09

416 43 5
                                    

"ayah kapan pulangnya uncle, utaru kan mau macaron nya" utaru manyun, sedangkan getou yang berada di sebelahnya sakit kepala memikirkan bagaimana agar utaru cepat tidur.

Demi tuhan ini pukul dua pagi, lewat sepuluh menit. Sedangkan sasaki sudah tidur dari pukul sebelas tadi karena terlalu lelah untuk mengikuti utaru yang dengan hikmad menunggu ayahnya pulang, sebenarnya juga utaru tidak berhenti menguap

"Utaru sayang mungkin lebih baik tidur sekarang, dan saat bangun besok pagi macaron kesukaan utaru sudah akan ada di meja makan. Bagaimana hm?" Mengusap halus kepala putri temannya, dalam hati bersumpah dia akan menjambak habis rambut pria ubanan itu. Biar saja, biar di mengganti rambut baru dengan hitam

"Uncle promise?" Dengan mata lelahnya utaru menatap getou sambil mengarahkan jari kelingkingnya.
"Promise" getou mengangguk mantap

.
.
.
.

Mengangkat tubuh utaru perlahan, getou membiarkan anak itu bersandar di bahunya dan lihat sekarang, bahkan getou baru berjalan setengah anak tangga dan nafas utaru sudah sangat halus teratur, dia tertidur.

Di bawanya utaru ke kamar tamu dan merebahkannya perlahan, getou usap rambut utaru halus "mimpi indah kesayangan uncle" dikecupnya kening itu pelan. Getou tinggalkan kamar utaru dan mulai mengutak atik ponselnya mencoba menghubungi gojou.

Ini tidak benar, pria itu bahkan berjanji paling lama pulang pada saat tengah malam, apalagi pada utaru, dan fuck man ini jam dua pagi lewat lima belas sekarang.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif-

Sialan, haruskan aku menyusul. Pikir getou sambil menuruni tangga terburu.

Dan pikiran kalutnya terhenti saat melihat mobil milik gojou memasuki pekarangan rumah, masih dengan jalan yang terburu getou dengan cepat membuka pintu utama rumahnya dan menghampiri gojou.

Baru ingin melayangkan satu pukulan di kepala pria ubanan itu, gerakannya terhenti saat melihat betapa kacau wajah temannya itu.
"Bung, kau tidak habis dirampok kan?" tanya getou memastikan

"Ya, dia mencurinya" jawaban gojou sukses membuat getou menarik paksa kunci mobil dari tangannya
"Tunjukkan padaku, dimana bajingan yang harus kuhajar"

"Dia mencuri yuujiku, suguru. Dia mencurinya, tapi yuujiku terlihat bahagia, rasanya sangat menyakitkan tapi bukan kah cinta tidak harus memiliki? Bukan begitu suguru?"

Getou mematung membelakangi gojou, mendengarkan bagaimana suara lirih pria itu menyebutkan nama mantan kekasihnya lagi. Dan apa dia bilang tadi? Yuuji dicuri?

Beralih untuk menghadap ke arah gojou, getou mencengkram pundak nya

"Apa yang terjadi padamu -sial"

"Aku bertemu yuuji suguru, aku akhirnya bertemu dengannya"

"Bung-" di guncangnya tubuh sahabatnya itu dan tersenyum
"Bukan kah harusnya kau senang"
Di tatapnya gojou bingung, apakah wajah menyedihkan sahabatnyabada hubungannya dengan hal yang dia katakan tadi. Tentang mencuri dan dicuri. Apalah itu

"Dia- dia sudah menikah" mendongak, terlihat bagaimana tatapan menyedihkan yang gojou berikan padanya

Tercekat, gojou satoru mengulangi apa yang dia katakan
"Dia sudah menikah, suguru"
"Yuujiku di curi oleh pria yang lebih mampu membahagiakannya" lanjutnya

Di tariknya gojou ke dalam dekapannya, biarkan pemuda yang telah lama menjadi sahabat karibnya itu menangis di bahunya.

Bung, getou adalah saksi bagaimana awal dia dan yuuji menjalin cinta hingga berakhir dengn begitu tragis.

Getou bahkan sempat layangkan tinjuan karena tak menyangka betapa brengseknya sahabatnya, yuuji adalah wujud nyata dari malaikat tak bersayap yang pernah getou lihat dan dengan sialannya temannya itu menyakiti hati sang malaikat.

Saat itu, tinjuannya saja getou rasa belum cukup untuk membuat otak temannya berjalan dengan baik lagi.

Tapi melihat bagaimana gojou satoru berusaha menemukan yuujinya lagi dan berjanji memperbaiki semuanya, getou turut berdoa semoga tuhan mempertemukan mereka lagi.

Tapi tidak begini.

Getou suguru hanya bisa memeluk sahabatnya, isyarat akan lapang dada lah yang harus sahabatnya itu terima.

Mau bagaimana lagi? Mungkin inilah tulisan takdir mereka.

Dan yang bisa getou suguru doakan sekarang hanya kebahagiaan dari temannya, semoga bahagia cepat menghampirimu satoru.

semoga.

"Aku lelah" gojou melepaskan pelukan getou dan dengan sengaja me lap ingusnya di bahu pria itu.

Berlari memasuki rumah dan tertawa.

"HEI SIALAN" di kejarnya gojou dan getou bersumpah jika gojou tertangkap dia akan benar benar menjambak habis rambut pria itu saat itu juga.

Bodo amat.

Semoga kau tertawa juga untuk seterusnya, satoru

Blam!

Terdengar pintu kamar gojou yang di banting dari dalam, mendekati kasur dan berbaring.

Gojou bahkan sudah tidak mendengar getou meneriaki namanya lagi, dasar tidak tahu malu.

Teriak teriak dini hari, seperti orang hutan saja.

Memang karakter yang satu ini sangat kurang ajar dan tidak tahu malu ; re : gojou.

Jadi dia biarkan tubuhnya berbaring masih dengan pakaian yang tadi, rasanya hari ini adalah hari dimana dirinya banyak menangis.

Tak apa, ini sedikit hukuman dari tuhan untuknya.

Menutup mata, bayangan bagaimana yuuji tersenyum bahagia adalah hal terakhir yang di ingat di kepalanya.

Membawa sekelebat ingatan itu untuk ikut terjun ke alam mimpi, sedikit berharap tuhan biarkan yuuji tersenyum bahagia seperti itu dengannya biar hanya di dalam mimpinya.

Sejak dulu, senyum yuuji adalah hal yang menjadi tujuan hidupnya sebelum dengan brengsek dia lah yang menjadi alasan bgaimana senyum itu sempat hilang.

Mimpi indah, diriku.

Bersambung...

.
.
.
.

HAI HAI GIMANA KABARNYAA
SEMOGA MASIH NYAMBUNG YH CINTAKUU.

Selamat membacaaa sengkuu , btw nanaita nya next chap ya xixixi

better - Gojo x yuujiWhere stories live. Discover now