3. Say Hi to Bad Boy

943 196 11
                                    

Chapter 3

Sebagai calon penulis, Kiara sudah belajar bahwa mengeksekusi ide adalah hal yang paling penting dilakukan agar dapat menghasilkan sebuah karya. Sebagus apapun ide, kalau tidak direalisasikan, selamanya akan menjadi ide yang hanya hidup di kepala. Oleh sebab itu, Kiara kini mengupayakan untuk mengeksekusi idenya agar menjadi kenyataan.

Di jam istirahat, Kiara berjalan sendirian di kantin. Hal yang sebetulnya biasa dia lakukan setiap kali Vaya sedang sibuk dengan aksi dietnya. Cewek itu pagi tadi ngomel-ngomel di depan kaca karena pipinya makin membengkak, jadi dia memutuskan untuk nggak makan berlebihan di kantin dan hanya memakan salad buah yang dibawanya dari rumah.

Kiara mengantri untuk memesan jus stroberi kesukaannya. Ketika ia menoleh ke arah kanan, dia menemukan sosok Ezra yang sedang mengambil sebotol air mineral di chiller atau showcase pendingin. Kiara luar biasa senang dengan kebetulan ini. Dia ingin menyapa cowok itu, tapi kedatangan seorang perempuan mengurungkan niatnya. Itu si Cathy, cewek berambut pirang sepinggang yang kecantikannya bisa diikutsertakan dalam ajang peagent.

"Gue harap lo pikirin mateng-mateng tawaran gue, Zra."

Kiara tanpa sengaja mendengar ucapan Cathy yang dilemparkan secara serius itu.

"I'll do anything for you, asalkan lo mau nerima tawaran gue ini," ucap Cathy kembali, kali ini dilengkapi dengan wajah memelas.

"Nggak," jawab Ezra singkat.

"Cuma sepuluh menit, Zra. Lo nggak harus ngapa-ngapain kecuali ngomong, cerita dikit tentang topik yang mau gue bahas. Gue yakin kemunculan lo jadi bintang tamu siaran sabtu bakal diminati banyak siswa-siswi disini."

Siaran sabtu. Kiara mencoba mengingat-ingat. Walaupun dia nggak begitu update dengan berita sekolah, ia tahu siaran sabtu yang dimaksud Cathy adalah siaran radio sekolah yang dibawakan oleh perempuan itu setiap hari sabtu pukul 9 sampai 10 pagi. Cathy biasanya mengundang sederet pentolan sekolah, dari percakapannya tadi, sepertinya ia mengundang Ezra menjadi bintang tamu Cathy selanjutnya.

"Sepuluh menit adalah waktu yang terasa panjang buat dilalui bareng lo," balas Ezra. Kiara yang mendengarnya aja jadi kesal, apalagi Cathy. Kiara dapat melihat wajah cewek cantik itu memerah.

Ezra menengak air mineralnya, kemudian ia berkata enteng. "Cari orang lain aja. Gue males berurusan sama yang begituan."

"Jangan tolak gue begini, lo tau gue orang yang nggak gampang nyerah. Gue bakal nempelin lo kemana aja biar lo setuju sama tawaran gue," ancam Cathy.

Kiara nggak tahu jawaban atau reaksi Ezra karena Ibu kantin memanggilnya untuk menyerahkan jus stroberinya. Setelah menerima minuman favoritenya tersebut, Kiara langsung berbalik dan berjalan mendekati Ezra yang sudah berpisah arah dengan Cathy. Ini saatnya Kiara melancarkan aksi sok kenal sok deketnya.

"Hei, Zra," sapa Kiara dengan senyum termanis yang ia punya. Sebenarnya Kiara paling nggak suka SKSD begini, apalagi sama cowok kayak Ezra yang pada pertemuan pertama mereka sudah Kiara cap sebagai cowok sengak dan sok galak. Tapi berhubung dia membutuhkan cowok ini, Kiara rela menekan egonya.

Ezra mengernyit ke arah Kiara. Seakan hanya menganggap cewek itu sebagai orang aneh, Ezra langsung melewatinya begitu saja. Kiara yang pantang menyerah langsung mensejajarkan langkahnya dengan cowok itu.

"Lo inget gue, kan?" tanya Kiara.

"Aurora," balas Ezra tanpa menoleh.

"Kiara," ralat Kiara cepat.

"Ya, whatever. Lo kenapa manggil-manggil?" tanya Ezra dengan nada nggak ramah sama sekali.

Kiara baru tau kalau langkah Ezra lebar-lebar, dia jadi ngos-ngosan mengimbangi cowok itu. "Nyapa aja."

How to Love a Bad BoyWhere stories live. Discover now