VIII

327 39 25
                                    

XoXo-XoXo-XoXo

Smoky Heart

XoXo-XoXo-XoXo

VIII

Aoi mendongak, netranya seperti melihat sesuatu yang bercahaya di langit. Mungkin itu hanya perasaannya saja karena kabut telah menghilang hingga semua terasa jelas.

Tidak ada lagi demon yang terlihat membuat pasti bahwa mereka telah selesai mengerjakan misi ini dengan baik, meskipun tentu saja ada korban dari pihak mereka. Namun perjuangan ini tidak sia-sia. Mereka berhasil menyelamatkan warga kota Stella dan bertahan hingga bantuan tiba.

Ia meletakkan tangan kanannya di depan dada sambil memejamkan mata sejenak.

Perlahan iris biru cerahnya terbuka, ia melihat sesuatu melayang kemudian jatuh secara perlahan menuju padanya. Putih dan sekilas terlihat bercahaya. Ia berusaha menjangkaunya dan mendapati sehelai sayap.

Ia berkedip beberapa saat. Dahinya berkerut. "Eh? Sayap?"

"Aoi, apa kau baik-baik saja?" Arata menghampiri sang pangeran yang terdiam.

"Ya, aku baik."

Arata mengarahkan netranya pada tangan Aoi, "Begitu? Kau terlihat serius."

"Arata, coba lihat." Aoi memperlihatkan telapak tangannya. Sehelai sayap putih bersih terlihat. Entah kenapa terlihat begitu indah di mata mereka.

"Wah, kau mendapatkan sesuatu yang bagus." Arata berdecak pelan. "Mungkin itu sayap malaikat, hmm—nanchatte~"

Aoi tertawa ringan, "Mungkin? Tapi warnanya yang putih ini mengingatkanku pada Shun-san."

"Ah~ Shun-san yaa, aku ingin tahu apa yang sedang ia lakukan sekarang."

"Kalau begitu aku akan menyimpannya dengan baik, agar bisa memberikannya pada Shun-san jika suatu hari nanti kita bertemunya lagi."

XoXo-XoXo-XoXo

"Heeii, Koi! Kau mau kemana sih? Nanti kita dimarahi Haru-san lho." Kakeru berseru ketika melihat rekannya terbang melayang di sekitar hutan.

"Berhubung kita sedang berada di dunia manusia, ayo bermain-main sebentar Kakeru-san!"

"Nanti sayapmu dipatah Hajime-sama kalau ia tahu!"

"Eh, tapi pekerjaan kita sudah selesai. Anggap saja ini sebagai reward untuk kita."

"Aku tidak mau tahu ya—huh?" iris Kakeru berkilat. Tangannya refleks terbuka, begitu sesuatu jatuh di depan penglihatannya.

Koi yang menyadari rekannya terdiam segera menoleh, melayang pelan menuju Kakeru.

"Ada apa?"

"Lihat yang aku dapatkan. Ini sayap malaikat kan?"

Putih bersih dengan aura cahaya.

"Wuah, melihatnya dari dekat cukup mengagumkan ya!"

"Hm, ayo nanti kita berikan pada Hajime-sama!"

XoXo-XoXo-XoXo

Ia masih hidup, namun tidak dapat dibangunkan. Hajime pernah mendengar situasi seperti itu di alami oleh manusia, Shun mengatakan kalau itu namanya koma. Saat-saat di mana jiwa berada di antara situasi hidup dan mati.

Racun tanduk monster itu pasti telah menyebar dengan cepat sehingga menghilangkan kesadaran. Bahkan waktu Hajime terkena serangan beracun pada perutnya, ia perlu waktu yang lama untuk sembuh meskipun telah dibantu oleh Shun.Tanduk yang menancap tentu memiliki racun yang lebih berbahaya.

Smoky HeartWhere stories live. Discover now