"Kim Dokja."
Si mungil yang diajak bicara menoleh dan mulai mengulurkan kedua tangannya kode minta di gendong. Semenjak dibiarkan oleh Yoo Jonghyuk tinggal di kediaman Plotter, rasa-rasanya Kim Dokja semakin menjadi manja.
Karena Plotter dengan sabar merawatnya tentu saja.
"Lapallll...! ( Laparrrr...! )." Sehabis berada didekapan Secretive Plotter, balita itu merengek dan dengan manjanya memeluk leher Plotter erat, sembari bersembunyi agar Pria jangkung itu tak bisa melihat senyum manisnya yang terkesan menggemaskan.
Wajah tanpa riak emosi seperti biasa, tapi kali ini, garis wajahnya terlihat lebih lembut tanpa tatapan tajam dan garis wajah kaku mengerikan, pria itu menurut saja dan segera bergegas menuju ruang makan yang sudah diisi oleh Kkoma 81 sebagaimana tugasnya dalam memasak banyak hal.
Secretive Plotter menurunkan Kim Dokja dipangkuannya yang langsung berhadapan dengan segala jenis makanan tanpa adanya campur tangan tomat.
"Daddy Hyuk! Cuapi Dokja ya? Nanti bial adil, Dokja juga mau cuapi Daddy Hyuk! Bagaimana? ( Daddy Hyuk! Suapi Dokja ya? Nanti biar adil, Dokja juga mau suapi Daddy Hyuk! Bagaimana? )." Tawar Kim Dokja penuh kepolosan sembari menatap penuh harap kepada pria yang diketahui pernah bernama Yoo Jonghyuk itu di masa lalu.
"Tidak masalah."
Kim Dokja yang mendengar persetujuan itu menutup mulutnya dengan kedua tangan secara tiba-tiba, sedikit penasaran apa yang dilakukan balita itu, Secretive Plotter memilih bertanya.
"Apakah ada masalah?"
"Tidakkk! Telima thacih Daddy Hyuk! Thalena balu thali ini Dokja dicuapi begini, thalena biacana Daddy celalu bilan Dokja halus mathan cendili. ( Tidakkk! Terima kasih Daddy Hyuk! Karena baru kali ini Dokja disuapi begini, karena biasanya Daddy selalu bilang Dokja harus makan sendiri. )."
Senyum mengembang penuh kepolosan yang terlihat masih suci, murni dan menggemaskan terlihat hanya terarah untuk Secretive Plotter atas kebaikannya dalam merawat Kim Dokja dengan sepenuh hati.
Dewa luar itu menyipitkan kedua matanya dengan sorot mata yang melembut, tak percaya bahwa balita itu akan lebih suka bersamanya begini.
Persetan dengan segala riak kehidupan tanpa emosinya.
Kali ini suasana hati Secretive Plotter benar-benar membaik setelah bertemu Kim Dokja.
Dan itu membuat Kkoma 999 yang menyaksikannya sedikit menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman lega.
"Dokja mau mathan sup pansit mulim! ( Dokja mau makan sup pangsit murim! )." Kata Kim Dokja sembari menunjuk-nunjuk sebuah sup murim yang masih mengepulkan asap panas.
Secretive Plotter menarik mangkok itu mendekat, dengan telaten ia memotong-motong pangsit murim kecil-kecil agar Kim Dokja tidak kesusahan dalam mengunyah.
Sedangkan si mungil membulatkan bola matanya, kagum melihat bagaimana lihai nya tangan Secretive Plotter memotong pangsit murim.
Apalagi...
Pesona orang tampan yang membuat segalanya menjadi lebih indah, benar-benar menyilaukan mata.
Tanpa banyak bicara, Secretive Plotter mengangkat tangannya beserta sendok berisikan pangsit murim, Kim Dokja yang memang peka segera membuka mulut dan memakannya penuh kegirangan.
"Enyakkk! ( Enakkk! )."
Kkoma-81 yang mendengarnya menepuk dada lega, sedangkan Kkoma-888 akhirnya dapat menghela nafas setelah beberapa saat menahannya.

STAI LEGGENDO
Other Stories
Storie brevi"Kim Dokja?" Han Sooyoung melebarkan kedua bola matanya dan mulai membuka mulutnya untuk berteriak kearah Yoo Jonghyuk. "YOO JONGHYUK! BALITA ITU ADALAH KIM DOKJA!" [•]•[•]•[•] Hak cipta tetaplah milik Shin & Shong, saya hanya meminjam karakternya s...