10. Dia Kembali

1.5K 146 3
                                    

Hi, aku update

Bantu rekomendasikan MAHASISWA KOK DUDA yuk ke semua akun media sosial kalian, biar makin rame nih. Sepi banget, nggak ada yang komen, padahal butuh support dari kalian 🥺



Siap untuk konflik?
Berat atau ringan, nih?

Siap untuk konflik? Berat atau ringan, nih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10. Dia Kembali

Kesepuluh laki-laki itu menatap dengan tak percaya kepada satu laki-laki yang tiba-tiba saja datang tanpa permisi.

Dengan mulut menganga Nathaniel mencolek dagu laki-laki itu. "Ini siapa anjir?"

Doni mengamati tubuh laki-laki itu, kemudian menunduk guna melihat apakah kaki laki-laki itu menapak atau tidak. "Kakinya napak juga kagak melayang kek setan."

"Tampar gue jika ini bukan mimpi."

Plak

"Anying! Kenapa lo mukul pipi gue?" Samuel memegangi pipinya dan menatap Rian yang menjadi oknum pelaku tamparan pipinya.

Rian berdecak dengan memutar bola matanya malas. "Lo sendiri yang minta."

"Tunggu, jangan pada ribut dulu!" Alvan melerai, kemudian ia beralih mengamati seorang laki-laki yang memakai pakaian serba hitam itu dengan seksama.

"Lo sebenarnya siapa? Kembaran si Ozzie atau reinkarnasinya?" tanyanya dengan bingung. Sungguh, Alvan tidak bisa mencerna keadaan yang sedang terjadi dengan benar. Bagaimana bisa orang yang sudah lama mati tiba-tiba saja datang?

"Wah, gue tahu, nih. Si Ozzie pasti kagak diterima di surga maupun neraka makanya dia dibalikin lagi ke sini," celetuk Nathaniel.

Dengan gemas Doni memukul kepala Nathaniel. "Jangan ngadi-ngadi kalau ngomong suka bener."

"Udah, sekarang kita duduk dulu dan dengerin penjelasan dia," ucap Delio yang juga merasa bingung plus pegal karena sudah sepuluh menit yang lalu ia berdiri.

Sepuluh laki-laki itu plus laki-laki yang mirip dengan Ozzie itu duduk di sofa yang tersedia. Mereka semua sudah siap untuk mengintrogasi laki-laki itu.

"Sebagai yang berpengalaman, silakan Bapak Alvan Alsie Gilbert untuk memulai sesi tanya jawab," kata Doni yang meniru orang pembawa acara.

"Kenapa harus gue?" protes Alvan seraya menunjuk dirinya sendiri.

"Udahlah cepetan, lama banget, sih!" kesal Delio, ia harus segera pulang sebab istrinya di rumah merengek ingin martabak tapi ia juga penasaran dengan laki-laki ini yang mirip dengan Ozzie.

Alvan berdehem singkat, laki-laki itu menegakkan punggungnya. "Nama lo siapa?"

"Ozzie Mahardika Raiden," jawabnya.

"Umur?"

"Dua puluh dua tahun."

"Asal orang mana?"

[iv] [END] ALVAN || MY GOOD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang