3

2.2K 227 26
                                    

Sanji berjalan membawa kedua piring ditangannya . Menata meja makan yang kini penuh makanan . Hina dan tashigi menyusul sanji ke meja makan . "Woii marimo , waktunya sarapan , kau mau tidur berapa lama lagi " Teriak sanji .

"Biarkan saja , dia belum tidur maupun makan sejak malam " Ucap hina .

"Yasudah , kalau gitu aku akan ganti baju"tutur sanji

"Kau tak makan ? " Tanya hina

"Aku bisa nanti , selamat menikmati makanannya " Sanji melangkah ke kamar untuk ganti baju .

. . . . .
"Sanji , kau berteman dengan zoro ? " Tanya usop berbisik dari meja belakang sanji.

"untuk beberapa alasan iya " Jawab sanji mengemasi barangnya .

"Mau kemana kau sanji ? "

"Pulang , tolong katakan pada kepala sekolah aku sedang tidak enak badan " Ucapnya berlari meninggalkan kelas.

"Aa sanji " Panggil nami baru saja masuk kelas setelah dari kantin .

"Maaf nami-san , kita bicara ditelfon saja nanti "

"Kenapa sanji ? " Tanya nami pada usop .

"Entahlah "

"Memang mau kemana dia ? "

"Pulang katanya "

"Hah ? Bukannya masih 3 jam lagi "

Usop hanya mengangkat kedua bahunya .

"Si marimo itu , apa dia sudah makan ? " Batin sanji . "Jika diingat ingat lagi , manajernya bilang dia belum makan sejak semalam "

Sanji keluar dari area sekolah . Hanya butuh waktu 1 jam berjalan dari sekolah hingga apartemen zoro. "Sialan " Umpatnya . Ia sangat membenci dirinya sendiri sekarang , karena tidak bisa menyangkal bahwa dia khawatir pada zoro .

"Tolong jangan kemana mana , zoro " Lirihnya terus berlari .

Saat sampai . Apartemennya terbuka . Seketika kepanikan menyerang sanji . Di belakang pintu , zoro sedang menerima pemberian makanan dari seorang wanita . Berparas cantik . Kulit putih bersih ditambah rambutnya yang berwarna biru toska membuatnya tampak anggun .

Hati sanji seperti terkoyak . Kekhawatirannya ternyata tidak diperlukan . Ia langsung masuk tanpa menyapa . "Sanji ? , tidak biasanya kau pulang lebih awal "

"Brisik , aku tidak enak badan " Bentak sanji .

"Kenapa dia ? " Batin zoro .

Sanji membanting pintu kamar zoro yang kini juga miliknya . Membuang tasnya kesembarang arah . Merebahkan dirinya dikasur .

Zoro membuka pintunya . Duduk di bibir ranjang dekat dengan kepala sanji . Memegang dahi sanji . Ia sama skali tak merasakan panas di punggung tangannya .

Sanji membulatkan matanya . Sedetik kemudian berpura pura tidur . "Kau yakin kau tidak enak badan ? " Tanya zoro .

"Bukan urusanmu" Ketus sanji menyingkirkan tangan zoro dari dahinya .

"Yah hanya dirimu yang tau , aku akan memasakan bubur untukmu "

Mendengar itu sanji langsung terduduk"aku yang akan memasak , jangan pernah kau sentuh dapurku !! " Tegasnya .

"Lihat , kau baik2 saja " Ujar zoro .

Sanji tersentak . "B.. Berisik aku lapar "sanji berdiri meninggalkan zoro menuju dapur .

Drtt... Drrtt. Zoro mengambil ponselnya yg berda di meja kamar . Menerima panggilan dari manajernya .

...
" Sudah kau antar makanannya hiyori ? " Tanya tashigi pada gadis yang memberikan makanan pada zoro .

STAY BERSAMAMUWhere stories live. Discover now