#5

2.8K 214 2
                                    

Stepsister
By : Yoora Kin





Keramaian langsung menyambut kedatangan Lee Jeno ketika memasuki club. Dia datang terlambat itu sebabnya tempat itu sudah ramai. Melangkahkan kakinya mencari sahabat-sahabatnya.

"Lama... ngapain aja sama Karina ?", ledek Jaemin.

"Ck, gue lagi nggak mood debat", jawab Jeno dingin.

"Jen, lo lihat tuh si Mark !", ucap Haechan menunjuk dengan dagunya dan langsung diikuti pandangan Jeno.

"Ck, bangsat satu itu !", decak Jeno melihat Mark yang berciuman mesra dengan mantan kekasihnya, Mina.

"Nggak kasi tahu Karina ?", tanya Sungchan karena sedetik kemudian Jeno mengabaikan itu.

"Ngapain ? bukan urusan gue. FYI tadi si Karina dijemput cowok lain. Gue pikir Mark eh bukan ternyata. Pasangan gila emang ! hobby selingkuh makanya cocok. Heran gue !", ucap Jeno kesal. Yah, dia paling anti yang namanya selingkuh. Karena dia pernah merasakan sakitnya dihianati.

"What's up !", sapa Mark yang akhirnya datang bergabung dengan mereka.

"Lo balikan sama Mina ?",-Haechan.

"Nggak, kan udah ada Karina"

"Terus tadi ngapain ciuman ?!", tanya Renjun agak ngegas.

"Dia yang nyosor duluan. Gue sih terima-terima aja", jawab Mark enteng.

"Nggak takut ketahuan Karina Noona ?", tanya Jisung sengaja memancing.

"Palingan dia juga lagi asik sama selingkuhannya. Tadi laporan mau jalan sama si Hyunjin", jawab Mark santai.

"Wahhh bener-bener nggak beres nih pasangan. Kalian beneran pacaran ? tapi kok selingkuh buka-bukaan gitu, wow !",-Chenle.

"Gue sama Karina itu punya pikiran terbuka. Kita pacaran bukannya nikah. Yah bebas aja kali mau bergaul sama siapa saja. Yang intinya itu gue sayang  Karina dan sebaliknya. Soal selingkuh kita sama-sama cuma main-main. Daripada selingkuh diem-diem kan nggak enak kek buronan sembunyi-sembunyi", jawab Mark enteng membuat teman-temannya melongo. Bahkan Jeno sudah mengepalkan tangannya kesal.

"Menurut gue nih yah Mark hyung. Kesannya jadi lo sama Karina itu pacaran cuma status aja tapi nggak kayak orang pacaran",-Renjun.

"Siapa bilang ? kita beneran pacaran kok. Cuma nggak terlalu seposesif pasangan lain aja. Kita itu pasangan realistis. Gue sadar nggak akan selalu ada buat Karina dan sebaliknya. Yah kita sama-sama nggak egois"

"Egois ? lu berdua orang paling egois yang gue kenal. Kalian sama-sama mentingin ego nggak mikirin perasaan pasangan. Lo serius rela pasangan lo disentuh cowok lain ? dan Karina sebaliknya ?", tanya Jeno tepat sasaran.

"Kalian nggak akan ngerti posisi gue atau Karina", ucap Mark.

Yah, hubungan mereka sangat aneh. Mana ada pasangan yang saling selingkuh terang-terangan. Ingatkan mereka di awal-awal mereka baru pacaran. Malah Mark sangat posesif dengan Karina begitu sebaliknya Karina yang super cemburuan. Hingga keduanya harus terpisah alias LDR. Terbiasa mendapat perhatian dari pasangan mereka keduanya tidak bisa terbiasa dengan hubungan jarak jauh. Perlahan Mark mulai mencari pelarian. Begitu pun Karina. Awalnya sempat ada banyak pertengkaran karena perlahan kepercayaan mereka goyah.

Puncaknya di hari keduanya memutuskan untuk berpisah. Tapi berat. Mark tidak ingin melepaskan Karina mengingat bagaimana perjuangannya untuk mendapat hati gadis itu. Begitu pun Karina tidak rela melepaskan pria pertama yang menghangatkan hatinya. Yah, Mark adalah cinta pertamanya. Orang yang membuatnya merasakan cinta. Dan keadaan itu membuat mereka seperti sekarang. Terbiasa selingkuh bahkan saat mereka sudah bersama tidak ada lagi hubungan jarak jauh.

.
.
.
.
.
.
.

Jeno kembali ke rumahnya lebih cepat dari biasanya. Dia terlanjur badmood disana. Daripada bertengkar dengan Mark lebih baik dirinya pulang. Niatnya mencari ketenangan malah disuguhi pemandangan tidak mengenakan. Di ruang tamu Karina yang jelas terlihat mabuk pasrah, membiarkan seorang pemuda yang seenaknya menyentuh tubuhnya.

Bugh...

Jeno memberi hadiah sebuah pukulan hingga pria itu jatuh tersungkur ke lantai. Dengan sigap Jeno melepas jaketnya untuk menutupi tubuh Karina yang atasannya sudah sangat berantakan.

"Lo siapa ?"

"Lo yang siapa ? seenaknya masuk rumah gue", gertak Jeno. "Keluar sebelum gue..."

Belum sempat Jeno menyelesaikan perkataannya pemuda itu sudah pergi dari rumah mereka. Jeno berdecak kesal menatap Karina yang malah terlelap.

"Bisa nggak sehari saja lo nggak bikin masalah, hah ?", kesalnya seakan Karina bisa mendengarnya.

Jeno mengacak rambutnya kesal. Dia akhirnya menggendong adik tirinya itu menuju kamar. Dengan hati-hati membaringkan gadis itu. Melepaskan sepatu yang masih terpasang di kedua kakinya.

Jeno menatap lekat paras cantik yang berantakan itu. Bibir Karina bergerak seperti menggumamkan sesuatu membuat Jeno penasaran dan mendekatkan telinganya.

"Mama..."

Ternyata gadis itu merindukan Ibunya. Tepatnya Ibu kandungnya. Jeno yang tadinya kesal kini menatap sendu gadis itu. Dia tahu karena dia pun telah kehilangan wanita yang melahirkannya. Entah dorongan darimana Jeno mendekat dan memberi gadis itu satu kecupan di dahinya. Perlahan gadis itu menemukan ketenangan dalam tidurnya.

.
.
.
.
.
.
.tbc

Stepsister | JENOXKARINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang