Juandra

492 82 8
                                    

TING TONG

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TING TONG

Terdengar suara bel tanda adanya tamu. Alaska menoleh lalu berdiri dan berjalan membuka pintu.

"Ah, kamu... yang waktu itu kan!" seru Juan.

Alaska terkejut melihat kedatangan Juan.

"Jadi kamu tinggal disini? Apa hubunganmu dengan keluarga ini?" Juan terus bertanya kepada Alaska.

"Hng..." Alaska tidak tau harus menjawab apa.

"Sudahlah, Arseno ada?"

"...tidak, tadi dia keluar"

"Aku tunggu saja, deh" ujar Juan sembari berjalan masuk melewati Alaska.

"Tidak usah diantar, aku sudah tahu"

Alaska hanya terdiam melihat Juan yang masuk dengan seenaknya.

★☆★

TOK TOK

TREKK

Alaska berjalan masuk ke ruang tamu sembari membawa nampan berisi minuman.

"Terima kasih." Ucap Juan seadanya.

Alaska hanya terdiam. Ia perlahan meletakkan nampan tersebut di meja ruang tamu.

"Eh, kamu"

Alaska menoleh merasa terpanggil.

"Aku tak tahu kenapa kamu tinggal dirumah Arsen, tapi supaya kamu tahu saja, aku tunangan Arsen. Paman juga sudah setuju. Lagipula ayahku teman bisnis paman." Juan menatap sombong ke arah Alaska.

TAAK TAAK

Alaska menoleh ke arah jendela. Terlihat jendela itu yang tiba-tiba terbuka dan angin kencang yang perlahan masuk ke dalam ruangan.

DEG

Alaska berjalan ke arah jendela.

"Tidak perlu membawa-bawa masalah pekerjaan, apa kamu tidak punya kepercayaan diri?" ucap Alaska tiba-tiba.

"APA?!" Juan berteriak dan sontak berdiri menatap ke arah Alaska.

TREEK

Alaska menutup dan mengunci jendela tersebut.

"Apa maksudmu?! Jangan sok ya kamu!"

Juan berjalan menghampiri Alaska.

..uh!

Saat melewati cermin yang tersedia di ruang tamu, Juan merasa ada yang aneh. Ia berhenti lalu menoleh ke arah cermin.

"HAH! C-cermin apa ini?!"

Juan terkejut melihat bayangan dirinya di cermin. Terlihat mengerikan. Tubuhnya penuh darah, kulitnya yang seperti meleleh dan terkelupas.

"Cermin ini aneh! Tidak memantulkan bayangan mukaku sama sekali"

Juan menatap ke arah Alaska. Alaska tersenyum miring.

"Kau tak menduga, itulah raut wajahmu yang sebenarnya"

DEG

Juan menunduk menatap tubuhnya, ia menatap tak percaya. Tubuhnya berubah menjadi seperti apa yang dilihatnya tadi di cermin.

"KYAAAAAAA" Juan berteriak histeris.

"Haha, pantas sekali kamu" Alaska tertawa senang melihat keadaan Juan.

"TIDAK!!"

Juan berlari keluar dari rumah itu. Sedangkan Alaska hanya tersenyum menatap kepergian Juan.

TING TING

Alaska mengangkat nampan yang diletakkannya dimeja tadi, berniat membawanya ke dapur.

"Aska, sepertinya barusan ada tamu?"

Alaska menoleh melihat ayah yang berjalan menuruni tangga. Ia mengangguk.

"Iya, Juan."

★☆★

"Perjanjian dengan setan?!" kaget pendeta Jeremiah.

Arseno mengangguk meyakinkan.

"Sekarang siapa yang bersama Aska?"

"Mungkin ayah..." jawab Arseno pelan.

"Cepat ke rumahmu, ayahmu dalam bahaya!" seru pendeta Jeremiah.

DEG

Ayah?

★☆★

GLUDUK GLUDUK

Terdengar petir yang bersahutan. Juan terus berlari melewati hutan.

"Hhh... Hhhh..."

Juan terengah. Ia berhenti berlari dan menatap ke arah tangannya. Semuanya terlihat normal, ia lalu meraba wajahnya.

"Itu hanya khayalanku, lihat! Tak ada yang berubah." Gumam Juan.

BRUKK

Juan terkejut saat tiba-tiba ada sepatu yang jatuh tepat disebelahnya.

"A-apa?"

Juan mendongak menatap ke atas.

"AAAAAAAA"

Juan kembali berteriak histeris saat melihat mayat seorang pria yang tergelantung di pohon tepat di atasnya.

"Si-siapa..."

Juan perlahan bergerak mundur, tetapi ia tidak memperhatikan langkahnya.

"Akhh"

CRUUB

Juan tersandung batu dan terjatuh. Lehernya tertancap di kayu tajam sisa pohon yang ditebang. Darah mengalir deras dari lehernya.

"To- akh long..."

























































--tbc;

--tbc;

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
EPHEMERAL ; sunki ✔Where stories live. Discover now