"Jadi... maafkan aku, Jonghyuk-ssi? Ah haruskah aku memanggilmu begitu?" Jung Heewon menggaruk tengkuknya kaku, ia jadi merasa bersalah sendiri tiba-tiba main serobot dengan kesalah pahaman yang membagongkan.
"999 saja sudah cukup bagiku." Jawab sang lawan bicara sembari memangku tubuh mungil Kim Dokja diatas pahanya. Lee Jihye merenggut, curiga, kenapa Kim Dokja akan anteng-anteng saja bila berada di ruang lingkup bernama Yoo Jonghyuk? Tapi tidak dengannya? Sebesar apa dosa Lee Jihye sebenarnya kepada Ahjussi mungil Kim Dokja itu?
"Ah sial... setidaknya mainlah bersamaku Ahjussi, jangan hanya bersama clone Master!"
"Oi! Aku bukan clone Master mu." Kkoma-999 protes saat Lee Jihye mendikte bahwa ia adalah clone milik Yoo Jonghyuk. Enak saja, tuannya ini kan Secretive Plotter, bukan Yoo Jonghyuk.
"Itu sama saja Master-999." Lee Jihye tak mau kalah, ia benar-benar kesal sekarang, yang benar saja, ternyata serumit ini hidup dengan berbagai Master dimana wajah, nama, usia, dan badan yang sama, hanya dibedakan oleh sifat mereka saja.
"Tuan ku ini Secretive Plotter, bukan Yoo Jonghyuk."
"Tapi kan nama Master Secretive Plotter itu juga Yoo Jonghyuk!"
"Tidak. Great Plotter sudah membuang nama itu."
"Yoo Jonghyuk tetaplah Yoo Jonghyuk!"
"Itu adalah konsep yang berbeda."
Jung Heewon pusing. Kenapa mereka hanya mengulang-ulang nama Yoo Jonghyuk terus? Sebenarnya ia tak masalah mendengarnya berkali-kali karena mulai akur dengan Yoo Jonghyuk mengingat pria itu pernah mengajarinya cara berpedang walau hanya dari kata-kata.
Tapi kali ini benar-benar keterlaluan. Dia cukup muak mendengar nama Yoo Jonghyuk disebut berkali-kali bahkan semenjak kembalinya Kim Dokja. Oh ayolah, berhenti menyebut nama Yoo Jonghyuk.
"Ok, tolong kalian berhenti mendebatkan hal yang tak berguna seperti ini, sekarang, bagaimana dengan Dokja-ssi? Kau tidak mau pulang?" Jung Heewon sudah pusing, tak ingin lagi mendengar nama Yoo Jonghyuk terngiang-ngiang didalam kepalanya.
"Eummmm... Dokja mau cama Daddy dan Mama caja Nunaaaaa~" Kim Dokja memanjangkan nama 'Nuna' di akhir sampai mulut kecilnya terbuka membentuk huruf O, membuat Lee Jihye mimisan dan Jung Heewon merasakan wajahnya memanas melihat wajah lucu nan imut milik balita itu.
Oh, bagaimana dengan keadaan Yoo Jonghyuk? Oh maksudku Kkoma-999?
Wajahnya masih terlihat normal dan datar seperti biasa, tentu, hanya saja, telinga sampai lehernya sudah memerah sempurna tak jauh berbeda dengan wajah Jung Heewon.
"Oh ayolah Dokja-ssi... bagaimana bisa kau selucu ini..." Jung Heewon menangis dalam hati, bagaimana bisa, Kim Dokja yang wajahnya selalu di blur dan tak jelas itu, memiliki wajah menggemaskan seperti ini waktu balita?
"Eh??? Mama!?!?" Kim Dokja berteriak panik, saat dirinya melihat bagaimana Daddy nya menggendong tubuh mungil(?) Mamanya di punggung dengan keadaan masih pingsan.
Balita itu tergopoh-gopoh untuk berlari agar segera dapat menggapai tubuh Mamanya yang entah bagaimana bisa pingsan. Beberapa kali ia tersandung dan terjatuh membuat orang-orang disekitarnya berteriak khawatir. Tapi tentu saja, maupun kecil atau dewasa, Kim Dokja tetaplah Kim Dokja, tidak ada sesuatu yang dapat menghalangi tekatnya.
Sesampainya didepan Secretive Plotter, pria itu lekas-lekas berjongkok dan menatap Kim Dokja dari atas sampai bawah, takut-takut ada bagian tubuhnya yang terluka akibat tersandung tadi.
"Huwaaaaaaa!! Mama thenapa!? Daddy Hyuk!!!! Mama!!! Mama!!! Huwaaaaaa!" Kim Dokja menangis deras, Secretive Plotter tertekan depresi, Kkoma-999 mengalami stress berat, Jung Heewon dan Lee Jihye sama-sama berpikir, siapakah wanita yang berada di gendongan Secretive Plotter? Istrinya ya? Sampai Kim Dokja memanggilnya Mama? Oh mungkin? Mengingat ada banyak Rasi Bintang yang sudah bersuami istri kan? Tapi apa itu mungkin? Seorang Secretive Plotter memiliki istri...?

KAMU SEDANG MEMBACA
Other Stories
Cerita Pendek"Kim Dokja?" Han Sooyoung melebarkan kedua bola matanya dan mulai membuka mulutnya untuk berteriak kearah Yoo Jonghyuk. "YOO JONGHYUK! BALITA ITU ADALAH KIM DOKJA!" [•]•[•]•[•] Hak cipta tetaplah milik Shin & Shong, saya hanya meminjam karakternya s...