°3•Niat baik yang diundur

251 26 0
                                    

"Syafiah." Panggil Fatimah didepan pintu kamar si bungsu.

Syafiah, si putri bungsu yang susah sekali untuk bangun subuh dan melaksanakan sholatnya. Kerap harus dibangunkan agar putri yang berusia tujuh belas tahun itu tidak melewatkan sholat Subuhnya.

"Syafiah ayo bangun ... Sudah subuh," ucap Fatimah kembali mengulangi.

Sementara didalam kamar itu sendiri, suara alarm dari ponselnya, tak kalah berisik terus berdering disebelah bantalnya. Tangan Syafiah bahkan sampai meraba-raba permukaan kasurnya dengan mata yang masih terpejam. Namun setelah berhasil menemukan ponselnya, ia langsung mematikan alarm nya, tapi kembali lanjut untuk tidur.

Kini, bukan hanya ada Fatimah saja didepan pintu kamar sayafiah, melainkan kakak pertamanya yaitu Aisha turut serta mengetuk pintu kamarnya.

Tok tok tok

"Sayafiah. Ayo bangun, sudah siang." Tutur Aisha tegas.

"Syafiah?" Panggil Fatimah.

Kedua adik kakak itu kini saling berpandangan, dan cukup habis juga kesabaran untuk membangunkan adik bungsunya itu, yang susah sekali untuk dibangunkan.

Sedikit tersadar, kini kedua mata Syafiah sudah berkedip-kedip, pertanda akan membuka matanya, karena merasa terganggu juga oleh panggilan dari luar. Panggilan demi panggilan namanya terus terdengar, seiring ia masih berada diatas kasurnya. Akhirnya, karna merasa panas juga telinganya, akibat suara kakak-kakak nya, membuat Syafiah terbangun dan berjalan lunglai ke arah pintu kamar.

Sepertinya Syafiah harus mematikan juga alarm yang terus berbunyi didepan pintu kamarnya. Tentu dengan cara yang berbeda.

Ceklek

Pintu kamar Syafiah buka, dan sudah mendapati kedua perempuan cantik bak bidadari yang tak lain dan tak bukan adalah kedua kakaknya.

"Kenapa susah sekali untuk bangun? Ini sudah waktunya untuk sholat subuh." Ucap Aisha.

Syafiah mengucek matanya, dengan kedua tangan, sedikit menguap dan segera ia tutup dengan telapak tangannya.

"Syafiah lagi halangan kak, jadi Syafiah gak sholat. Mau lanjut tidur lagi ya?" Ucap Syafiah dan sudah bersiap untuk menutup kembali pintu kamarnya.

"Tunggu sebentar," suara Aisha kembali terdengar, dan membuat Syafiah tak jadi menutup pintunya. "Seingat Mbak, kemarin bukannya baru saja datang bulan? dan sudah selesai."

Seperti maling yang tertangkap basah, Syafiah sudah ketahuan telah berbohong pada kedua kakaknya ini. Membuat dirinya gelagapan untuk mencari alasan yang lain.

"Oh...hmm...jadi begini, kemarin-"

"Jangan berbohong Syafiah, itu tidak baik." Sela Fatimah lembut, untuk mengingatkan.

Tarikan nafas yang dihembuskan, terdengar begitu saja dari gadis yang berambut hitam dengan ikatan yang sudah berada dibawah.

"Baiklah, baiklah. Minta maaf," ucap Syafiah.

"Ayo sekarang ambil wudhu, habis itu kita sholat berjamaah." Perintah Aisha, dan lantas berjalan pergi dari depan kamar Syafiah.

"Kakak tunggu dibawah." Ucap Fatimah sebelum ia menyusul Aisha pergi, untuk ke salah satu ruangan, yang seperti mushola kecil tempat mereka melaksanakan sholat bersama, yang memang berada dirumahnya. Kecuali Abi, yang melaksanakn sholat berjamaah di mesjid komplek rumahnya.

****

Yasinta yang memang sedang berhalangan, dan tidak ikut sholat subuh bersama Umi, dan saudarinya yang lain. Kini tengah mempersiapkan tugas materi untuk jadwal kuliah nya hari ini. Ruangan kamarnya bahkan sudah rapi, juga dirinya yang sudah berpakaian bersih dan wangi.

Jodoh Pilihan Abi°END°Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin