Chapter 6 : Round Two, Start!

181 41 0
                                    

Halaman belakang Prison Hope kembali dipadati oleh ratusan tahanan yang diperintahkan untuk melaksanakan kerja bakti dan kerja sosial secara masal.

Hari ini, lapas Prison Hope kedatangan beberapa tamu yang sangat spesial, diantaranya ada para petinggi lembaga kepolisian nasional yang menemani tiga perwakilan dari divisi keamanan negara. Tampaknya pejabat-pejabat itu tengah menjalankan agenda kerja mereka untuk mengunjungi setiap lapas yang terletak di seluruh wilayah Korea Selatan.

Karena itulah, demi menciptakan citra yang baik di mata para pejabat pemerintahan dan petinggi kepolisian, maka pengurus lapas Prison Hope memutuskan untuk menggelar program kerja bersama yang diselenggarakan dari pukul tujuh pagi hingga dua belas siang.

Hitung-hitung, agar kebobrokan dan bangkai busuk yang mereka sembunyikan selama ini tidak tercium oleh petinggi-petinggi tersebut.

"Dasar para manusia bermuka dua!! Wajah-wajah mereka sangat pantas untuk kuludahi cihhh!"

Sembari menyapu daun-daun kering yang berserakan di tanah, Yerin kembali melempar tatapan sinisnya kearah ketua pengurus Prison Hope yang sedang berbincang-bincang santai bersama dengan para tamu spesialnya di ambang pintu masuk halaman belakang.

Gadis itu terus melontarkan makian dan kata-kata kasar, ingin sekali menghabisi pria tambun berperut buncit itu dengan tangannya sendiri.

Dasar munafik!

Pemakan gaji buta!

Bisa-bisanya ia melakukan semua ini demi menutupi aktivitas ilegal dan perlakuan buruk yang telah mereka lakukan di dalam lapas.

"Aku dengar-dengar, si gendut itu juga pernah menerima suap dari beberapa pejabat yang terlibat dalam kasus besar. Belum lagi tindak korupsi yang ia lakukan terhadap dana yang diberikan untuk mengelola lapas" Ucap Eunha ikut-ikutan bergibah ria bersama Yerin.

"Cih! Apa yang mau diharapkan dari para petinggi negara saat ini?! Saat pemilihan legislatif berlangsung, bajingan-bajingan itu selalu berkampanye dan mengoarkan banyak janji manis kepada masyarakat. Tetapi setelah terpilih sebagai anggota dewan...hohoho!" Yuju tertawa sinis,"Mereka malah bermalas-malasan dan tidak menepati janji-janji yang telah diucapkan saat kampanye"

Yerin membalas,"Ya begitulah. Kenyataan hidup memang sangat pahit" Pandangan matanya kemudian tertuju kearah Umji yang masih tampak sibuk menyapu dedaunan kering,"Bukankah dia juga adalah salah satu dari mereka?"

"Eoh? Maksudmu, eonnie?" Eunha dan Yuju refleks melotot dan ikut menatap Umji dengan intens,"Masa kalian berdua tidak mengetahui gosipnya sih?!"

Yerin mengipas-ngipas wajahnya, lalu merangkul erat kedua rekannya itu dan membisikkan sesuatu,"Kim Umji sebenarnya adalah putri bungsu dari Kim Jaesook, salah satu anggota dewan perwakilan rakyat Korea Selatan yang tengah menjabat di periode ini"

"Kim Jaesook? Bukannya si brengsek itu pernah terlibat dalam kasus suap yang melibatkan dua perusahaan BUMN beberapa tahun yang lalu? Beritanya cukup heboh loh hingga dibahas hampir setiap hari di televisi!" Yuju menganga lebar, tak mempercayai gosip yang baru saja ia dengar dari bibir Yerin,"Tapi, mengapa dia bisa lolos dari jeratan hukum dengan semudah itu?"

"Ya ampun, Ju. Masa kau sama sekali tidak mengetahui taktik klasik dari bajingan-bajingan itu?" Sindir Yerin sembari menepuk-nepuk puncak kepala Yuju,"Mereka tentu saja bisa menyogok pihak kepolisian dan para hakim pengadilan tinggi, agar bisa terbebas dari hukuman penjara. Semua orang juga sudah tahu akan hal itu"

"Lalu apa hubungannya dengan Umji?" Eunha masih terlihat sangat kebingungan. Itu semua tergambar dengan jelas dari raut wajahnya,"Kalau memang Umji adalah putri kandung dari Kim Jaesook, mengapa ia bisa ditahan di dalam lapas ini sekarang? Sangat tidak masuk akal sekali"

[PREQUEL] BULL:IES - Zero to One ✔️Where stories live. Discover now