04

3.2K 285 12
                                    

***

Hari terus berganti. Sudah seminggu sejak kejadian dimana Seungcheol melecehkan Wonwoo. Sejak saat itu pula Mingyu tidak pernah lagi membawa teman-temannya datang ke rumah. Bahkan Jisoo pun belum diizinkan datang karena takut Wonwoo akan merasa tidak nyaman.

Yah, kenyamanan Wonwoo adalah yang terpenting untuknya.

Jika kalian bertanya-tanya apa hubungan mereka, maka jawabannya adalah tuan dan juru masak. Namun jika kalian melihat dari sisi dalam, maka mereka akan lebih terlihat seperti sepasang suami yang saling menyayangi satu sama lain.

Karena pada kenyataannya memanglah begitu. Mereka saling menyayangi. Mereka sadar, namun tidak memaksakan. Mingyu yang selalu mengutamankan Wonwoo melebihi apapun bahkan dirinya sendiri, serta Wonwoo yang selalu tunduk dan patuh pada Mingyu. Bersikap manis dan lemah lembut pada Mingyu layaknya seorang pasangan yang begitu patuh pada suaminya.

Mereka tidak begitu memusingkan perihal status. Karena hanya melalui afeksi saja mereka sudah mengerti dan merasa cukup. Mereka bahagia hidup seperti ini.

"Aku nanti pulang sedikit terlambat Woo.. Kolegaku mengajak untuk mengecek perkembangan pembangunan. Kamu jangan lupa makan hm? Aku akan segera kembali jika sudah selesai." pesan Mingyu saat akan berangkat kerja.

Wonwoo mengangguk kecil dan mengantar Mingyu hingga pintu. Mingyu mengecup pelepis Wonwoo sambil mengusap pinggang ramping Wonwoo yang nampak malu-malu. Padahal setiap pagi mereka rutin melakukan adegan ini sebelum Mingyu berangkat kerja.

Mirip seperti pasangan menikah kan? Memang!

Mingyu berangkat dengan mobilnya, dan Wonwoo kembali masuk ke dalam rumah. Pria manis itu mulai membersihkan rumah, mencuci baju, dan memasak makan siang untuknya sendiri. Selain menjadi juru masak, Wonwoo juga bertugas untuk membersihkan rumah. Meskipun Mingyu tidak pernah memintanya, tapi Wonwoo tetap melakukannya.

Gajinya terlalu besar jika hanya untuk memasak 2 kali sehari dan berleha-leha di sisa harinya.


Hari mulai beranjak sore. Warna jingga mulai menghiasi angkasa. Wonwoo yang tengah menyirami tanaman di halaman rumahnya pun mendongak saat mendengar suara gerbang yang terbuka. Dan ia mematung disana.

Choi Seungcheol.

Pria dengan setelan jas navy itu berjalan menghampiri Wonwoo dengan senyum manisnya. Sambil membawa sekotak kue, pria itu dengan percaya diri kembali menginjakkan kakinya di kediaman Mingyu.

"Mingyu ada?"

"M-mingyu masih belum pulang.. Dia kerja.. Anu, mengecek proyek, pulang terlambat.." jawab Wonwoo berantakan. Ia beranjak untuk mematikan keran dengan linglung. Ia nampak bingung harus bagaimana. Bahkan kegugupannya sangat kentara membuat Seungcheol terkekeh. Pria manis itu sangat menggemaskan.

"Em.. Aku tidak dipersilahkan masuk?"

Wonwoo tersentak. Ia mengangguk kaku,  dan masuk ke dalam rumah diikuti Seungcheol di belakangnya. Ia mempersilahkan Seungcheol untuk duduk di ruang tamu sedangkan ia pergi ke dapur untuk menyiapkan minum.

Nyatanya, pria manis itu malah termenung di dapur sambil menatap kosong cangkir teh dihadapannya.

Ia bimbang, apakah ia harus menghubungi Mingyu? Tapi ia tidak ingin mengganggu Mingyu yang tengah sibuk. Bukankah terlalu egois jika ia mengadu pada Mingyu hanya karena hal kecil seperti ini? Karena dapat dipastikan jika Mingyu akan pulang saat ini juga jika Wonwoo mengatakan ada Seungcheol disini.

Wonwoo menggeleng. Ia akan berusaha untuk mengatasi situasi ini sendiri. Ya, Wonwoo bisa mengatasinya. Ia hanya perlu menjaga jarak sejauh mungkin dari Seungcheol hingga Mingyu pulang.

Puk

"Melamun ternyata.. Pantas saja ku panggil dari tadi kamu tidak datang"

Wonwoo berjengit saat pundaknya di tepuk pelan oleh Seungcheol. Ia tersenyum canggung karenanya.

"Aku bawa lemon cake. Aku tidak tahu kamu dan Mingyu suka apa, jadi aku bawakan asal saja"

Wonwoo tidak menanggapi serius. Ia hanya bergumam kecil sambil fokus membuat secangkir teh untuk tamunya tersebut.

"Silahkan.. Mungkin Mingyu pulang sebentar lagi.. Tunggu saja" Wonwoo kembali beranjak dengan Seungcheol yang mematai pergerakan Wonwoo.

Wonwoo masuk ke kamarnya, berniat untuk membersihkan diri dulu sebelum Mingyu pulang. Ia sedang memilih pakaiannya saat tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Menampakkan Seungcheol yang entah sejak kapan sudah melepas dasinya.

"K-kenapa kamu masuk?"

Seungcheol bergeming. Ia semakin mendekat ke arah Wonwoo, menghimpit pria manis itu di depan lemari pakaiannya. Wajahnya mendekat, mengendusi aroma khas tubuh Wonwoo yang bercampur dengan keringatnya. Namun nyatanya aromanya malah terkesan manis menurut Seungcheol.

"Kamu menggodaku Wonwoo.. Bukan salahku jika aku kelepasan" tangan nakal Seungcheol bergerak untuk mengusap seduktif paha Wonwoo yang sedikit terekspos karena sang empu hanya menggunakan celana pendek diatas lutut.

Ya karena memang begitu kebiasaan berpakaian Wonwoo jika sedang dirumah dan tidak memiliki acara penting.

"T-tidak.."

"Tuanmu sedang tidak ada.. Jadi sekarang kamu layani aku dulu, manis"

***

Le Cuisinier [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang