FIREFLIES [EBOOK]

Chapter 11

INI HANYA SPOILER DARI EBOOK FIREFLIES, BAGIAN LENGKAPNYA ADA DIEBOOK YANG AKAN DIRILIS YA GAES..

Disebuah Pub Ditengah Kota Seoul...

Suara musik yang jedag jedug menggetarkan lantai dansa, tidak membuat Kim Jisoo patah semangat, ia dengan pakaian mewahnya langsung melengang lenggok lalu bergabung dengan para teman prianya yang menari dilantai dansa. Botol minuman ditangan masing-masing, Jisoo yang begitu populer disambut dengan segala hormat untuk bergabung dalam kelompok anak elit Gangnam itu.

"Kim Jisoo. One Shot !" Kata salah satu teman Jisoo yang bernama Hee Chul. Dia adalah salah satu teman dekat Jisoo yang sama saja bobrok kelakuannya. Kalau sudah bertemu maka mereka berdua sama saja gilanya.

Hee Chul membukakan tutup botol bir pada Jisoo, lalu mereka menari bersama-sama. Hee Chul menari dengan ekspresi wajah cumi-cumi. Sedangkan Jisoo juga menari dengan tingkah empat dimensinya. Mereka seperti dua orang yang lepas dari rumah sakit jiwa tapi tahu bagaimana caranya bersenang-senang.

Ditengah-tengah tarian gila mereka, tiba-tiba salah seorang teman pria Jisoo lainnya mendekat. Ia menembus keramaian hanya demi memanggil Jisoo. Teman Jisoo bernama Jinyoung itu menepuk pundaknya.

"Ya, Jisoo ya. Ada Seseorang mencarimu" Kata Jinyoung. Awalnya Jisoo masih belum ngeh, tapi dilihat dari raut wajah Jinyoung sepertinya, orang yang mencari Jisoo membuatnya berkeringat dan grogi setengah mati.

Ia langsung menepuk Jisoo lagi keras-keras, agar gadis itu menoleh padanya. "Ya Jisoo ya ! Ada seseorang mencarimu. Ayo ikut aku" Panggil Jinyoung makin mendesak.

"Jinyoung Oppa Waaeee.. Apa sih ? Siapa yang mencariku ? Palingan itu hanyalah orang-orang yang ingin meminta nomor teleponku." Respon Jisoo meronta, ia menganggap panggilan dari Jinyoung hanyalah hal biasa.

"Ya. Bukan, dasar bocah. Ada seseorang yang tak biasa mencarimu imma !"

Belum selesai Jinyoung mengajak Jisoo agar ikut bersamanya, ternyata orang yang mencari Jisoo telah lebih dulu mencarinya langsung. Ia masuk kedalam lantai dansa lalu membuat semua orang disana terpaku dan gelagapan dengan kehadirannya. Mereka langsung berhenti menari dan bersenang-senang, lalu menjaga sikap. Saling lirik satu sama lain dengan keringat dingin, saat ia melihat sebuah lencana polisi dan tanda pengenal Jaksa dihadapkan kedepan puncak hidung mereka.

"Kim Jisoo Ssi ? Bisakah minta waktu mu sebentar ?"

Seorang detektif dengan suara yang maskulin langsung memecah hiruk pikuk bar VIP itu. Teman-teman Jisoo langsung menyingkir darinya, mereka langsung meninggalkan Jisoo, menunjukkan gerak gerik kalau mereka tak ingin terlibat. Wajar, rata-rata dari mereka adalah anak para elit dari kota ini, masing-masing dari mereka pasti memiliki belang, sebab dimana uang dan kekuasaan berada maka disitu pasti ada kejahatan. Hanya saja karena keluarga mereka kaya, tingkah nakal mereka tidak diketahui didepan media.

Jisoo mengerjap, ketika Detektif Lee Je Hoon menyebut namanya. Ia juga terkejut melihat Rosseanne datang bersama detektif itu.

"C-chaeyoung ah ? K- Kenapa kau datang kemari ?" Tanya Jisoo heran, terlebih ia melihat Rosseanne sedang mengalungkan ID card Jaksa dilehernya.

Rosseanne masih berusaha untuk mencairkan ketegangan ini, karena mau bagaimanapun dia dan Jisoo adalah sahabat dekat. "Silahkan lanjutkan pesta kalian" Susul Rosseanne pada teman-teman Jisoo.

"Eonni.. bisakah kau bersikap kooperatif dan ikut denganku sebentar ?" Tanya Rosseanne pada Kim Jisoo. Apalagi Rosseanne tidak berbicara seperti bahasanya biasanya dengan Jisoo. Memperjelas bahwa tunangan Lisa itu sedang dalam tugasnya.

Alhasil Jisoo-pun undur diri dari lantai dansa, lalu mengikuti Rosseanne dan detektif Lee Je Hoon ketempat yang lebih tenang dan sepi.

"Ya ? Chaeyoung ah ? Kenapa kau tiba-tiba menjemputku dengan ahjussi ini ? Kau membuatku seperti narapidana saja" Protes Jisoo. Terutama ia menunjuk detektif Lee Je Hoon yang mengenakan jaket kulit dan sepatu boots. Siapapun akan tahu kalau pria itu adalah seorang polisi tanpa harus memperlihatkan lencana pengenalnya.