Jatuh Sakit

73 6 2
                                    

"HARUTO"Asahi heboh melihat sang adik terjatuh tiba-tiba, lelaki itu melempar ponselnya, hingga ponsel tersebut mati. Ben yang mendengar suara teriakan Asahi berbalik ke ruang utama, tidak jadi kekamar mandi.

"Bawa kerumah sakit"Ben menggendong sang adik, Asahi membuka pintu mobil belakang Ben, dan masuk kedalamnya, Ben dengan hati-hati meletakkan Haruto di pangkuan Asahi, dan segera masuk kearea kemudi, menuju rumah sakit.

"Dek, dengar abang gak?"Asahi merapikan rambut sang adik, menyentuh keningnya

"Kamu sakit, kenapa gak bilang sama abang?"

"Jangan sok kuat, sok sehat, kamu itu manusia, yang gak harus selalu kuat dan sehat dek"Ben yang melirik dari kaca spion kemudi, menatap sendu Kwon bersaudara itu.

"Lebih cepat!!"suara lantang Asahi membuat Ben reflek menambah kecepatan mobilnya.

🚗

"Haru kemana ya, kok belum pulang?"Ibunda ratu yang sedang duduk bersama anak dan suaminya di ruang keluarga merasa heran, kenapa sang anak belum juga pulang kerumah.

"Asahi sama Ben juga"ucap Cio, semuanya megangguk.

"Coba telpon pi anak mu"Jiyong mengangguk, segera menelpon ketiga anaknya.

"Gak ada yang merespon"enam kali panggilan, tidak ada yang merespon satupun.

"Mungkin lagi jalan-jalan"ucap Hyunsuk

"Ntahlah, Mas, Uwo kekamar, mau istirahat"pamit si bungsu.

"Perasaan Mami gak enak"Cio mengelus tangan Mami.

"Mereka udah besar Mi, jangan khawatir ya"Dara mengangguk, melanjutkan menonton film.

Lihat, betapa tidak dilirik sama sekali bukan?, mungkin sampai besok Haruto tidak akan pulang mereka tidak bakalan bertindak sama sekali.

"Haru kemana ya?, Haru kok gak pernah cerita apa-apa sama gw, Haru menyembunyikan apa lagi dari gw dan yang lain"Jeongwoo menatap langit malam dengan banyak bintang bersinar di atas sana.

"Kak Jihoon"ucapnya terkejut tiba-tiba Jihoon muncul di hadapan nya.

"Lo gak mau cari Haruto?"Jeongwoo menggeleng.

"Bentar lagi dia balik pasti"

"Kalau dia balik ikut gw dan yang lain gimana?"Jeongwoo melirik arwah di sebelahnya itu.

"Gak usah ngomong gitu, Kak"Jihoon hanya mengangguk, kemudian menghilang, Jeongwoo hanya bisa mengela nafas, kepalanya pusing sejak sore, di tambah Haruto ntah dimana sekarang keberadaannya.

"Ru, gw mau tidur, besok pagi lo harus di samping gw ya"dia menutup tirai jendela kamarnya, menaiki kasur, dan mematikan lampu, waktunya istirahat.

"Gimana dok, adek saya?"Asahi mendekat ke dokter yang baru saja selesai memeriksa kondisi sang adik.

"Dia demam tinggi, dan stres, Haru akan di rawat inap beberapa hari terlebih dahulu, jika kondisi nya semakin membaik, Haru boleh pulang"Asahi mengangguk.

"Ah iya, jangan biarkan Haru memikirkan banyak hal ya, saya khawatir, kamu jaga adek kamu, jangan sampai menyesal"lagi-lagi Sahi hanya bisa mengangguk, melirik sang adik yang terbaring pucat di dalam ruangan sana.

"Saya permisi"dokter meninggalkan Asahi sendirian di depan ruangan VIP tersebut.

"Sa, gw pulang, mau kabarin yang lain, mau gw bawakkan pakaian buat lo?"Asahi menggeleng.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memories||TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang