Boruto telah bersumpah sepanjang hidupnya bahwa ia tidak akan mencintai Uchiha Sarada yang notabene adalah sahabat sejatinya. Begitupun dengan Sarada.
Namun, hanya karena didapati berduaan ditempat tidur dengan keadaan yang konyol dan sangat tidak m...
Setelah berbincang dengan Drian, pilot yang akan membawa kami. Aku segera menuju kamar tidur dimana Sarada berada. Wajar saja, lima belas jam perjalanan dan tersisa sembilan jam lagi untuk kami mendarat.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku mendekati Sarada, menaiki sisi yang kosong disampingnya, memberinya usapan ringan.
"Apakah sudah sampai?" Sarada sedikit terbangun.
"Belum, masih ada beberapa jam lagi. Istirahat lah."
Sarada tampak menggeleng, seperti penolakan untuk kembali tidur. "Kau akan tetap merahasiakan nya padaku? Kita akan menuju kemana?"
"Menurut mu?" Aku menatap nya seserius mungkin, lalu sedikit tertawa setelah melihat raut wajah Sarada yang tiba-tiba mematung.
"Jangan bercanda Boruto."
Sayangnya, Sarada sama sekali tidak tertawa. Ia masih saja mematung, bahkan dengan sedikit kerutan yang menandakan kekhawatiran.
"Kau khawatir?"
Tatapan Sarada berubah merah. "Tentu saja! Bagaimana jika kau atau semua kru yang ada disini? Atau kita semua mengalami hal yang tidak dinginkan dan aku tidak tahu harus meminta tolong pada siapa karena aku sendiri tidak tahu diriku ada dimana?!"
Sarada berucap dalam satu tarikan napas. Sungguh menajubkan. Istri ku benar-benar yang terbaik.
Aku kembali tersenyum simpul. "Percaya padaku, tidak akan terjadi apapun karena aku akan menjamin bahwa kita akan memiliki waktu bulan madu yang menyenangkan. Aku suami mu, dan aku tidak akan membiarkan kan kau berada dalam bahaya."
Aku mendekati Sarada, memeluk nya memberikan ketenangan. Dan yang lebih membuat ku tenang lagi adalah Sarada membalas pelukan ku.
