Hukuman Dosen Malas

207 1 0
                                    

Bima adalah lulusan perguruan tinggi swasta. Ketika lulus sarjana, Bima tidak ingin melanjutkan bekerja. Bima yang pemalas, terlena dengan kehidupan mahasiswa yang bebas tanpa beban. Setelah tamat sarjana, Bima melanjutkan pendidikannya ke jenjang magister di universitas yang sama.

Setelah dua tahun, Bima lulus menyandang gelar magister. Tepat di hari kelulusannya, Ayahnya meninggal dunia. Sejak itu, Bima kehilangan sumber pemasukan bulanan. Bima kalang kabut. Akhirnya memutuskan untuk melamar sebagai dosen di almamaternya.

Selama menjadi dosen, Bima terkenal sering membuat masalah. Bima selalu datang terlambat ke kelas. Kewajiban melakukan riset dan pengabdian masyarakat tidak pernah dilakukannya. Selama dua tahun menjadi dosen, Bima tidak menunjukkan kinerja yang memuaskan.

Pada suatu pagi, Bima dipanggil oleh Ketua Jurusan, Pak Anton, untuk bertemu empat mata di ruangannya.

Pak Anton membuka pembicaraan "Saudara Bima, saya pernah mendengar dan membaca artikel bahwa ada korelasi antara kecerdasan dan kemalasan".

Pak Anton menyeruput secangkir kopi hitam kemudian melanjutkan "Dan saya tidak paham, kamu ini cerdas tapi malas atau malas tapi cerdas".

Bima terdiam mendengar pernyataan Pak Anton. Setelah menyesuaikan posisi duduknya, Bima menjawab "Saya sepertinya tidak cerdas tapi pemalas, Pak"

Pak Anton sebenarnya sudah mengetahui kualitas pengajaran Bima, telah banyak mahasiswa yang mengakui kecerdasan Bima ketika di dalam kelas, pendapat itu Pak Anton ketahui dari survey kinerja pengajaran dosen untuk Bima. Sedangkan, Bima tidak pernah mengetahui hasil survey tersebut. Bima tidak pernah membaca hasilnya. Membukanya saja malas, apalagi membacanya.

Mendengar jawaban Bima, Pak Anton menutup pembicaraan "Baiklah, kalau anda merasa bahwa anda tidak cerdas dan pemalas, semester ini adalah semester terakhir anda bekerja di tempat ini, saya akan mengganti posisi anda dengan orang tidak malas tapi cerdas".

Bima malas memikirkan alasan mengapa dia diberhentikan sebagai dosen. Tanpa pikir panjang, Bima melamar pekerjaan di perusahaan periklanan. Dia diterima sebagai Kepala Bagian Penulisan Konten.

Ketika hari pertama masuk kantor, Bima bertemu mantan mahasiswa yang pernah diajar olehnya. Namanya adalah Jodi.
"Pak Bima, saya pikir boss baru saya adalah Pak Bima yang lain".

Setelah bersalaman Jodi bertanya "Jadi mulai hari ini, Bapak adalah atasan saya?"
"Iya, saya atasanmu, bukan dosenmu" jawab Bima seadanya.

Selama bekerja di tempat baru, Bima sering dibuat pusing tujuh keliling oleh perilaku Jodi. Jodi sering terlambat mengumpulkan naskah iklan, padahal naskah tersebut akan digunakan oleh klien. Berkali-kali diingatkan, Jodi tidak pernah merubah perilakunya. Akhirnya, banyak pekerjaan terbengkalai akibat keterlambatan Jodi.

Suatu saat, Bima dipanggil oleh atasannya. Bima dianggap tidak mampu mengelola dan mempengaruhi bawahan. Kontrak kerjanya berakhir hanya sampai satu tahun. Bima, kehilangan pekerjaannya lagi.

ESKEPIS: Koleksi Cerita PendekWhere stories live. Discover now