Memories; Punishment

942 287 101
                                    

WARN -- Mulai chapter ini akan berisi sangat banyak penjelasan konflik cerita (reason Gyu bisu, reason Tae lupa tentang Gyu, and detailed main problem masa lalu mereka sampai terpisah). Mohon untuk baca dengan seksama tanpa melakukan skip narasi.

Enjoy your reading, all <333

Enjoy your reading, all <333

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekitar 10 tahun silam..

"Satu, dua, tiga!"

"Cheese!"

"AAAA! Beomgyu Hyung terus menyipratkan air pada Taehyun!" adu Taehyun kecil, memekik dengan nada tinggi khasnya sambil berlari di pesisir pantai.

Beomgyu yang lebih tinggi sekitar lima senti saja dari Taehyun pada saat itu menyusulnya. Tepat setelah dia menggulung tinggi celananya dan berhasil menangkap sebelah tangan adiknya. "Dapat kau!"

"Mama! Papa! Lihat yang dilakukan Hyung!"

"Berhenti mengadu. Saat ini kau milikku!" gurau Beomgyu dan menarik yang lebih muda agar ikut kebasahan dengan gelombang tepi pantai seperti dirinya.

Beomgyu dan Taehyun terlihat seperti sepasang saudara normal, tanpa masalah, atau pun serpihan kekurangan. Mereka sempurna. Hanya kakak adik berbeda satu tahun yang cukup kompak di banyak hal.

Bagi Taehyun, Beomgyu adalah kakaknya yang keren. Bagi Beomgyu, Taehyun hanya adik lugu yang polos.

Hanya dengan itu, dan ikatan yang kuat bisa terbangun di antaranya.

Tanpa mau menguak kebenaran, bahwa Beomgyu adalah putra yang tak lahir dari sperma Minho. Beomgyu hanyalah putra Kang Haeri, ibu mereka—yang lahir di luar pernikahan. Bahkan di kartu keluarga sebelumnya, nama Beomgyu tidak menyandang marga Kang. Namanya masih Jung Beomgyu dengan marga yang diambil dari marga asli ibunya saja, Jung Haeri.

Beomgyu kecil pasti telah melalui masa sulit dengan mencoba memahami itu semua di usia semuda miliknya. Anak itu dewasa lebih cepat. Tanpa ada sebesit keinginan yang dapat mengacaukan suasana yang telah ada di depan mata.

Padahal Kang Minho, ayah mereka saja membencinya. Tak sudi menganggapnya sebagai putra sulung dan hanya melihat Taehyun, darah daging kesayangannya saja.

"Hyung!" seru Taehyun, ketika keduanya sudah berbaring terlentang di permukaan pasir pantai. Menyipitkan mata saat memandang ke langit yang menyuguhkan terang menyilaukan. "Mama memanggang ikan. Ayo, kita kembali sebentar lagi," ucap Taehyun, sebelum melirik kakaknya yang tetap berdiam. Lantas menggeser dirinya hingga mendekat. "Beomgyu Hyung!"

"Uh?"

"Kok melamun?"

Beomgyu kecil tersenyum tipis. "Tidak, kok."

"Iya. Hyung melamun!"

"Hyun-ah."

"Eoh?" Gantian. Giliran Taehyun yang menoleh dengan wajah penasarannya.

[✓] 36 HOURS : To Free YouWhere stories live. Discover now