Loser (1)

694 73 19
                                    

"Kita menikah bukan hanya untuk bersenang-senang, tapi juga untuk melewati hari buruk bersama-sama..."

━━━━━━♡♤♡━━━━━━

Suatu siang di bulan Agustus. Apartemen mewah dengan nilai jual paling mahal se-Korea Selatan itu tampak sedikit ramai oleh kehadiran beberapa orang tamu. Bukan dalam suasana pesta, juga bukan karena undangan makan siang bersama seperti yang biasa si tuan rumah lakukan. Tidak ada yang spesial, tapi hari ini cukup penting bagi mereka, beberapa pria dewasa yang kini tengah duduk berkumpul di ruang tamu.

Dari balik meja dapur, si nyonya rumah memerhatikan semuanya dengan berkali-kali menghela nafas besar. Sedari pagi, wanita cantik yang baru hitungan bulan resmi menyandang marga Kwon itu sibuk menyiapkan apapun yang kiranya mampu ia sediakan demi mengurangi aura menegangkan yang begitu terasa. Tidak ada candaan seperti yang biasa para pria itu lakukan ketika bertemu. Semua memilih menahan kata, menunduk penuh kecemasan. Tak terkecuali leader mereka, Kwon Jiyong, yang bahkan terlihat meringkuk di sudut sofa.

'Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan?' bisik Jiwon dalam hati. Ia menggigiti bibirnya sendiri pertanda kecemasan pun tak luput olehnya.

Jam menunjuk pukul 10, ketika salah satu ponsel yang tergeletak di meja bundar itu berbunyi lirih. Si pemilik lekas mengambilnya, diiringi dengan tubuh-tubuh yang mulai menarik diri dari sandaran sofa. Termasuk Jiwon, yang melangkah mendekat untuk menyimak berita hasil sidang yang terasa bak keputusan hidup dan mati.

'K-pop star Sxxxxxx sentenced to 3 years in prison......'

'Sxxxxxx: Former K-pop star jailed for gambling and .......'

Sekian menit berlalu, dan keheningan masih merajai. Jiwon tidak tahu apa yang tertulis di laman berita itu, tapi melihat wajah-wajah yang begitu pucat dan semakin tertekuk membuatnya mengerti satu hal; yang mereka harapkan benar-benar telah musnah.

"Boleh aku pinjam gelas?" Sebuah suara mengagetkan Jiwon yang sedari tadi fokus mengamati gerak-gerik suaminya dari balik meja dapur.

"Eh." Jiwon segera menoleh pada pria jangkung yang entah sejak kapan berdiri di sebelahnya. Ia sedikit mendongak, tubuh mungilnya hanya setinggi bahu pria itu.

"...ne, Seunghyun sunbae, kalau kau butuh sesuatu yang lain katakan saja," ujar Jiwon sambil memberikan gelas dan segera menuangkan air minum.

"Bagaimana?" Tanya Jiwon lagi, ingin memastikan keadaan yang sedang terjadi di ruang tamu sana.

Choi Seunghyun yang dengan cepat mengaliri kerongkongan keringnya segera meletakkan kembali gelas tersebut. "Hmmm, seperti yang kau lihat. Buruk," jelasnya singkat dan terdengar pesimis.

Jiwon mengambil nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan. Kembali menoleh ke arah ruang tamu, tersisa beberapa orang yang duduk di sana. Termasuk suaminya dan juga Daesung yang sama-sama masih tertunduk lesu. Sekian menit selanjutnya Seunghyun dan Daesung pun memilih pamit pergi. Keduanya berjalan begitu lemah meninggalkan ruang tamu dan menuju pintu.

Bahkan Daesung hanya menyungging senyum yang dipaksakan ketika ia berpamitan pada si nyonya rumah yang adalah kawan dekatnya.

━━━━━━♡♤♡━━━━━━

"SHIT!!"

Tubuh Jiyong kembali terduduk lunglai setelah puas meluapkan kemarahannya dengan meninju dinding apartemen berkali-kali. Jari-jarinya terluka, tapi ia tak peduli. Ia mematung, dadanya naik turun dengan cepat. Tatapnya menerawang jauh. Memikirkan banyak hal yang terjadi saat ini. Memikirkan betapa banyak hal yang bergantung pada dirinya, sebagai seorang captain.

I'm Yours #2 {G-Dragon X Kim Jiwon}Where stories live. Discover now