ALBARA [END]

ALBARA - 3

Bara tak sadar mengukir senyumnya ketika melihat foto gadisnya. Sangat cantik. Bara ingin segera membawanya pulang ke apartemen miliknya dan memeluknya dengan erat. Sangat erat.

"Jadian beneran?"

Bara menoleh. Terdiam sebentar, kemudian mengangguk.

"Lo beneran suka sama dia?"

"Menurut lo?" Lelaki itu kembali mengalihkan pandangannya ke ponsel yang ia genggam. Kaki kanannya ia tekuk dan diletakkan di atas kaki kirinya. Ia duduk dengan sebelah tangan yang bertumpu pada pinggiran sofa.

Tama, lelaki di sebelahnya menatap Bara dengan heran. Bara tidak pernah begini sebelumnya.

"Lo dipelet kayaknya," celetuk sahabatnya yang lain.

Rupanya selain Tama, sahabat Bara yang lain sedari tadi ikut memperhatikan tingkahnya yang aneh. Tidak seperti biasanya.

Bara mengangkat pandangannya dengan perlahan dan menatap sahabatnya dingin. Rayan meneguk ludahnya kasar. Ia mengangkat kedua jarinya, mengajukan perdamaian.

Hiro berpindah posisi. Ia berjalan ke belakang Bara dan mengintip foto itu. Ia penasaran, foto apa yang membuat Bara senyum-senyum tidak jelas.

Hiro membuka mulutnya lebar saat matanya menangkap seorang gadis cantik di ponsel itu. Pantas saja seorang Bara klepek-klepek melihatnya.

"Cantik banget," gumamnya tanpa sadar.

Bara mengerutkan dahinya. Ia melihat ke belakang dan menemukan Hiro yang menatap takjub ke arah ponselnya. Sadar apa yang sahabatnya itu lihat, Bara mematikan layar ponselnya dan menarik tangan Hiro dengan keras.

Lelaki itu langsung jatuh ke atas sofa dengan kondisi mengenaskan. Wajahnya mencium sofa dengan kaki yang menggantung di udara. Kaki lelaki itu menyangkut di sandaran sofa.

"HAHAHAHHA KOCAK AMAT LO!"

Tama dan Rayan tertawa terbahak-bahak. Mereka menertawakan nasib Hiro yang malang.

"Jaga mata lo," tekan Bara.

Bara menyambar ponselnya dan pergi keluar dari rooftop. Ia menggelengkan kepalanya. Sialan! Apa yang gadis itu lakukan sampai membuatnya begini?

•••

08126643xxxx
aku di depan kelas kamu

"Siapa, sih?" kesal Gaby. Ia menunjukkan ponselnya ke arah Sandra, sahabatnya.

"Tau gak?"

Sandra mengambil ponselnya dengan wajah bingung. "Siapa ni?"

Anda
siapa?