Prolog

16.8K 883 20
                                    

“Kepolisian Busan mencatat sebanyak sembilan orang tewas setelah dituduh sebagai vampir. Rumor tentang vampir yang berkeliaran mencari darah manusia untuk ritual voodoo memang tengah berhembus di Korea sejak satu bulan lalu.”

“Alhasil, aparat berwenang pun harus memberlakukan jam malam di bagian selatan negara tersebut.”

Klik,

Pria manis bermata rubah itu langsung mematikan siaran televisi yang tengah membahas masalah vampire. Ya, rupanya pembahasan itu kini tengah menjadi trending topic di negaranya. Entah dari mana makhluk malam itu berasal, yang jelas si manis sangat amat takut terhadap makhluk mitos yang ‘katanya’ mengerikan.

“Kim Sunoo.” Panggilan itu membuatnya menoleh. Lelaki tadi, Kim Sunoo namanya, mendapati seorang wanita berkepala tiga yang masih terlihat cantik si balik balutan gaun tidurnya.

“Ada apa, Bi? Kenapa kau belum tidur?” tanya Sunoo saat melihat Bibinya, Kim Yuna, tengah menghampiri sofa tempatnya duduk, yang berhadapan langsung dengan televisi dan mengempaskan diri di sana.

Sudah tiga tahun ini dia hidup berdua hanya dengan Bibinya. Ibunya sudah lama meninggal, sementara sang Ayah? Ah, Sunoo sudah lama tak melihatnya. Karena sejak Eunbi meninggal, Ayahnya itu menjadi workaholic yang setiap detiknya selalu memikirkan kerja, kerja, dan kerja.

Sunoo selalu berpikir kalau itu adalah salah satu pelarian ayah saar kehilangan ibu. Namun, tambah ke sini, Ayahnya, Kim Jinyong, terlihat berubah karena perlakuannya yang begitu mengacuhkan putra semata wayangnya. Sunoo sendiri tidak mau ambil pusing. Hidup berdua dengan Bibinya saja ia sudah merasa cukup.

“Mulai sekarang kau harus berhati-hati. Bibi takut sesuatu yang buruk terjadi padamu,” ucap Kim Yuna. Pasti wanita itu mendengar berita barusan.

Sunoo menganggukkan kepalanya tanpa ragu. “Iya, Bi. Kau bisa percayakan padaku.”

Yuna menghela napas panjang lalu mengusap wajah keponakannya. “Belakangan ini banyak anak muda yang hilang. Bibi merasa takut. Mulai sekarang, kau jangan pergi sendirian, Sunoo. Ponselmu juga harus aktif 24 jam agar bibi dapat terus memantau keadaanmu.”

“Apakah itu tidak terdengar berlebihan?”

“Tidak ada yang berlebihan untuk keselamatanmu.”

“Kalau begitu, baiklah.” Sunoo menurut.

“Ah, sudah pukul sepuluh. Kau tidurlah, besok sekolah, bukan?”

Sunoo mengangguk kemudian menoleh ke arah jam besar berwarna cokelat kayu yang berdiri di samping rak. “Ya sudah, aku tidur duluan, ya, Bi. Selamat malam.”

***

To be continue

️Start 02/04/2023

👉🏻👉🏻 ATTENTION!!! 👈🏻👈🏻

hello, guys. apa kabar?

im sorry to have been absent from the wp world for such a long time. huhuhu, maaf.

sekarang, aku kembali dengan membawa work baru aku yang berjudul TRAPPED BY YOU.

nggak usah khawatir bakal ngaret update karena cerita ini udah berhasil aku garap di akun sebelah hingga tamat. aku bakal update setiap hari di sini dan perhari rencananya aku bakal update 3 part supaya cepet ending.

so, aku butuh vote + comment dari kalian semua biar semangat!! 🙏😭

karena berusaha semangat tanpa adanya penyemangat itu sulit, brouu. ea jomblo.

yaudah, ini aja. anw, thank you guys for coming to this story!! love you sekeboonn ❤️❤️❤️

[END] TRAPPED BY YOUWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu