REIN: Jaga Dirimu

136 18 5
                                    









Jungkook pikir hidupnya sempurna.

Ia memiliki segala yang dibutuhkannya, yang diinginkannya, dan seluruh obsesinya. Sangat lengkap tanpa batas dan begitu serakah. Suatu pagi yang dingin, Jungkook terbangun dengan sakit kepala yang hebat dan dirinya pikir itu normal. Jungkook sangat menyukai anggur merah yang dibuat di tahun yang sama dengan tahun kelahirannya, malam itu ia mabuk dan jatuh tertidur dengan linglung. Tidak heran sakit kepala dan perasaan tidak nyaman menyerang seluruh tubuhnya.

Sepasang matanya yang hitam dan indah memandangi langit-langit kamarnya dengan kepuasan yang meluap-luap, ia terkekeh begitu gembira, "Akhirnya, akhirnya Taehyungku benar-benar menjadi kekasihku!" Matanya menyipit ketika tawa datang dari mulutnya yang kaku akibat terlalu lama tertidur.

Jungkook beranjak dari ranjangnya yang berantakan, berjalan dan tersandung di pintu kamar mandi. Seluruh isi perutnya keluar akibat terlalu banyak minum, tetapi senyum riang masih tergantung di wajahnya yang rupawan. Tidak ada hadiah ulang tahun yang lebih istimewa daripada tahun ini, tidak mungkin Jungkook bisa menahan suasana hatinya yang gembira.

Saat Jungkook sedang mandi, pengingat di ponselnya berdering nyaring, rentetan ucapan selamat ulang tahun dan doa-doa yang ditulis dengan hati-hati memenuhi notifikasi ponselnya. Jungkook mengeringkan rambut hitamnya dan mengenakan pakaian hangat, menghindari angin dingin yang menyelinap dari jendela.

Ruang kamarnya yang gelap membuatnya merasa sesak, namun tidak merusak kesenangannya, "Terima kasih semuanya!" Jungkook mengetik balasan kepada orang-orang yang memberinya ucapan selamat ulang tahun ataupun doa, kakinya melangkah mengelilingi kamar dan kemudian membuka jendela besar yang menghadap ke timur.

Alis Jungkook sedikit mengernyit saat melihat kekacauan kamarnya, lalu ia berteriak.

"BIBI LEE, BERSIHKAN KAMARKU!"

Suara seorang wanita datang dari jauh, setelah itu pintu diketuk dan dibuka dengan lembut. Sebelum Jungkook bisa mengatakan apa-apa, seekor rubah salju berbulu lembut telah melompat ke arahnya dan menggosokkan kepala kecilnya ke wajah Jungkook. Pemuda itu kembali tersenyum ketika menangkap rubah peliharaannya, "Winey! Anak nakal! Apa kau sudah makan, hm?" Winey menggerakkan kaki depannya untuk menepuk pipi putih tuannya. Seakan mengatakan dirinya sudah makan, Jungkook tersenyum puas akan kepintaran hewan peliharaannya.

Diam-diam Bibi Lee membersihkan lantai, ranjang, dan memindahkan pakaian kotor di kamar mandi. Gerakkannya sedikit lambat, namun Jungkook menatapnya acuh tak acuh, "Bibi sangat lambat, apakah Bibi sudah bosan bekerja membersihkan kamar tidurku?" Ia mengatakannya sambil lalu, lagipula Bibi Lee sudah terlalu tua untuk terus bekerja. Bibi Lee tersenyum seperti biasa, "Tidak, Bibi baik-baik saja di sini." Suaranya yang lembut dan terdengar menyenangkan dibalas dengan anggukan singkat oleh tuan mudanya.

Puas bermain dengan Winey, Jungkook berjalan keluar kamar diikuti oleh Winey. Mengabaikan notifikasi dari sosial medianya, Jungkook beralih ke ruang obrolan antara ia dan kekasihnya. Jantungnya berdebar lebih kuat, kegembiraan memenuhi seluruh tubuhnya dan kembali berubah menjadi sosok yang bersemangat. Menanyakan tentang kegiatan sehari-hari dan mengingatkan untuk makan dengan baik, setelah itu hening. Tanpa daya Jungkook berhenti menatap ponselnya, bagaimanapun juga kekasihnya memiliki kepribadian yang sedikit tertutup. Jadi ia tidak bisa memaksa lebih jauh lagi, tetapi hatinya menjadi gelisah.

New Project: REINWhere stories live. Discover now