°prolog°

12.2K 1.9K 1.3K
                                    

Hallowww semuanyaa🌈💗
Nggak tau mau dikasih judul apa😭

🌌

"GO OUT!"
"Don't touch my mom!!"
"Don't take my mother!!"
"Wicked! I hate you!!"

"I REALLY HATE YOU!!"

Anak berusia lima tahun itu mendorong sang ayah yang hanya bisa terdiam. Ia juga mendorong kasar orang-orang yang berada didalam ruangan ini.

Kewarasannya mendandak menghilang begitu saja.

Ia terus berteriak dan mengamuk. Amarahnya yang selama ini terpendam, seolah keluar begitu saja. Seperti ada yang merasuki dirinya, dalam tindakannya kali ini. Ia tidak bisa menghentikannya.

"STUPID!"

"Kalian semua jahat!!" teriaknya histeris. Ia lalu berlari memeluk ibunya yang masih terbaring tenang, walau disekitarnya sangatlah kacau.

"Tidak ada yang boleh mengambil ibuku!!"

"PERGI DAN KELUAR DARI SINI!"

Bocah tersebut mendekap tubuh ibunya erat, seakan sangat takut ibunya akan pergi. Melihat Dokter dan perawat ingin menyabut alat yang ia ketahui berusaha membantu ibunya agar tetap berada di sampingnya, ia paham seketika.

Apalagi sang Ayah berkata, ingin melepas. Berarti itu merelakan bukan?

Merelakan ibunya pergi? Tidak mungkin dan tidak akan pernah bisa selagi ia masih sanggup berdiri disamping sang ibu.

Ia tidak suka! Ia benci.

Ia benci ayahnya!

"Mommy ayo bangun! Jangan pergi, Ziel mau sama Mommy! Ayo buka matanya! Ayo!" Anak yang biasanya terlihat tak tersentuh itu kini menangis dan merengek di pelukan sang ibu.

Dan ini untuk pertama kalinya, anak itu bertingkah layaknya anak kecil pada umumnya.

"Ayo bangun Mommy..."

Suara isakan keras dengan napas tersendat dari anak laki-laki itu mampu membuat orang yang berada di sekitarnya terdiam tidak tau harus apa.

"Mereka jahat..." Ziel mengguncang pelan tubuh ibunya. "Mommy nggak boleh pergi jauh. Aku masih mau sama Mommy." Napasnya tersendat-sendat, ia mengguncang tubuh ibunya pelan.

"Katanya Mommy nggak akan ninggalin Ziel sendirian?" Anak laki-laki itu terus berbicara dan terisak dengan tubuh bergetar hebat.

Jika ibunya bangun, dan memeluknya kembali, ia berjanji akan menjaga ibunya dengan baik. Ia tidak akan membuat ibunya capek, berlarian hanya karena ia malas makan. Ia tidak akan cemberut hanya karena pipinya terus dicium. Ia akan melakukan hal apapun yang akan membuat sang ibu bahagia.

Jadi, ia memohon agar Tuhan berbaik hati kepadanya, dan mengembalikan ibunya kembali.

Ziel ingin bahagia bersama Mommy.

"Ayo kembali, Mommy..."

🌌

"Aku akan jadi mata dan kaki untuk Mommy. Aku akan jadi apapun untuk Mommy. Apapun akan aku lakuin supaya Mommy bahagia."

Dan kalimat itu terdengar jelas di telinga sang ibu.

"Setelah ini, ayo kita bahagia."

*

➡ spam comment 500,aku update besok🙃

➡ spam emot : 💙

➡ siap overthinking lagi dan lagi?

➡ harapan untuk cerita ini, apa?

Bismillah, rajin update😭😂 do'ain ya🌈

DavenzielWhere stories live. Discover now