07

1K 131 20
                                    


BUGH

Gojou tersungkur ke tanah, sedangkan yuuji membelalakkan matanya karena terkejut.

Menoleh ke arah sang pelaku yang melempar gojou dengan bogem mentah, itu suaminya.

"Sudah lama aku ingin melakukannya, akhirnya aku bisa mewujudkan nya sekarang" tatapan mata Nanami begitu mengintimidasi, sedangkan gojou balas menatap sengit.

Memegang sudut bibirnya yang sedikit berdarah.

Nanami berjongkok, menyamaratakan tingginya dengan gojou lalu memegang kerah baju pria itu.

"Kau tau gojou-san, ketika istri ku bercerita tentang pria brengsek di masa lalunya rasanya saat itu juga aku ingin pergi mencari mu dan memukul mu"

BUGH, satu tinju lagi di daratkan Nanami ke wajah gojou.

"Bisa bisanya pria brengsek seperti mu menyakiti malaikat ku"

BUGH,

lagi, Nanami melayangkan tinjunya lagi. Sedangkan gojou tidak bisa membalas.

Kepalanya pening,

"Bahkan dengan tak tau malunya kau mengatakan istri ku masih mencintai mu, Kau terlalu percaya diri brengsek ! "

Baru ingin melayangkan tinjunya lagi, Nanami merasakan tangannya ditahan oleh seseorang- itu yuuji, istrinya menangis tanpa suara.

"S-sudah.. , sudah ya? Kento-san cukup"

Yuuji menahan isaknya, dia takut, suaminya benar benar dalam amarah sekarang.

" Yuuji, bajingan ini- " " cukup kento-san, k-kau membuat ku takut "

Ah, terlalu emosi nanami lupa istrinya seorang yang lembut dan tidak suka kekerasan, gojou bajingan jika saja tidak ada yuuji Nanami ingin menghajarnya sampai masuk rumah sakit.

Tiga Bogeman tidak setimpal, tapi raut wajah istrinya membuat Nanami sadar, dia berlebihan- dimata yuuji.

"Sayang" menarik yuuji kedalam pelukannya,
"Maafkan aku" mencium pucuk rambut istrinya dengan lembut.

"Jangan takut padaku, aku minta maaf" masih dengan posisi berpelukan, Nanami menghujani istrinya dengan kata kata penenang dan maaf juga sesekali memberikan kecupan ringan.

Sedang gojou, berusaha bangkit sendiri walaupun akhirnya di bantu oleh toji.

Gojou mengalihkan pandangannya dari pasangan tersebut, terlalu menyakitkan baginya. Melihat seorang yang kau cintai baik dulu maupun sekarang sudah bahagia dengan orang lain.

"Ayo pergi dari sini" menggenggam tangan yuuji, Nanami mengambil ancang ancang membawa istrinya pergi, bukan kembali ke pesta dalam aula tapi pulang ke rumah mereka.

"Kento-san sebentar, aku ingin menegaskan sesuatu" membawa Nanami maju beberapa ke hadapan gojou dan toji yang tak jauh dari mereka.

Yuuji ingin semua berakhir, dia tidak ingin dirinya masih terikat dengan masa lalu yang tidak menyenangkan, dia ingin mengakhiri tali tak kasat mata antara dirinya dengan sang masa lalu, gojou satoru.

"gojou-san, soal yang kau katakan tadi aku ingin menyatakan sesuatu."
Semua orang diam, memberikan ruang untuk si surau dwiwarna berbicara. Termasuk Nanami sendiri.

"aku memang mencintai gojou-san-" "yuu-" gojou menyela,

"Gojou-san aku belum selesai bicara, kukatakan lagi, aku memang mencintai gojou-san" senyum manis yuuji berikan sebelum melanjutkan perkataannya.

Menggandeng erat tangan prianya, Nanami.
Yuuji melanjutkan perkataannya yang terhenti.

" Tapi itu dulu, dulu sekali sebelum aku menemukan cintaku yang sesungguhnya yaitu Nanami Kento, suamiku." Memandang wajah suaminya Nanami dan yuuji saling memberikan tatapan cinta.

Gojou diam mendengarkan, dia sudah duga sebelumnya, memangnya siapa manusia yang akan tetap mencintai seorang brengsek yang memberikan pengkhianatan menyakitkan.

"Gojou-san, aku merasa cintamu saat ini hanya perasaan bersalah di masa lalu- kumaafkan gojou-san kumaafkan bahkan sedari lama, bukankah kita bisa berteman? Ayo berbaikan dan melupakan masa lalu. Mari terus melangkah ke depan, gojou-san"

Sengaja, yuuji memanggil nama pria itu berharap semuanya benar benar usai dan membuat lembaran baru, dia pikir mungkin dirinya bisa tetap akrab dengan pemuda didepannya tanpa ada campur tangan kenangan masa lalu.

"Kau tau yuuji, berteman terdengar menyenangkan tapi rasa cinta ku bukan sebuah rasa penyesalan. Ayo berteman- tapi nanti saat aku benar benar bisa mengikhlaskan mu"

Gojou menatap yuuji dalam.

"Banyak yang bilang level mencintai paling tinggi seseorang adalah mengikhlaskan, tapi maaf cintaku belum sampai di level itu"

Mendekat ke arah Nanami, gojou memegang bahu pemuda itu.

"Maaf soal yang tadi, aku tau ini konyol tapi kumohon padamu jaga yuuji baik baik aku bisa mengambilnya kapan saja"

"Lakukan maka aku akan membunuhmu, dan tanpa kau suruh yuuji pasti ku jaga, dia istriku man"
Nanami beri lirikan sinis.

"AHAHAHA- ya ya senang bertemu denganmu kento-kun, aku pergi dulu dan kau yuuji berbahagialah"

Senyum teduh diberikan, sebelum langkahnya benar benar pergi menjauh meninggalkan pria yang dicinta dengan suaminya, di ikuti toji tentu saja.

Gojou akan belajar ikhlas, dia harus ikhlas tapi nanti bukan sekarang, pertemuan nya dengan yuuji hari ini, biarkan dia merasakan euforia bertemu dengan cintanya.

Baru dia akan mengikhlaskan.

"JANGAN MEMANGGILKU SEPERTI ITU SIALAN" ah jangan lupakan Nanami yang emosi karena dipanggil dengan menggelikan oleh pria ubanan yang baru ditemuinya.

Yuuji tersenyum, memandang punggung pria di masa lalunya berharap pria itu cepat bertemu dengan cinta barunya.

Berbahagialah juga, satoru-san.

"Ah kento-san, ayo pulang aku lelah sekali rasanya" menoleh ke arah suaminya dan anggukan adalah balasan yang yuuji dapatkan, menggandeng tangan nanami, mereka berjalan kearah yang berlawanan dengan gojou.

Lelah, yuuji ingin pulang kerumah mereka dan membuat coklat panas untung bersantai sedikit setelah apa yang terjadi hari ini.

Mungkin pelukan dari suaminya juga dibutuhkan, yuuji ingin cuddle !

Bersambung...

____________________________________

Ngefeel gak sih? Plis kasih aku kritik lagi butuh buat referensi juga introspeksi hehe

BTW MAAF LAMA UP NYA, komen kalian mood bgt apalagi kalo maki-maki satoru ahaha alapyu sarangekk aisitheru.

See u next chapter guys !

better - Gojo x yuujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang