𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑. OOO

1.7K 168 43
                                    

CHAPTER. OOO ; P R O L O G
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
typo ? tolong koreksi , ya !

.

.

.

.

.

- happy reading -
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

seorang gadis empat belas tahun dengan surai sky blue tengah berjalan dikoridor sekolah, dirinya membawa tumpukan buku yang harus ia bawa ke ruang guru.

helaan nafas terdengar dari bibir kecilnya saat berada di depan pintu masuk ruang guru, mengatur air mukanya lalu tersenyum.

ia tak bisa mengetuk pintu karena tumpukan beban ditangannya, jadi ia menendang pelan pintu masuk.

"silahkan masuk"

mendengar sahutan dari dalam pun ia segera masuk.

"ah, nak [name]. taruh aja bukunya disana, ya" mengangguk pelan, [name] tersenyum tipis dan menuruti perintah sang guru.

"[fullname], tadi ada yang mencarimu. dia menanyakan alamatmu, dan bilang kalau dia utusan Ibu mu. jadi Ibu kasih, tak apa?" sang guru bertanya, [name] berdiri sopan.

"Ibu tau namanya siapa?" sang guru hanya menggeleng.

"maaf, Ibu ga tau. setelah menanyakan dia langsung pergi dan menitipkan salam" [name] hanya mengangguk paham.

"baik Bu. terima kasih informasinya" ia membungkuk sopan lalu beranjak pergi dari ruang guru.

'siapa yang mencari ku?'

.
.
.

"Assalamu'alaikum"

berbisik pelan, [name] membuka pintu rumahnya dan memasuki rumah. ia berbalik untuk mengunci kembali pintu rumahnya.

"Waalaikumsalam"

mendengar sahutan dari dalam sontak ia berjengit kaget, menolehkan kepala cepat mencari asal suara.

"siapa?!"

setelah itu, dari arah dapur keluar seorang perempuan dengan surai hitam diikat ponytail, iris mata cokelat dengan memakai apron milik [name].

perempuan itu tersenyum tipis, "aku Sasya. kau bisa memanggilku Aya, Nona" [name] memandang perempuan bernama Aya itu dengan tatapan menyelidik.

seakan tahu maksud tatapan itu Aya angkat bicara, "aku adalah utusan Ibu mu, beliau mengutusku untuk menjemput mu, Nona."

alis [name] bertaut bingung, "bagaimana bisa aku percaya dengan mu?"

Aya terkekeh mengeluarkan sebuah amplop, "semuanya ada didalam sini. jika kau tidak percaya, tak apa. aku akan tetap membawamu ... secara paksa" dan dilanjutkan dalam batin.

karena [name] adalah tipe yang kepoan, ditambah mudah terpancing ia mengangguk, "baik, baik. aku percaya" putusnya dengan kilatan pasrah.

"nah~ bagaimana kalau kita makan malam? aku sudah menyiapkan makanannya" Aya berbalik, "maaf karena memakai bahan makanan dan dapur mu tanpa izin, Nona" lalu beranjak pergi, kembali memasuki dapur.

disc - 𝐌𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐋 𝐖𝐎𝐑𝐋𝐃 ⇋ readersOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz