Part 1

3K 183 25
                                    

Happy reading...
Awas typo bertebaran...
Jangan lupa vote dan komen...
.....................................................................

Di pagi yang tenang ini terlihat seorang gadis yang masih terbungkus selimut.

Sinar matahari yang masuk melalui celah jendela tak dapat mengusik dirinya.

Sampai,suara gedoran pintu terdengar keras sehingga menganggu tidurnya.

DOR

DOR

DOR

"Kak,bangun gak Lo udah di tunggu sama yang lain"teriak seseorang dari luar kamarnya.

"Ck iya-iya tunggu 15 menit"teriknya lalu bergegas menuju kamar mandi.

Sepuluh menit kemudian~

Kini dirinya sudah siap dengan seragam yang sudah melekat pada tubuhnya.

"Tinggal turun ke bawah"gumannya lalu menyusul anggota keluarga yang berada di meja makan.

Sesampainya di meja makan terlihatlah,Mamanya yang sedang menyiapkan makan,dan Ayahnya yang sedang menunggu dirinya.

Sedangkan kedua adiknya,mereka tengah berdebat ringan.

"Morning Pa,Ma"sapanya.

"Morning juga Ella"sapa sang Papa dan Mamanya.

Raffaella Ochoa Dominic,atau sering di sapa Ella,seorang gadis dingin namun hangat dengan keluarganya.

Dirinya adalah anak pertama dari Marchel Aprilio Dominic dan Alexa putri Dominic.

"Kita gak di sapa nih kak?"tanya seseorang yang mengedor kamarnya tadi.

"Xixixi,pagi dek"sapanya sambil tersenyum lalu mengusap kepala adiknya.

Alfarezi Kavindra Dominic,anak kedua dari Marchel dan Lexa,memiliki kembaran bernama Alrezza Kavindra Dominic.

"Pagi juga kak"balas Rezi Reza sambil tersenyum.

"Inget kamu jangan buat ulah lagi kayak kemarin"peringat Marchel dan diangguki oleh Ella.

Ella memang di keluarkan dari sekolah lamanya karna berhasil membuat lima orang siswa di sama masuk rumah sakit.

Marchel dan Lexa?mereka langsung memindahkan Ella saat tau dirinya sedang membuat onar.

Setelah selesai makan Ella langsung menuju garasi untuk mengambil motor kesayangannya lalu berangkat ke sekolah.

SMA Negeri 2 Tangerang Selatan,sekolah favorit para remaja di kawasan Tanggerang.

Sepanjang koridor kelas, dirinya hanya memasang raut wajah datar dan dingin.

Rambut yang dia kuncir tinggi,dan almamater yang dia sampirkan di bahunya menambah kesan badgirl pada dirinya.

Saat memasuki kelas dirinya di tatap oleh seluruh siswa dan guru yang sedang mengajar

Psychopat GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang