First Night?

327 47 7
                                    

(・´з'・)

Kalau yang kalian pikir, first night adalah melakukan hubungan suami istri. Maka, belum pernah ada. Bahkan, sampai satu bulan pertama.

Hari itu, setelah hari H dan H+1, keduanya sudah harus kembali kerja. Tidak ada toleransi, cuti kerja hanya tiga hari. H-1, hari H, dan H+1. Bahkan, Yoongi langsung diminta lembur untuk mengganti 3 hari libur yang digunakan.

Rae Na juga selain sibuk kerja, harus sibuk dengan S2-nya. Iya, akhirnya, anak itu berkesempatan melanjutkan pendidikannya sejak 2 bulan sebelum pernikahan.

Cuma Rae Na yang mau nikah malah daftar kuliah.

Ini sudah masuk pertengahan bulan ke dua pernikahan mereka. Hari minggu, Rae Na terbangun di jam 2 dini hari. Padahal, alarm diatur pukul 5 pagi. Rencananya mau lari pagi setelah sarapan. Tapi, malah bangun lebih awal. Sialnya, jadi sulit tidur lagi. Karena banyak gerak buat cari posisi nyaman, jadi ganggu tidur pulas Yoongi.

"Kenapa gak tidur, hmm?" suaranya parau bahkan, matanya tetap terpejam.

"Eung,,, gak apa-apa."

Yoongi bergeser dekati istri. Rengkuh pinggangnya buat dipeluk. Rae Na nyamankan posisi lagi. Barangkali, bisa tidur nyenyak di pelukan suami. Tapi, sama saja. Matanya sulit diajak kompromi. Justru malah ingin ke kamar mandi.

Jadi, dia singkirkan tangan Yoongi yang peluk erat sekali. "Kak, aku mau ke kamar mandi."

Sekembalinya dari kamar mandi, Rae Na malah dapati suami buka mata dan sandaran pada tumpukan dua bantal. Rae Na kembali ke posisinya, tarik selimut hingga sebatas pinggang. Lalu, bertanya, "Kenapa kakak bangun?"

"Tiba-tiba ikut sulit tidur."

"Maaf, ganggu sekali, ya?"

Keduanya dilanda diam beberapa saat. Sampai Yoongi dapati istri tampak melamun ke arah tirai jendela.

Yoongi bergeser, sesekali usap rambut istri. "Mikir apa?"

Tidak ada jawab.

"Hei!"

Yoongi kembali sadarkan. Baru, Rae Na alih atensi pada suami dengan kaget. "Huh?"

"Mikir apa, hmm?"

Senyum simpul. "Gak mikir apa-apa."

Dirangkul pundaknya. Dibawa pada rengkuhan. Kecup pipi kilat membuat keduanya saling tatap sangat dalam. Tapi, seperti tidak ada tujuan. Sampai Yoongi inisiatif kecup bibir istri.

"Boleh sekarang? Untuk yang pertama."

Gigiti bibir sambil berpikir beberapa saat. Sebelum, mengangguk sekali sebagai jawaban. Jadi, Yoongi semakin tarik pinggang istri. Lalu, kembali invasi bibirnya.

Rae Na nikmati, tangannya meremat piyama di kedua sisi pinggang Yoongi. Ikuti permainan suami sebisanya. Terbawa naluri katanya.

Lalu, baringkan istri perlahan tanpa lepas pagutan. Tangannya bergerak singkirkan selimut. Perlahan lepas kaitan baju piyama yang dikenakan.

"Siap?" Yoongi sempatkan bertanya. Pastikan istrinya tidak terpaksa.

Mengangguk dengan rona merah di pipi. Membuat Yoongi terus mengagumi. "Cantik, cantik sekali."

Sebuah pengalihan. Sementara, Yoongi terus bergerak sesuai kebutuhan.

Dari sana, kegiatan semakin intim. Makin dalam hingga sampai pada puncak kelepasan penuh kenikmatan.

(dah, gak sanggup mau se-eksplisit mungkin 😭😭)


🙈






Pukul tujuh, keduanya masih di tempat yang sama. Rae Na tiduran bersandar dada Yoongi yang setengah sandaran kepala ranjang. Yoongi sendiri  usap-usap punggung telanjang istri. Sama-sama telanjang sebenarnya. Hanya tertutup selimut. Tapi, tidak seluruhnya. Tubuh Yoongi yang tertutup hanya pinggang ke bawah. Tubuh Rae Na hampir seluruhnya, hanya bagian bahu yang terekspos sempurna.

"Sakit?"

"Kak, ih! Malu!" cubit pinggang dengan kuat. Sampai si korban meringis.

"Kenapa malu? Semalam gak tau malu. Apa tandanya mau lagi?" tetap, goda pa-, eh istri itu menyenangkan.

"Jangan ngarang! Badanku remuk semua rasanya."

Yoongi terkekeh sambil terus usap punggung. "Maaf!"

"Issh, dingin!" keluhnya, semakin rapat peluk suami.







Sejak itu, Yoongi tidak lagi ragu meminta. Kebutuhan biologisnya jadi meningkat tiap dekat istri. Seminggu sekali sudah pasti. Hanya saja, entah kenapa belum juga tumbuh dedek bayi.

Sempat, dua bulan lebih Rae Na tidak datang bulan. Yoongi sudah optimis begitu diberi tahu istri. Sayang, begitu ingin periksa pakai testpack, justru bulanannya datang.

Memang, katanya beberapa orang hamil mengalami bercak-bercak di awal. Masalahnya, ini bukan hanya bercak. Benar-benar darah merah. Terlebih, di hari berikutnya terus ada.

"Tidak apa-apa. Nanti, kita usaha lagi." kata Yoongi menenangkan istri. Meski dirinya sendiri juga sedikit kecewa.

Karena hal itu, Yoongi jadi curhat pada teman-temannya.

Kata Namjoon, "Menikah memang sejatinya supaya punya keturunan secara sah dan sesuai adab. Tapi, kalaupun gak, ya gak masalah. Itu tergantung padamu. Pasangan jaman sekarang juga jarang punya anak."

Oke, Namjoon memang orang seperti itu. Dia selalu melihat apa yang terjadi saat ini. Dan memang orang yang tidak begitu memikirkan pernikahan apalagi anak. Hidup yang dia jalani saat ini juga berharga tanpa harus adanya orang lain.

Kata Jungkook, "Usaha lagi, lah, bro. Yang kenceng! Kurang hot pasti!"

Disahut Jimin, "Lain kali lebih seksi, kawan. Seseksi Park Jimin. Pasti manjur."

Taehyung, "Masih ada hari esok. Cuma belum waktunya. Barangkali, Tuhan masih pengen ngasih waktu buat lo cari uang lebih banyak."

Seokjin, "Tenanglah! Cuma masalah waktu. Lagian, kalian masih muda. Optimis aja! Sambil nunggu gue nikah dulu."

Hoseok, sobat terdabes sepanjang era. "Kayak kata Namjoon, kalo gak dikasih ya udah gak apa-apa. Tapi, bukan berarti putus asa. Gue tetep berharap yang terbaik, lah buatmu. Kayak kata Taehyung sama Seokjin, cuma masalah waktu. Kalo gak hari ini ya, besok. Ingat aja, sejauh ini kalian bersama bukan semata-mata mau anak, kan? Gak mungkin juga misal gegara kalian gak punya anak terus lo mau ninggalin dia, kan? Ingat! Dia pernah lalui masa sesulit itu. Jangan sampai tanpa sadar lo jadi nekan mental dia. Semangat, bro!"

( ̄3 ̄)

Panjang sekali. Gpp anggap krn lama gak up.


Oh ya, saranin idol line 99 ke sini yg marganya jung. Cewek/cowok boleh.

Lavyu

Ryeozka

EX Boyfriend & GirlfriendWhere stories live. Discover now