keping 18 • surat

37 6 0
                                    

"Lo kenapa? Kayak abis dikejar anjing kesurupan aja."

Dahyun langsung menyemburkan serentetan kata saat melihat tampang Tzuyu yang pucat dan penampilannya berantakan. Masih dengan napas terengah-engah, Tzuyu berusaha menjawab, "Kak Sana bener, dia nggak salah lihat."

Merasa namanya disebut-sebut, Sana yang asyik rebahan sambil scroll YouTube short pun menoleh. Tiba-tiba jadwalnya senggang karena pembatalan tupoksi. "Apa nih, kok bawa-bawa gue?"

Tzuyu melayangkan lima jari tangannya di depan dada, mengisyaratkan 'tunggu sebentar', sebab raganya sendiri masih kuwalahan menghadapi napasnya yang tersengal. Lari-larian dari sekolah menuju salon Jihyo ternyata sangat menguras tenaga, tapi Tzuyu tidak menyesal telah memilih pilihan itu. "Kak Sana bener, nama asli salah satu tersangka bukan Jeon Wonwoo, melainkan Myoui Kai."

"Tuh, kan! Benerrr! Penglihatan gue emang masih tajem. Nggak mungkin salah!" Tanpa sadar, Sana mengubah posisinya menjadi duduk. Suara teriakannya dan intonasi yang sedikit menekan mengundang atensi Jihyo. Si pemilik salon lantas keluar dari dapur untuk memeriksa apa gerangan terjadi. "Lo tahu dari mana, Tzu?" tambah Sana mendekat.

"Bukan itu yang penting sekarang, Kak," cetus Tzuyu. Dia beralih duduk di atas sofa setelah pernapasannya membaik. "Aku curiga, soalnya marga nama asli Jeon Wonwoo sama kayak Boss Mina."

"Emang siapa nama aslinya?" tanya Jihyo yang ketinggalan info.

"Myoui Kai," balas Jeongyeon cepat. "Tapi bukannya marga Myoui banyak ya di luaran sana? Nggak cuma mereka berdua aja layaknya marga khusus gitu?"

Momo yang mulanya termenung memikirkan Hoshi pun ikut mengangguk. "Iya, banyak kok."

Jihyo masih mematung, tiba-tiba terlintas kiriman surat beberapa waktu lalu dari Boss Mina mengenai kasus terbaru mereka. Jihyo lekas mengambil selembar kertas beramplop biru tua itu dari kumpulan surat-surat lainnya yang juga dikirim oleh atasan mereka ketika mendapat mandat atas kasus-kasus sebelumnya. Surat-surat itu tersimpan rapi di dalam laci meja kamarnya.

Jihyo membaca ulang surat itu tanpa mengindahkan teman-teman anggota timnya yang tengah geger perkara Jeon Wonwoo. Berulang kali Jihyo menyusuri kata perkata, kalimat perkalimat, tidak sedikitpun dia luput barang sedetik. Sampai radarnya menangkap titik terang. Titik terang yang membuatnya menganga, melotot, memucat, saking tingginya rasa kaget memenuhi relung.

"YA TUHAN!" Jihyo lekas bergabung ke gerombolan tim yang masih mengelilingi Tzuyu di sofa, semua anggota hadir kecuali Nayeon dan Chaeyoung.

"Kenapa, Hyo?" tanya Momo ikut terkejut mendengar pekikan Jihyo. "Bikin kaget aja."

"Coba lo baca." Jihyo menyodorkan selembar surat berisikan serentetan tulisan tangan super rapi yang ketika dilirik saja oleh anggota tim, mereka bakal langsung tahu bahwa itu milik Boss Mina.

Menurut, Momo membacanya dengan seksama. Dia berkedip, kemudian memiringkan kepala. Surat itu masih sama, kontennya juga tidak berubah dari pertama kali Momo membacanya. "Udah gue baca. Nggak ada yang aneh. Maksud lo apaan sih, Hyo?"

Jeongyeon yang penasaran pun mengambil alih. Namun, nihil. Hasilnya sama seperti Momo. Gadis itu hanya menjumpai persamaan dan tidak memahami apa yang berusaha disampaikan Jihyo melalui selembar kertas itu.

Tulisan tangan ini datang lagi
Oleh tiupan terompet yang menandakan sebuah panggilan nurani
Lekas buang peninggal rasa
Orang-orang masih menanti kerja keras kalian
Niat baik, menghancurkan ketidakadilan
Garda terdepan membela kebenaran

Seseorang butuh pertolongan
Erat kaitannya dengan kasus pencurian
Lacak keterangannya, janjinya akan segera menghubungi
Aku percaya, kalian tim terbaik sepanjang masa
Mustahil ya, rasanya?
Ambisi kalian yang gelegar, justru aku tempatkan pada kasus pencurian murahan, di kos-kosan pula
Tidak ada yang namanya pilih-pilih dalam visi dan misi aurovagant
Kiprah kebenaran tetap dibutuhkan
Akal dan budi sehat harus tetap diutamakan
Nama bukan sekadar nama, raga bukan sekadar raga, akan selalu ada humanisme di dalamnya

Kutunggu kabar baik dari kalian
Alamatkan dengan segera, rancang segalanya secara cerdas
Ingat, ingkar hanya akan membawa celaka.

- myoui m.

"Baca huruf kapital masing-masing kalimat secara berurutan," titah Jihyo.

Dan, barulah mereka sadar bahwa ada pesan tersembunyi yang ingin disampaikan Boss Mina.



































































































































TOLONG SELAMATKAN KAI

Aurovagant | twiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang