Chapter 18

357 71 12
                                    

Namjoon mengerang kesal ketika dia mendapat pesan dari Yoongi beberapa saat yang lalu. Bahkan Nayeon sempat beberapa kali memandangnya keheranan sebab pria itu tampak gamang disela cumbuan mereka. Akhirnya, Nayeon mendorong tubuh Namjoon hingga terhempas pada punggung kursi.

"Katakan ada apa? Mukamu seperti ibu-ibu mau melahirkan."

Pria itu menengadah, mengencangkan ikat pinggangnya lagi meski benda didalamnya sudah menegang sejak beberapa menit yang lalu, "babe, maaf. Kurasa kita harus meneruskannya lain kali. Yoongi kelihatannya dalam masalah."

"Yoongi?" Nayeon mengernyit.

"Yes, maksudku.. Kenapa dia selalu minta tolong disaat yang salah? Telepon dari Yoongi barusan kurasa salah sambung. Dia bermaksud menelepon orang lain tapi aku tidak bisa tidak memikirkannya."

"Memang dia menyuruhmu apa?"

"Dia cuma bilang kirimkan orang ke tempat yang dia minta."

"Orang-orang siapa?"

Namjoon diam, kebingungan, "itu dia. Mau aku tanya panggilannya sudah dia tutup. Kutelepon lagi nadanya tidak bisa tersambung."

"Terus bagaimana?" Nayeon membenarkan tali bra-nya yang meloroh, dia menghadap kebelakang dan menepuk paha Namjoon dua kali, "kaitkan lagi tali bra-ku! Auuuhhh.. pakai acara interupsi segala jadi mood-ku hilang kan."

"Maaf aku minta maaf. Tapi kurasa aku harus menelepon polisi."

Sambil mengenakan kemejanya lagi, Namjoon lalu menekan nomor pada ponselnya.

"Apa?? Memangnya dia diculik??"

"Kubilang aku tak tahu sayang. Untuk sementara kusimpulkan dia dalam bahaya. Aku akan menyusulnya ke tempat yang dia maksud."

Nayeon buru-buru mengancingkan kemeja dan merapikan rambutnya yang sudah berantakan. Selagi Namjoon menelepon, dia poleskan lipstik pada bibirnya yang warnanya tadi sudah pudar, "a-aku ikut!"

"No! Big No! Aku tidak akan mengambil resiko mengajakmu kesana," Namjoon memandangnya keheranan ketika dia menemukan Nayeon sudah mengekor dibelakang, "terus buat apa kau berdandan? Kita tidak sedang mau pergi ke pesta, Demi Tuhan Nay??"

"Supaya aku tetap kelihatan cantik! Mana tahu penjahatnya jatuh cinta padaku begitu dia mellihat. Awas, kau menghalangi jalanku, Namjoon!"

Ketika pintu ruangannya dibuka dan Nayeon melenggang tak peduli, Namjoon geleng-geleng kepala dibelakang. Terpaksa mengikutinya sebab Nayeon terkdang cenderung sulit diatur.

"Im Nayeon, kita harus bicara setelah ini!"

**

Ketua Chen masih terpaku di tempatnya.

Mengagumi bagaimana Yoongi menantangnya dengan tatapan tanpa ekspresi. Padahal dia yakin Yoongi tidak memiliki pengaruh apa-apa yang bisa menjamin dirinya keluar hidup-hidup dari markasnya itu. Sementara Dahyun diselimjuti kekhawatiran yang amat sangat sampai dia merutuki betapa gegabahnya Yoongi bertindak. Kalimat yang keluar dari mulutnya selalu tidak disaring.

"A-Aku yang akan bilang pada Direktur Lee, kumohon, jangan celakai dia!" pinta Dahyun dengan tatapan memoho pada Ketua Chen. Membuat pria itu tersenyum penuh kemenangan. Yoongi yang lalu memandangnya tidak terima.

"Dahyun-ah.." selanya tanpa bisa dilanjutkan. Helaan napas pasrah menjadi bentuk betapa frustasinya dia saat ini. Sebenarnya Yoongi yakin pada detik ini bantuan akan segera datang, mengingst dia sudah menelepon seseorang untuk meminta bantuan. Hanya saja, selisih waktunya sekarang jadi penghalang. Yoongi harus mengulur waktu sebelum Ketua Chen menghabisi dirinya ataupun Dahyun sebelum mereka sempat keluar dari tempat itu.

Seesaw | Min Yoongi x Kim DahyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang