MY BEST PARTNER || Chapter.47

11K 1K 136
                                    

Happy reading

🍁🍁🍁🍁🍁

ELISIAN Studio..

Edho menghentikan Audi R8 hitam milik kakak iparnya di pelataran parkir ruko tiga lantai yang di sulap menjadi sebuah tempat untuk memotret para model cantik dan mempesona. Tak hanya sendiri, tapi Edho datang bersama dengan si kakak ipar dan keponakan tampannya yang membuat dirinya tak ingin berjauhan meski sebentar.

Hari ini Rangga beserta adik ipar dan putranya memang sengaja datang untuk menghabiskan waktu karena sang istri tercinta tengah menghabiskan waktu berdua bersama ibu mertua untuk berbelanja dan melakukan banyak hal yang berkaitan dengan wanita, istrinya merasa iri setelah kemarin ia tinggalkan bersama ayah mertua untuk berbelanja dan hari ini istrinya tengah melakukan aksi balas dendam.

"Hari ini aku sama Ambu mau shopping, jalan-jalan, ke salon pokonya banyak deh jadi tugas kamu sama Edho jagain Rega selama aku sama Ambu pergi!" perintah Resna saat mereka sedang melakukan sarapan pagi.

Rangga dan Edho saling tatap sebelum kemudian kedua pria itu mengangguk dan menjawab dengan kompak.

"Siap nyonya!"

Rangga dan Edho terlihat begitu pasrah saat mendapat titah dari Resna, ah biarkan saja sesekali wanita itu juga perlu memanjakan diri dan mungkin hal ini lah yang bisa memanjakannya.

Mereka bertiga turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam studio dengan Rega yang berada dalam gendongan ayahnya, ketiganya kompak mengenakan outfit serba hitam-kaus hitam, celana pendek hitam, sepatu hitam, hanya topi saja yang berwarna putih.

"Wah si ganteng dateng bawa dua bodyguard ya, sini sama om Daffin!" Daffin mengulurkan tangan untuk meraih Rega dari dekapan sang ayah dan lucunya bocah kecil itu langsung menyambut dengan begitu girang.

"Hai kak Daffin!" Suara Edho terdengar, menyapa si penunggu ruko tiga lantai milik kakak iparnya.

"Hai Dho, gimana basket lancar?" Tanya Daffin sambil menggoyangkan tubuh mungil Rega dalam dekapan membuat si kecil tertawa.

Edho mengangguk sekali. "Puji Tuhan lancar dong kak!"

"Ini tumbenan emaknya ngga ada?" Daffin celingukan mencari keberadaan Resna yang sejak tadi tak terlihat bersama mereka karena biasanya wanita itu pasti akan ikut kemari.

Rangga menggeleng, kakinya melangkah menuju sofa tak jauh dari tempat mereka berdiri lalu duduk dengan kaki naik diatas meja.

"Ngga, lagi pergi sama Ambu. Gisa keluar?" Rangga mencari keberadaan Gisa yang tak terlihat.

"Ngga, ada diatas-ngga ngerti deh gue selama tinggal disini dia ngga pernah mau keluar ruko." sahut Daffin acuh.

Rangga mengangguk saja sebagai jawaban dan memang apa yang di katakan Daffin tidak lah bohong, Gisa-gadis itu memang selalu menolak setiap diajak bepergian, jangankan itu sekedar menginjakan kakinya di pelataran ruko saja gadis itu tak pernah mau. Entahlah sepertinya ada yang Gisa sembunyikan dari mereka, tapi bukankah mereka tak ada hak untuk mendesak Gisa dan memaksa gadis itu mengatakan yang tak ingin dia katakan.

_____

Mereka masih asik berbincang di ruangan pribadi milik Rangga yang ada di studio, Tobias pun sudah datang sekitar tiga puluh menit lalu setelah dirinya selesai menangani seorang pasien cantik yang mulai menganggu kerja otaknya.

Akhir-akhir ini fokus Tobias sering kali terpecah belah karena gadis gila yang menjadi pasiennya, gadis itu benar-benar berhasil memporak-porandakan hati serta hidup seorang Tobias setelah gagalnya pernikahannya dengan si perawat cantik.

MY BEST PARTNER [END]Where stories live. Discover now