33.

7.6K 524 16
                                    

Vote dan Komen

Thankyou

HAPPY READING

***


"AL!" Panggil Lala dengan suara keras, saat melihat keberadaan pemuda yang berstatus menjadi mantan kekasihnya itu, pemuda tersebut saat ini tengah berada di parkiran tempat biasanya.

Berasa dipanggil, pemuda itu mencari kearah sumber suara, senyum tipis terbit dibibir pemuda tersebut, kala mengetahui siapa yang memanggilnya.

"Jangan teriak, ntar tenggorokkan lo sakit," Tegur Al kepada Lala, saat gadis itu sudah berada didekatnya.

"Hehe maaf." Cengirnya yang dibalas dengusan.

"Kenapa manggil, hm?" Lala menepuk jidatnya sedikit keras, kala melupakan tujuannya memanggil pemuda itu.

Melihat itu, Al mendelik tak suka, "Jangan ditepuk, merah ntar."

"Kenapa?" Tanya Al lagi.

"Sini deh, Lala mau bisikin sesuatu." Jawab Lala, membuat Al menyerngit bingung.

"Harus banget dibisikin?" Lala hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Iya, sini deh," Dengan nurut Al mendekati gadis itu, dan sedikit menundukkan tubuhnya kala gadis itu terlihat kesusahan membisik.

Lala mendekat kearah telinga pemuda itu, lantas berbisik dengan suara pelan agar tak terdengar dengan yang lain.

"Gak!" Bantah Al. Pemuda itu spontan membantah atas ujaran gadis itu, yang menurutnya sangat tidak masuk akal.

Mendengar itu, Lala memajukan bibirnya kesal, "Ayolah, Al. Pasti seru banget deh." Pujuknya dengan wajah memelas.

Al menggeleng dengan tegas, "Cukup kemarin ya La." Ucapnya tegas agar gadis itu mengerti.

"Pliss, percaya deh sama Lala, kali ini bakal seru." Seolah tak kehabisan akal, gadis itu terus mempujuknya dengan berbagai cara agar pemuda ini luluh.

"La, cukup kemarin gue nyakitin lo." Lirih Al supaya gadis yang didepan nya ini mengerti. Dirinya hanya tidak ingin gadis itu terluka lagi.

"Suwer deh Al, kali ini bakal seru. Chantika juga tau kok." Al menatap gadis bernama Chantika itu, dengan tatapan tak yakin.

"Lo yang ngajak?" Tuding nya, sambil menaikan sebelah alisnya.

Chantika yang ditanya, lantas menggeleng dengan cepat, "Bukan, enak aja. Noh, cewek lo yang mikir gitu. Gue mah, ngikut doang." Jawabnya.

Al kembali menatap Lala, gadis itu masih saja memasang wajah memelas, Al yang melihat itu terpaksa luluh, karna sungguh dirinya merasa lemah jika sudah berhadapan dengan wajah menggemaskan gadis yang didepan nya ini.

"Oke, ingat ya, ini terpaksa!" Pasrah Al akhirnya. Lala berjingkrak senang mendengarnya.

"Yes!"—cup!

Dikecupnya rahang pemuda itu, membuat sang empu melotot kaget, "Nyosor bae lo."
Cibirnya membuat Lala menunjukan cengiran nya.

Pandu yang mendengar itu, lantas mendengus kesal, "Heleh, bilang aja suka disosor." Sinisnya kesal.

Al melirik Pandu sinis, "Iri lo jomblo."

"Heh, kalau lo ingat, lo juga jomblo ya anjir." Balasnya tak terima.

"Gue jomblo punya cewek, lah lo, udah jomblo jelek lagi." Songongnya, membuat Pandu menatap Al tak percaya.

"Aduh, dada gue sakit, tolong panggil *123#." Ucap Pandu, memegang dadanya seolah terasa sakit.

CHILDISH GIRL [END✓]Where stories live. Discover now