19

11.8K 1.3K 61
                                    

"Na Jaemin, menikahlah denganku"

Suara lantang Jeno membuat mereka menghentikan acara makan malam sejenak. Tuan Lee meletakkan gelasnya dan menatap lekat pada sang putra, yang tiba-tiba mengucapkan keinginannya.

"Jeno..kau sangat tidak romantis." Komentarnya.

Nyonya Lee tertawa mendengarnya."Kalian berdua sama saja. Jeno,jangan dengarkan ayahmu. Dia dulu juga melamarku saat kami berdua makan dikedai ayam goreng kesukaannya."

"Setidaknya jika ingin melamar Jaemin-oppa, bawalah bunga dan cincin!"

Jeno mendengus mendengar nasehat dari adik kecilnya itu.

"Tapi benar kata Lami, setidaknya ajak Jaemin ke restaurant mahal dan beri ia cincin yang mahal juga Jeno." Ucap Tuan Lee.

Jeno menggaruk tangannya yang tak gatal. Ia spontan sekali melamar Jaemin diacara makan malam ini.

Jaemin sungguh indah. Dan ia ingin memiliki lelaki manis itu seutuhnya.

Sedangkan Jaemin, lelaki manis itu hanya menunduk malu. Debaran di dadanya berdetak dengan cepat.
"Lee Jeno benar-benar tidak bisa ditebak!" Batinnya.

"Nak Jaemin maaf ya.. Tidak apa-apa jika kau ingin menolak Jeno saat ini–karna sungguh, semua orang sedang menikmati makan malam dan dia dengan tiba-tiba mengatakan ingin menikahimu." Keluh Tuan Lee.

"Tapi aku juga berharap Jeno akan melamarmu lagi nanti dengan lebih baik. Bagaimana Jeno? Aku dan ibumu tidak ingin kehilangan calon menantu seperti Jaemin hanya karna kau melamarnya dengan cara yang paling tidak romantis seperti ini."

"Jaemin?"

Mengabaikan perkataan ayahnya. Jeno justru memanggil Jaemin dan mengenggam tangannya.

"Kau tidak apa-apa?"

"Tentu saja dia terkejut! Dasar bodoh!" Gerutu Lami.

Mereka yang berada disana ikut tertawa geli dengan apa yang Lami katakan. Bahkan Naeun & Gunhoo yang tidak paham dengan pembahasan orang dewasa disekitar mereka juga ikut tertawa.

***

Setelah menyelesaikan makan malam dan pesta kecil-kecilan untuk ulang tahun Lami. Jeno membawa Jaemin untuk bersantai di sebuah taman kecil yang terletak di halaman belakang.
Ada sebuah kolam ikan yang lumayan besar dengan jembatan di tengah-tengahnya yang dihiasi dengan lampu-lampu.

"Woah.. sangat indah.."

"Na Jaemin jauh lebih indah."

Jaemin menoleh dan membalas pandangan Jeno padanya.

"Tuan Lee.."

"Jeno. Panggil aku Jeno."

Jaemin mengangguk kaku.

"Jen..jeno."

Jeno tersenyum tampan dengan kedua mata yang membentuk seperti bulan sabit.
Ia membawa tangan Jaemin untuk ia genggam.

"Tentang tadi.." Jaemin terlihat ragu untuk bersuara.

"Jika kau ingin menanyakan perihal lamaranku dimeja makan–itu benar. Dan aku serius Jaemin." Potong Jeno.

Jaemin menatap pria dihadapannya dengan serius. "Aku baru saja gagal dalam sebuah hubungan, kau juga tahu."

Jeno mengerti. Ada keraguan pada diri Jaemin walaupun pria manis itu juga menyukai dirinya.

Daddy (Nomin ft Markhyuck) Where stories live. Discover now