ch 1

2K 192 17
                                    

DLDR
.
.
.

Pengecut.

Mungkin kata ini adalah kata yang sangat cocok dengan apa yang ia lakukan sekarang.

Nama pemuda itu, Jiang Cheng.

Ia adalah putra dari pemimpin sekte Jiang yang biasanya akan di gadang-gadang menjadi penerus pemimpin sekte Jiang.

Tapi apa yang ia lakukan saat ini?

Dia lari, lari dari tanggung jawabnya sebagai calon penerus.

Sebenarnya bukan ini yang ia inginkan, ia hanya lelah dengan tuntutan keluarganya, lebih tepatnya lelah dengan apa yang mereka lakukan padanya.

Jiang Cheng adalah putra satu-satunya sampai Wei Wuxian muncul menjadi saudara angkatnya, bahkan saat itu ia masih sangat kecil untuk mengerti.

Yang ia tau ada anggota baru yang datang, tapi bahkan saat itu ia melihat ayahnya menggendong anak itu, yang bahkan Jiang Cheng tidak pernah merasakannya.

Ia sudah sangat sulit mendapat perhatian ayahnya, lalu muncul sosok ini, sosok yang selalu di bandingkan dengannya.

Banyak yang mengatakan Jiang Cheng tidak cocok menjadi pemimpin sekte, banyak juga yang mengatakan Jiang Fengmian lebih menyayangi putra dari seseorang yang ia cintai.

Karena rumor-rumor ini, ibunya dan ayahnya selalu bertengkar di setiap kesempatan dan Jiang Cheng semakin sulit mendapat perhatian dari kedua orang tuannya.

Jiang Fengmian selalu mengatakan padanya bahwa ia harus berteman dan menjaga Wei Wuxian dengan baik, karena Wei Wuxian kehilangan kedua orang tuannya.

Hebatnya adalah, pria itu mengatakannya pada anak-anak yang masih belum mengerti konsep kehilangan dan masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang.

Semakin dewasa, semakin Jiang Cheng berfikir 'sebenarnya, apa yang di harapkan A-Die dari anak yang tidak mengerti apapun? Ia berharap aku akan mengerti dan memberikan apa yang juga aku butuhkan pada orang lain? Apa bedanya Wei Wuxian yang tidak memiliki orang tua dan aku yang memiliki orang tua namun sama seperti aku bukan anak mereka?'

Yu Ziyuan, ibu dari Jiang Cheng selalu bertengkar dengan Jiang Fengmian karena masalah anak-anak. Yu Ziyuan selalu kesal jika Jiang Cheng di singkirkan dari mata ayahnya, walaupun Jiang Cheng bahkan sangat tidak yakin ayahnya pernah memandangnya.

Jika Jiang Fengmian tidak mencintainya maka tidak masalah, tapi bahkan lelaki yang sangat di cintainya itu juga mengabaikan putranya demi anak orang lain.

Pada akhirnya tidak ada satupun dari mereka yang melihat ke arahnya.

Yu Ziyuan terlalu larut dalam sakit dan kekecewaannya, juga berusaha membuat putrannya di lihat.

Sedangkan Jiang Fengmian sibuk dengan sekte dan jika ada waktu luang, ia hanya akan pergi ke arah Wei Wuxian.

Sejak kecil Jiang Cheng selalu di paksa untuk melindungi dan bergaul dengan Wei Wuxian, sedangkan di satu sisi, ibunya selalu mengatakan ia terlalu bergaul dengan Wei Wuxian dan bisa membuatnya tidak fokus dengan pelajarannya.

Memang benar jika di banding dengan Wei Wuxian dia bukan apa-apa, di mata semua orang Jiang Cheng bukan apa-apa.

Sedangkan Jie-nya juga sangat menyayangi Wei Wuxian, baginya Wei Wuxian adalah anak yang harus selalu di jaga, karena semua orang sangat ingin anak itu di jaga, maka mau tidak mau, Jiang Cheng harus mundur.

Jiang Cheng selalu berlatih sendiri, berlatih agar setidaknya bisa menyamai Wei Wuxian, tapi jangankan menyamai, ia bahkan tidak yakin bisa menyentuh sedikit saja kemampuan Wei Wuxian, jadi ia hanya akan terdiam saat melihat ayahnya dan juga Jie-nya memuji Wei Wuxian, sedangkan Jiang Cheng hanya akan pergi dengan damai, tidak ingin melihat pemandangan semacam itu.

NewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang