24

164 33 23
                                    

Sudah sekitar hampir sebulan ini Mara tidak sadar dari koma nya. Bahkan Reygan sudah hampir pasrah dan ingin menyerah pada masalah ini.

Setelah hasil pemeriksaan dokter keluar, baru Reygan tau bahwa Mara mencoba membunuh diri nya sendiri dengan mengkonsumsi obat tidur, di tambah lagi ia mendapat kekerasan fisik sehingga itu semakin membuat Mara semakin lemah, mungkin ini yang di nama 'kan antara hidup dan mati.

"Mara, hampir satu bulan aku menemani mu, sampai akhirnya rasa yang pernah kamu tolak demi kak Dio kini hadir lagi.." Reygan tersenyum miris karena nasib cinta nya yang tragis.

Ia sudah kalah dari Dio, tapi tidak menyangka ternyata ayah nya mempunyai obsesi untuk wanita yang sama.

Kembar bungsu Shantono yang memakai kacamata itu menggenggam tangan Mara lembut, ia memberi beberapa kecupan pada jemari Reygan.

"Wake up, love." Ujar Reygan dengan suara serak yang menahan tangis, ia menyandarkan kening nya pada tangan nya yang sedang memegang Mara.


-------

Mara saat itu di temui lagi oleh Yoga, ayah dari pacar nya yang ternyata sudah mempunyai perasaan yang seharusnya tidak ada terhadap Mara.

Pria tua itu pernah menyatakan cinta nya pada Mara, saat itu Mara sudah menginjakan kakinya di kelas 3 SMA dan sudah menyimpan rasa terhadap Dio.

"Tuan, anda punya istri yang cantik, hidup yang mewah dan anak yang baik. Apa yang anda harapkan dari gadis miskin yatim piatu seperti ku?" Dan tentu Mara menolak Yoga karena ia tidak mau menjadi perusak rumah tangga orang.

Mara benar-benar tidak akan mau, dan tidak akan pernah. Apapun alasan nya, Mara tidak akan mau.


"Kamu gadis yang cantik, saya mencintai kamu apa adanya, saya tidak mengharapkan sepeser pun dari mu." Jawab Yoga yang saat itu terdengar tulus, tapi sayang nya tidak ada pria baik yang mengkhianati istri yang sudah menemani nya selama ini.

"Maaf, aku tidak bisa." Mara jelas saja tetap pada pendirian nya. Ia tanpa permisi langsung meninggalkan Yoga yang sudah sangat muak dengan penolakan dari Mara.

Ia benar-benar muak sampai ia terobsesi untuk membuat Mara menjadi milik nya.

Hingga seminggu setelah kejadian itu, Mara menerima cinta Dio, mereka resmi menjadi sepasang kekasih. Dan saat Dio membawa Mara kepada orang tua nya, Mara amat terkejut bahwa Yoga adalah ayah dari Mara.

Dari sanalah hidup Mara tidak jauh dari ancaman dan juga teror yang selama ini ia simpan sendiri.

--------

"T-tolong jaaangaaan!"

Reygan yang tidak sengaja tertidur dengan kepala yang ia tumpukan pada lengan Mara langsung terbangun saat mendengar teriakan Mara. Wanita itu nampak ketakutan, ia seperti mengigau bahkan keringan membasahi wajah nya.

"Toloong hentikan, itu menyakitkan!" Teriak Mara lagi bahkan di saat mata Mara terpejam ia mengeluarkan air mata nya, melihat nya Reygan meringis, rasa ngilu hadis di hati nya.

Kesulitan apa yang di lalui Mara selama ini?  Dengan perlahan Reygan menggenggam hangat tangan Mara kemudian memberikan usapan lembut di surai hitam milik Mara.

"Jangan takut, aku bersama mu di sini." Reygan berkata lembut pada Mara kemudian memberikan kecupan di kening gadis itu. Karena nya Mara menjadi lebih tenang dan berhenti mengigau.

Marriage Hall-𝐓𝐚𝐦𝐚𝐭Where stories live. Discover now