3

446 38 0
                                    

Jun bergegas membawa Wonwoo ke kamarnya. Diikuti seorang kasim kepercayaan Wonwoo, Jun menyuruh sang kasim untuk memanggil tabib kerajaan.

Tapi Jun mewanti wanti agar berita ini tidak tersebar ke seluruh kerajaan. Sang kasim bergegas pergi untuk memanggil tabib.

Tak lama kemudian sang tabib dan kasim sampai dikamar Wonwoo. Sedangkan keadaan Wonwoo sendiri semakin parah dengan darah yang berceceran di lantai dan kasur nya.

Sang tabib ikut panik melihat keadaan sang Wangseja yang sangat parah. Selang beberapa menit diperiksa oleh tabib dan diberi obat Wonwoo mulai membaik.

Sekali lagi Jun mewanti wanti agar berita ini tidak tersebar ke seluruh kerajaan dan sang tabib hanya mengiyakan perkataan Jun.

Setelah Jun selesai dengan sang tabib Jun mendekati Wonwoo yang sedang duduk di ranjang nya sambil menyeka darah disudut mulutnya.

"Aku tidak apa apa Jun.. kenapa kau sangat panik?"

"Bagaimana bisa tuan mengatakan bahwa tuan baik baik saja? Jelas jelas tuan tadi mengeluarkan darah dan hampir pingsan!!"

Tidak sopan memang Jun yang sedikit meninggikan nada bicaranya tapi mau bagaimana lagi? Jun sangat khawatir pada tuanya itu tapi bisa bisa nya sang tuan malah senyum manis dan bilang pada nya bahwa ia baik baik saja setelah ia mengotori bajunya sendiri dan baju Jun dengan darah nya?

Setalah suara bentakan Jun tadi Wonwoo dengan langsung meletakan jari telunjuk nya diatas bibirnya yang menandakan Jun harus diam atau bicara pelan pelan.

"Nanti ada yang dengar gimana? Sia sia doang kita sembunyi dari tadi?!"

Jun terkesiap dan melirik sekeliling, berputar bahkan mendongak dan menunduk. Apakah ia pikir orang akan terbang atau merayap untuk mendengar percakapan kita? Ane aneh saja.

"Tapi tuan..kenapa penyakit tuan tidak kunjung sembuh? Bahkan semakin parah"

"Kau saja tidak tau bagaimana dengan aku? Kau tau aku tidak peduli dengan keadaan ku..dan kau yang selalu memantau perkembangan kesehatan ku"

"Tapi tetap saja..itu tuan yang merasakan bukan saya"

"Sudahlah aku lelah aku ingin tidur.. bangunkan aku 2 jam lagi"

"Baiklah tuan"
Jun keluar dengan penuh kegelisahan.

Kenapa tuanya belum kunjung sembuh?

Apakah akan ada anggota keluarga kerajaan yang tau hal ini?

Semua pertanyaan membebankan ia pikirkan. Memang tidak bagus untuk kesehatan, tapi mau bagaimana lagi? Ia sangat kepikiran soal hal itu.
.
.
.
Wonwoo yang merasa dirinya segar bugar langsung kembali ke jadwal nya seperti biasa.

Ia belajar, berlatih, dan membantu ayahnya untuk menyelesaikan urusan kerajaan. Wonwoo juga sepertinya tidak merasakan sesuatu yang mengganjal ditubuhnya.

Malah Jun yang panik melihat tuanya sudah berada di bawah terik matahari sambil membawa pedang kesayangan nya.

Jun yang sedang  ketar ketir melihat tuanya berlatih dikejutkan oleh suara wanita yang familiar baginya.

Kim Jennie yang tiba tiba sudah ada di sampingnya sambil tersenyum crepy memandang Wonwoo.

"Maaf nona tapi Wangseja sedang berlatih..mohon jangan dipandang seperti itu"

Malah Jun yang protes walau tuanya yang sedang dipandang seperti itu.

"Kok malah kamu yang protes si pelayan?"

Nada nya yang sangat merendahkan Jun

"Dih mending saya pelayan tapi disayang Wangseja dari pada anda putri mahkota tapi enggak dianggap sama Wangseja"

Suara hati Jun yang selalu ia ucapkan jika Jennie mengejeknya sebagai pelayan.

"Saya bukan pelayan nona..saya pengawal pribadi Wangseja"

Ucap Jun sambil menekan kata 'pribadi'. Dan mengundang ekspresi sinis dari Jennie.

~***~





~ Moon Junhui a

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Moon Junhui a.k.a Jun pengawal pribadi paling setia dan ganteng😘

Senja {Minwon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang