Bab 7

2.2K 264 20
                                    

Pagi nya mentari terbangun di lihat nya tidak ada Fahri. Mungkin Fahri pergi pagi pagi sekali sehingga Mentari tak mendengar nya.

Mentari pergi ke kamar mandi lalu mandi. Setelah berganti pakaian ia pergi ke luar dari kamar.

Di lihat nya di meja makan sudah ada nasi goreng dan telur dadar. Dari dulu memang Fahri memasakkan untuk nya jika dia tertidur

Di lihat nya ada pesan di kertas.

Aku akan pulang terlambat. Jangan tunggu aku.

Mentari meremas kertas yang ada di tangan nya. Dia sudah tau. Pasti Fahri akan ke rumah jalang nya. Rasa nya masih sakit.

"Aku akan membuat mu jatuh cinta pada ku. Dan membung jalang itu."

Mentari makan nasi goreng. Ia butuh ponsel. Ponsel nya pasti sudah lenyap akibat kecelakaan tersebut.

Tidak ada aktifitas yang berarti ia menghabiskan waktu nya menonton televisi.

*******
Sedang di tempat lain Fahri sampai di rumah nya jam setengah 7 , cukup pagi.

Fahri membunyikan bel nya terlihat Alexa membuka nya.

"Aku merindukan mu," ucap Alexa memeluk Fahri.

"Di dalam saja,"

Setelah sampai di ruang tengah. Alexa langsung membuka kemancingan Fahri. Ia mengedipkan mata. Ia mencium Fahri. Dan Fahri menggendong Alexa ke kamar mereka

Saat mereka berciuman dengan panas nya Alexa membayangkan Fahri yang melakukan hal yang sama pada mentari. Tapi ia menahan diri tidak bertanya. Ia tak ingin merusak suasana yang membuat Fahri marah.

Fahri membaringkan Alexa di ranjang. Ia mencium seluruh tubuh Alexa. Mereka polos tanpa busana. Lalu terjadilah olah raga di pagi hari.

********
Fahri mandi dan setelah itu memakai pakaian nya yang sudah Alexa siapkan.

"Mikaila tidur?"

"Semalam ia tidur jam 1. ia mencari mu . Ia tak bisa jauh dari mu,"

"Kau harus nya memberi nya pengertian,"

"Sudah, tapi tak berhasil,"

Fahri pergi ke kamar Mikaila . Di lihat nya bocah berumur 4 tahun tersebut tertidur pulas. Fahri mencium kening buah hati nya. Setelah itu ia keluar dari kamar Mikaila.

"Aku pergi dulu. Sepulang dari kantor aku akan kemari," ucap Fahri mencium kening Alexa.

"Tidak bisakah kau menceraikan Mentari. Aku tak ingin berbagi suami dengan Wanita lain."ucap Alexa menatap Fahri.

"Maaf, tidak bisa, aku pasti akan menceraikan nya tapi tidak sekarang. Bersabarlah,"

"Baik,"

Lalu setelah itu Fahri pergi dengan menggunakan mobil.

******

"Tuan Ibu anda ingin bertemu anda."ucap sekretaris tersebut.

"Persilahkan beliau masuk,"

,"Baik Tuan,"

Lalu seorang Wanita paruh baya memasuki ruangan Fahri.

"Kenapa kau tak bilang kalau Mentari sudah bangun dari koma nya,"

"Aku pikir itu tidak penting mengingat mama yang tak pernah menjenguk nya selama 5 tahun ini,"

Nita menghelang nafas," 10 tahun bukan waktu yang sebentar untuk menunggu seorang bangkit dari kematian,"

"Dan bagaimana pun kau sudah melakukan poligami tanpa persetujuan nya. Tidak kah kau ingin memberitahu nya."

"Mentari dia Amesia,"ucap Fahri

"Apa,"ucap Nita menutup mulut nya terkejut

"Dia kehilangan sebagian ingatan nya. Kepalanya bermasalah. Aku takut nanti terjadi sesuatu jika aku mengatakan pernikahan ku dengan Alexa."

"Bagaimana dengan Alexa sendiri,?"tanya Nita.

"Dia menyuruhku untuk menceraikan Mentari. Tapi aku tak Setega itu . Orang tua nya telah meninggal . Dia sekarang sebatang kara. Tidak punya uang. Anakx telah tiada. Bagaimana aku bisa meninggalkan nya dalam keadaan seperti itu."

"Aku tau semua nya terasa sulit untuk mu,"

"Tapi Nak, kau harus pilih salah satu dari mereka,"

"Mama sudah tau aku mencintai Alexa sejak dulu. Walau masa lalu nya buruk tapi aku tetap menikahi nya,"

"Sampai sekarang Mama belum ikhlas melihat mu menikahi pelacur itu,"

"Ma jangan bilang seperti itu. Kini dia istri ku."

Nita diam ia tak membahas lagi tentang mentari dan Alexa.

"Kapan kau pulang. Mama ingin bertemu Mentari."

"Maaf ma hari ini tidak bisa karna Fahri mau pergi ke rumah Alexa."

"Mama minta alamat mu biar nanti Mama mampir ke rumah mu,"

"Baik Ma aku kirim lewat Wa. Ngomong ngomong aku tinggal di apartemen ku,"

"Yang baru kau beli itu?."

"Ia ma,"

*******

Malam nya tidak ada apa apa di kulkas dan mentari juga tak punya uang. Ponsel saja ia tak punya. Bahan ia tak tau pasword rumah ini. Fahri sibuk dengan jalang nya hingga tak sekalipun memberikan nya uang. Mungkin ia. Lupa.

Ia menunggu Fahri sampai jam 8 blum pulang. Sialan Fahri ia di tinggal sendirian.

Ia coba menghabiskan waktu hingga ia tertidur di sofa ruang tamu.

Jam 12 malam Fahri pulang. Ia baru ingat kalo dia tak memberi mentari uang dan ponsel.

Ia akan menggendong Mentari. Tapi terlebih dulu Mentari bangun.

"Sudah pulang.?" Tanya Mentari pada Fahri."aku lapar,"

"Maaf aku lupa tak memberi mu uang dan ponsel. Juga aku tak memberi mu pasword apsrtemen ini,"

"Darimana. Kenapa baru datang. Tak tau kah aku menunggu mu dari tadi," ucap Mentari kesal. Jika dulu dia hanya akan diam. Tidak untuk sekarang.

"Maaf tadi aku kerumah teman,"

Mentari berdiri di hadapan Fahri. "Aku tau kau berbohong. Tapi aku akan diam karna malas berdebat.," Fahri diam saja . Dia tak membantah maupun mengelak. Baru satu hari ia menjalani pernikahan poligami bagaimana klo sebulan. Setahun. Pasti sudah terbongkar kedok nya.

"Aku akan memesan makanan via online. Kau mau makan apa?"

"Nasi bebek ," ucap mentari

,"Baik "kemudian ia memesan makanan di ponsel nya.

Setengah jam kemudian seorang membunyikan bel nya dan mentari membuka nya.

"Terimakasih ," ucap nya pada sang gojek.

Mentari makan dalam diam.

"Apakah seenak itu?" Tanya Fahri.

"Enak banget untung tidak salah pesan. Beneran enak. Mau mencoba nya."

Fahri pun mengangguk. Niat hati ingin makan dengan sendok . Tapi Mentari terlebih dulu menyuapi nya dengan tangan nya.

"Enak?" Tanya mentari.

"Ia."

Walaupun perut nya sudah kenyang tapi entah kenapa ia ingin makan karna bebek nya enak.
Atau karna suapan Mentari.

Mereka pun makan dalam diam.

MENTARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang