Bagian 23

56 6 0
                                    

Hari hari berlalu, Taehyung sedikit bingung karena sudah hampir dua tahun ini sering sekali ada yang memberikannya bunga, cokelat dan juga bekal makanan, terkadang semua itu akan di berikan melalui teman sekelasnya atau di simpan begitu saja di depan pintu Shinee Room. Seperti saat ini, dia baru saja sampai di Shinee Room dan sudah ada sekotak bekal juga bunga di meja tengah.

"Apa itu untuk ku lagi hyung?"tanya Taehyung pada Taemin yang berada di sana.

Taemin yang sedang membaca bukupun menengok kearah datangnya Taehyung. "Hmm.. Key hyung yang menemukannya di depan pintu."

Taehyung duduk di sebelah Taemin dan mengambil kotak bekal juga setangkai mawar merah. "Cinta tak selamanya tentang kepemilikan. Tapi cinta adalah tentang keikhlasan. Terimakasih atas segalanya. I love you pemilik hatiku Kim Taehyung."ucapnya membaca note yang tertempel pada bunga mawar merah.

"Aku senang kau selalu memakan bekal yang kusiapkan untukmu. Aku berharap suatu hari nanti aku tak hanya melihatmu memakan bekal buatanku dari jauh. Aku berharap kita bisa makan bersama di satu meja yang sama. I love you pemilik hatiku Kim Taehyung."ucapnya lagi membaca note yang kali ini di tempel pada kotak bekalnya.

"Woahh.. Penggemar rahasiamu romantis juga ya."ucap Taemin setelah mendengar Taehyung membaca note nya.

Taehyung memiringkan kepalanya bingung. "Sshh.. Tapi siapa ya yang terus mengirimiku ini, aku jadi penasaran.. Ini sudah dua tahun loh hyung dan aku masih belum mendapatkan orang ini."

"Entahlah.. Coba saja kau cek cctv yang ada di depan pintu!"usul Taemin.

Taehyung menggeleng lemah. "Sudah hyung, tapi orang yang datang selalu berganti ganti dan semua orang yang kutanya selalu bilang kalau mereka hanya di suruh menyimpannya di sana, jika aku tanya siapa yang menyuruhnya mereka selalu bilang tidak tahu, katanya orang itu menggunakan masker dan kacamata hitam juga memakai topi jadi sangat sulit untuk mengetahui siapa dia."

"Hmm.. Aneh.."ucap Taemin yang juga menjadi bingung karenanya.

"Hahh.. Sudahlah.. Aku mau ke kelas seni hyung."pamitnya.

"Kau sering sekali ke kelas seni, kau yakin tak memiliki hubungan khusus dengan orang pucat itu?"tanya Minho yang baru saja masuk ke Shinee room.

Taehyung mendengus sebal, hyungnya ini terus saja bertanya memgenai hubungannya dengan Min Yoongi. "Ck, kami hanya teman hyung.. Sudahlah, aku bosan menjawab pertanyaan itu terus.. Bye hyungdeul.."ucapnya langsung melengos pergi.

"Sudah selesai kelasnya sayang?"tanya Taemin.

Minho mengangguk dan menghampiri Taemin "Hmm..sudah, kau masih ada kelas kah?"

"Tidak ada, kelas terakhir dosen tidak masuk.. Hanya di beri tugas saja."

"Kalau begitu kita jalan yu!"ajak Minho dan mendapatkan anggukan senang dari kekasihnya Taemin.

Di kelas seni seperti biasa Taehyung akan menemui Yoongi dan bercerita mengenai kiriman kiriman yang dia dapat, entahlah.. Sejak pertemuannya dengan Yoongi, ia merasa sangat nyaman jika bercerita pada Yoongi lelaki pucat itu selalu bisa mendengarkannya dengan baik dan akan selalu berusaha memberikan solusi, nasihat atau sekedar menghibur saja membuatnya merasa tenang jika bercerita padanya.

Saat ini mereka tengah berada di taman tengah kampus yang di kelilingi gedung gedung fakultas tiap jurusan, mereka duduk di bagian taman dekat fakultas seni.

"lagi?"tanya Yoongi melihat kotak bekal dan bunga yang Taehyung pegang.

"Hmm.. Begitulah."jawabnya singkat.

"Belum menemukannya juga?"tanya Yoongi lagi penasaran.

"Hahh.. Entahlah, haruskah aku periksa seluruh cctv di kamupus ini?"bingung Taehyung.

Destiny VMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang