𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐭𝐞𝐧

401 82 20
                                    

Last Wish

Defan menyantap makan siang yang dibawakan suster

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Defan menyantap makan siang yang dibawakan suster. Meskipun makanannya tidak enak, tetap saja dirinya harus makan.

"Mending mati karna sakit daripada mati kelaperan" batinnya.

Tak lama rombongan Geng Dibrata datang bersama sama. Sempat di tegur dengan suster namun mereka semua bodoamat.

"Angel, Celline, Divca sama Nadira mana?" Tanya Defan sembari mengunyah makanannya.

"Biasa cewe, lagi pada perawatan jadi pada gak dateng" kata Jean

"Nadira tomboy gitu perawatan? Gak yakin gue" kata Jevan yang langsung mendapat lirikan tajam dari Alaska.

"Peace ska" kata Jevan ✌

"Aileen gak ikut?" Tanya Defan pada anak kecil satu itu.

"Gamau, nanti muka ku meleyot di unyel unyel" kata Aileen

"Justru itu buat mengencangkan kulit Ai" kata Defan terkekeh.

"Pokoknya gamau" kata Aileen

"Jadi kita ngapain?" Kata Sena, cukup bingung dengan para anggotanya yang tiba tiba mengajak berkumpul.

"Ya... ngobrol" kata Jean

"Ekhem, Bang Sena" kata Juan

"Donat dong~" ucap yang lain menirukan kata kata Juan.

Juan yang mendengar hanya mendelik.

"Gumoh gue makan donat mulu, Bang Sena gak bawa kopi gitu?" Tanya Juan

"Buset anak kecil minumnya kopi? Gile gile, kalah gue" kata Jevon

Karena sejujurnya Jevon tidak bisa minum kopi, dia lebih suka susu coklat.

"Nah iya tuh kak, bagi Ai kopi aren latte nya dong" kata Aileen

"Ya ya, lagi gue minta karyawan anterin kesini" kata Sena

"Yoga gak dateng nih?" Tanya Jean

"Menurut gue Yoga semenjak pergi dari rumah Defan jadi gak terlalu deket sama kita" kata Yovi

"Yoga amnesia" kata Jevan membuat yang lainnya terkejut.

"Serius?" Kata Jean

"Iya" Alaska kini angkat bicara.

Last Wish | Dodam ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang