan dahinya melihat seseorang sedang merebahkan dirinya di salah satu bangku. Saat ini keadaan di rooptop sangat sepi karena masih dalam jam produktif

Angin berhembus, rambut yang menghalangi wajah seseorang tadi kini menampakkan dengan jelas sosok orang itu dan terlihat dengan jelas di mata Chika. Chika tersenyum. Ia menaruh eskrimnya di meja dan kini memposisikan dirinya duduk di bangku tersebut.

Dengan hati-hati, Chika memindahkan sedikit tubuh orang itu, dan kini kepalanya berada di paha Chika

Chika tidak ingin mengganggunya, ia hanya diam dan memperhatikan tiap sudut dari wajah orang itu

Siapa lagi kalau bukan orang yang bisa membuat Chika menyukai seseorang yang sama sepertinya hanya melalui tatapan mata jika bukan Ara?

Hanya dengan memandang Ara dari dekat seperti ini saja selalu berhasil membuat detak jantung Chika tidak beraturan

Chika merapikan sedikit rambut yang menutupi mata Ara. Selama hampir setengah jam, Chika membiarkan mereka berdua dalam posisi seperti itu

Ara perlahan membuka matanya dan tersenyum pada saat mengetahui bahwa Chika berada tepat di dekatnya. Ara menatap Chika yang saat ini sedang menatap ke depan, melihat gedung-gedung tinggi yang berjajar dan tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Ara tidak pernah berhenti mengagumi Chika yang selalu terlihat cantik, bahkan dari sudut pandang bawahnya gadis itu masih saja terlihat sangat cantik

Chika belum menyadari Ara yang saat ini sudah terbangun hingga ia merasakan ada tangan yang mengusap pipinya lembut. Chika menatap Ara yang saat ini menatapnya juga

"Makasih" Ara tersenyum tipis dan dibalas senyuman juga oleh Chika

Ara bangkit dari posisi tidurnya dan kini duduk di sebelah Chika, Ara mencepol rambutnya asal agar tidak berantakan pada saat tertiup angin. Dan saat itu juga Chika melihat Ara dari samping, matanya tertuju pada mata Ara. Namun sedetik kemudian Chika memfokuskan pandangannya pada pipi Ara dan turun ke mulut gadis itu

Dengan cepat Chika menggeleng dan menepis semua pikiran yang baru saja seperti menghipnotisnya

"Mikirin apa sih lo" batin Chika

"Udah lama?" tanya Ara yang kini menoleh ke Chika

Chika hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya

"Kamu kenapa bolos?" kini gantian Chika yang bertanya

"Kamu sendiri?"

Chika memajukan bibir bawahnya, bukannya menjawab tetapi Ara malah membalikkan pertanyaannya

Ara terkekeh kecil lalu ia dengan perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Chika. Chika yang melihat pergerakan Ara sontak menelan ludahnya tetapi susah

MELODY Where stories live. Discover now