Last Survival [END✔️]

Part 11 : Komplotan Penipu

> Hai, everyone <

Sebelum baca jangan lupa vote dan follow akun ini biar dapat notif tiap updatenya 💗

> Happy reading <

---o0o---

Aku dan Satria berjalan menyusuri kota kosong, sambil bercerita bagaimana dia bisa selamat.

"Jadi... gimana kamu bisa selamat, cerita?"

"Ini agak berbahaya, tapi tiba-tiba aja aku lolos dari kejaran bandit-bandit itu, yah walaupun terluka dikit gak masalahm."

"Aneh, tapi syukurlah kamu selamat."

"Pedangnya bagus." ujar Satria.

"Oh, ini pemberian paman Edrick."

"Paman Edrick? Siapa?"

"Ceritanya panjang, tapi dia dan istrinya sangat baik padaku. Hm itu mengingatkanku pada keluarga kecilku." seketika raut muka Akira, muram.

"Come on! Jangan di ingat-ingat lagi, sekarang ayo kita fokus cari adik mu."

"Hei! Kau banyak berubah, ya? Apa yang kau lalukan saat bersama bandit-bandit itu?" Tanyaku.

"Hah? T-tidak, aku gak ngapa-ngapain kok."

"Hahaha, biasa aja kali gak usah grogi gitu, aku cuma bercanda."

Walaupun aku berbicara sembarang pada Satria, tapi raut mukanya menjelaskan semuanya. Tapi aku gak boleh berprasangka buruk, bisa saja dia hanya kaget.

Lalu kami berjalan terus.

Drapp! Drapp!

"Istirahat dulu."

"Hah, gak salah?"

"Apanya?"

"Pliss deh Satria yang ku kenal gak mungkin bilang gitu, dia mesti bilang, ayo lanjut!"

"HEY! AKU JUGA MANUSIA!" bentak Satria.

Aku tercengang mendengar bentakan keras Satria padaku, apa aku terlalu keras menuntut dia? Tapi ini aneh aja, setelah dia menghilang, lalu kembali semua yang ada padanya terasa asing.

"Santai aja, aku kan cuma bilang aja, huh!" Jawabku kesal.

"DASAR! KAU ITU MEMANG PEREMPUAN TOMBOY!"

"APA?! YA EMANG, TERUS KENAPA?!"

Aku beradu mulut dengan Satria sepersekian menit lamanya.

"Udahlah, aku pergi! Aku gak nyangka ya, kamu berubah secepat itu, ku kira kau teman!"

Drapp! Drapp! Drapp!

Lalu pergi meninggalkan Satria sendirian, sambil menggerutu kesal. Tak bisa berpikir lagi bisa-bisanya dia berubah, saat apa yang semua yang aku lakukan untuknya.

Deg!

"A-apa, jangan-jangan Satria udah jadi bagian dari bandit-bandit itu, lalu dia yang menangkap adik ku!"

Aku berbalik, dan bersembunyi mengintip keberadaan Satria lewat celah-celah kecil.

"Arghhh! Dasar cewek sialan." Tukas Satria kesal. "Rogers! Tangkap perempuan itu!"

Aku mendengar suara Satria berdecak kesal sambil mengirimkan pesan suara pada walkie talkie berbicara pada rekannya, yang dia belum bercerita tentang itu, padaku.

"Oh tidak, apa yang dimaksud perempuan itu aku?" ujarku dalam hati. "Aku harus mengikutinya!" Lanjutku.

☠️☠️☠️

Aku mengikuti Satria sampai di dalam sebuah gudang tua tak berpenghuni. Aku bergegas mengikutinya meninggalkan sebongkah Tas ranselku, pedang dan tembak saja yang ku bawa masuk.

Satria lewat depan gerbang gudang itu, sedangkan aku menyelinap masuk lewat jendela yang cukup tinggi, untungnya aku bisa masuk lewat sana.

"Hey bung, kenapa kau menggiring pesan tadi?" Tanya Rogers pada Satria. "Kau gak ada pikiran mau mengkhianati kami, kan?" Lanjutnya.

"Ck! Ya gak akan lah!" Jawab Satria percaya diri.

"Baiklah, kami akan melakukannya.. siapa yang akan jadi sasarannya?" Tanya Rogers.

"Heh, so easy! Dia gadis tomboi, Akira Nakai"

"Hahahaha.."

Semuanya tertawa terbahak-bahak, mendengar Satria mengatakan nama Akira.

"Ayolah, kau suruh kami menangkap seorang gadis?"

"Huh! Memangnya kenapa?"

"Itu sangat gampang! Benarkan kawan?"

"Tentu saja, bos!" Jawab salah satu pengikutnya.

"Hei! Kau jangan mengira dia gadis lemah, dia itu kuat, dan yang paling ingin ku miliki seutuhnya adalah pedangnya.."

"Cepat! Tangkap! Sandra dan siksa dia!" Tukas Satria dengan senyum sinisnya.

To be continued..

••••

Cemimiw, sekian lama ku ghosting cerita ini akhirnya kembali update lagi.

Gimana ceritanya? Seru?

Tetap stay terus ya, jangan lupa tinggalkan jejak kalian ❤️

Yuk guys! Yg mau temenan sama aku selain di wp bisa cek akun sosmed ku diatas ya✔️