Teacher (Hoonsuk) 🔞 [END]

34

"lu beli cincin buat felix dimana ? Bisa pesen by online ga ?" Hyunjin yang sedang meletakan pesanan Jihoon menatap Jihoon lekat.

"Mau ngapain ?" Tanya Hyunjin dan Jihoon hanya tertawa pelan.

"Gapapa nanya aja." Hyunjin mendecak pelan lalu memberikan kartu nama pada Jihoon.

"Disitu, bisa online sih.. gua juga pesen nya online." Jelas Hyunjin dan Jihoon menganggukkan kepalanya.

"Lu mau lamaran ?" Tanya Hyunjin to the point membuat Jihoon mendongakkan kepalanya lalu mengedikan bahunya sambil tertawa.

"Pacaran aja dulu hun." Ucap Hyunjin

"Langsung nikah aja sih kalo kata gua mah." Jawab Jihoon cepat.

"Anjir."

Jihoon tertawa membuat Hyunjin menggelengkan kepalanya pelan.

"Kak Jihoon." Jihoon dan Hyunjin menatap Yedam yang muncul dengan leci tea buatan Sunghoon.

Hyunjin yang mengerti kalau Yedam butuh bicara dengan Jihoon kembali berjalan memasuki dapurnya.

"Kenapa dam ?" Tanya Jihoon membuat Yedam menelan ludahnya pelan dan menundukkan kepalanya.

Jihoon menatap Yedam yang tidak duduk di hadapannya.

"Duduk sini." Yedam menarik nafasnya panjang lalu mendudukan dirinya di hadapan Jihoon yang langsung menyingkirkan laptop, piring dan gelas minum nya.

"Kenapa ?" Tanya Jihoon lagi dan Yedam masih menundukkan kepalanya dalam.

Yedam memainkan jarinya gugup.

Karena sejak pertemuan nya dengan Doyoung kemarin, Doyoung tak pernah hilang dari pikiran nya membuat Yedam gelisah.

Sebenarnya Yedam harus menanyakan langsung pada Doyoung tentang kenapa Doyoung ada di hadapannya kemarin dan maksud Doyoung mengatakan ingin sekolah di luar kota tapi masih muncul di kota yang sama dengan Yedam itu apa ?

"Dobby itu adek kak Jihoon ?" Tanya Yedam membuat Jihoon menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Pacar lu kan itu ?" Ucap Jihoon to the point membuat Yedam membulatkan matanya kaget.

"Pacar ?" Ucap Yedam dan Jihoon menganggukkan kepalanya semangat.

Yedam menarik nafasnya panjang.

"Dia mantan aku kak." Ucap Yedam membuat Jihoon mengernyitkan keningnya bingung.

"Bentar.. kok ??" Yedam menarik nafasnya panjang lalu berdehem pelan.

"Aku mutusin dia secara sepihak kak, ya aku tau aku salah, tapi aku tuh gabisa kak pacaran jarak jauh." Jihoon mengerjap matanya menatap Yedam lekat.

"Terus ?"

"Jadi setelah aku lulus SMP, aku putus dengan alasan aku sibuk sekolah, padahal aku tau yang lebih sibuk itu dia karena dia tingkat akhir kan." Jelas Yedam sambil menundukkan kepalanya.

Jihoon menarik nafasnya panjang.

Jihoon mulai paham dengan keadaan Doyoung dan Yedam.

Dulu memang ayahnya berencana menyekolahkan Doyoung di luar negeri, bukan luar kota tapi Doyoung menolak karena lebih suka tinggal bersama dengan Jihoon.

Ternyata ada alasan kuatnya.

Tapi mereka malah putus ? Sayang sekali sih.

"Sejak itu aku udah ga pernah hubungin dobby lagi, bahkan nomernya dobby aku hapus kak." Jihoon menganggukkan kepalanya mengerti.