1

425 38 8
                                    

Karakter hanya meminjam yaa..

Saya buat dengan genderswitch..

Maaf banget untuk karakternya si Lan xichen..

*****
Dua insan berada dirumah penuh dengan hawa yang tak mengenakkan
Rumah tangga yang selalu diinginkan setiap orang bahagia penuh dengan rasa cinta.

Berdebatan diantarannya tiada henti. Beruntung rumah mereka kedap suara tidak menghawatirkan hingga tidak akan terdengar sampai diluar.

Tidak akan menyangka sosok tenang Lan Xichen membalas percakapan sang istri, Jiang Wanyin berdebatan yang tak terkalahkan, bahkan wajahnya yang biasa tenang diluaran kini menatap dingin halnya seperti adiknya.

Namun hal itu tak berlaku ketika keluar dari sana. Tetap pada perannya begitu juga sang istri seolah-olah tak akan terjadi apapun pada keduanya. Mereka menjadi hangat dan romantis dimata mereka.

Pernikahan berjalan 6 bulan. Mereka pisah ranjang. Namun sang istri ditempatkan di kamar utama. Rumah ini hadiah spesial dari orang tua Lan Xichen sementara dirinya berada dikamar sebelah kamar utama.

Ketukan terdengar Wanyin segera membukakan kamar dengan wajah cemberut seperti biasa. Namun tak menghalangi kecantikannya.

"Aku ingin bicara."

Jika menemuinya secara langsung Wanyin akan paham jika suaminya berbicara penting kepadanya.

Mereka duduk dalam diam sebelum memulai percakapan lan Xichen memandang sang istri.

Wanyin menaikkan sebelah alisnya heran tatapan itu tidak seperti biasanya.

"Ehem.. Wanyin kau tahu kan pernikahan ini tidak seperti yang kita harapkan?"

"Ia itu kamu."

"Lalu?" buka suara setelah bergumam dalam hati.

"Kau tau kan aku masih memiliki kekasih. Aku ingin menikahinya."

Wanyin terdiam bahkan kerutan wajahnya perlahan menghilang, ia menunduk mengingat apa yang terjadi sebelumnya tanpa diketahui sang suami.

3 bulan yang lalu ia divoniskan takkan memiliki keturunan sebab penyakit tanpa gejala tanpa sadar menggerogoti tubuhnya.

Ketika itu ia memeriksa kondisi tubuhnya mengalami pendarahan tidak normal diluar menstruasi.

Dia divonis penyakit kanker serviks stadium 3 bahkan dia diprediksi umurnya tidak akan panjang.

(Maaf banget.. Jadi sedih saya yang menulis sendiri.😢)

Mereka saat itu hubungan bagai kucing dan anjing yang tak pernah akur. Perlahan sifat temperament Wanyin berubah secara perlahan. Agar tidak dicurigai sang suami seperti biasa dia hanya menghindar atau terdiam walau kerutan wajah masih tetap ditampilkan khasnya.

Diam-diam Wanyin selalu memeriksa diri sendirian tanpa ada orang yang tahu.

"Nikah kan saja."

Itulah jawabannya keputusan yang ia ambil sangat tahu beresiko.

Lan Xichen tersenyum tipis mendengar keputusan istrinya.

"Tentu saja, bahkan jika aku tidak mengatakan kepadamu aku akan tetap menikahinya. Dia sudah mengandung anakku."

'Bahkan sudah mengandung tapi tak apa, juga apa yang harus kuharapkan'

Wanyin tersenyum tipis ini pertama kalinya ia tujukan pada suaminya, lalu ia mengangguk.

"Jika itu yang membuatmu bahagia."

..

Seusai bicara pada suaminya, rasa sakit tak tertahankan menarik nafas agar tak terdengar rintihan kesakitan. Lan Xichen sudah pergi dari kamarnya. Ia mengambil obat di laci lemarinya. Obat yang setiap hati ia konsumsi tidak terbilang sedikit demi meredakan rasa sakit.

dia....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang