Anggita masih masih terus diam sampai membuat Marvel kebingungan. Ia tak pernah menghadapi wanita seperti Anggita. Sementara, dengan Diana, tak pernah sang istri bersikap seperti itu.
Di dalam mobil dala perjalanan ke Jakarta, lagi Anggita hanya terdiam menatap jalan. Wajahnya sengaja tak mau menatap Marvel yang sedari tadi sibuk mencuri pandang.
Marvel mendadak menghentikan laju mobilnya. Ia membanting kesal stir mobilnya.
"Kamu kenapa, Nggi?"
Akhirnya Marvel menghilangkan gengsi dan bertanya lebih dahulu pada Anggie.
Masih dengan tatapan tidak suka, Anggie bingung dengan sikap Marvel. Ia kesal dengan sikap Marvel yang selalu merendahkannya. Maka dari itu, ia memilih diam tak banyak bicara.
"Aku nggak suka kamu diamkan. Kamu pikir aku sopir pribadi?" Marvel merasa serba salah menghadapi wanita yang baru saja dikenalnya.
"Aku diam karena memang sedang tidak dibutuhkan. Aku hanya sebuah boneka yang sesuka hati kamu bisa mainkan. Untuk apa aku banyak bicara. Apa yang aku lakukan mungkin salah di depan kamu yang sempurna."
Netra Anggie sudah berembun dan siap jatuh kapan saja.ia merasa tak ada gairah untuk hidup karena dirinya tak berguna. Hanya menjadi boneka seorang Marvel.
Marvel tahu dirinya salah. Namun, ia tak Sudi mengakui kesalahannya. Anggie harus tunduk padanya.
"Terserah kamu mau diam sampai kapan!"
Kembali Marvel melajukan mobil dengan kencang. Baru kali ini dia bertemu dengan wanita yang begitu menyebalkan, tetapi sangat menarik baginya.
***
"Untuk sementara, kamu tinggal di sini sampai aku bisa membawa kamu ke rumahku."Marvel merebahkan tubuhnya di sofa. Apartemennya milikinya adalah salah satu tempat yang nyaman untuk Anggita. Namun, ia takut jika Anggita kabur saat ia tak bersamanya.
Anggita melihat sekeliling Apartemen. Ia begitu takjub dengan penataan yang sangat rapi. Sesekali ia melirik pria di sampingnya. Terkadang ia bertanya bagimana menghadapai Marvel yang begitu tinggi emosinya dan selalu ingin menang sendiri.
"Aku sudah mengurus orang untuk mempercepat perceraian kamu. Setelah itu, kita menikah dan aku ingin kamu memberikan aku seorang anak."
Anggita menoleh saat mendengar penuturan jujur dari Marvel. Memang hanya itu yang selalu ia inginkan. Seorang keturunan yang akan mewariskan semua harta kekayaannya.
Namun, sayang, sang istri belum juga hamil anak mereka.
"A--anak?"
"Iya, aku ingin seorang anak."
Anggita berpikir lagi, saat ini saja ia merasa tertekan dengan kondisi seperti itu. Apalagi harus mengandung anak dari Marvel? Hidupnya pasti akan lebih menyeramkan.
"Bebaskan aku, cari saja wanita lain."
Marvel bangkit dan mendorong tubuh Anggie hingga terpojok di tembok. "Kamu nggak akan pernah lari dariku."
"Tapi aku nggak mencintai kamu. Bahkan aku membencimu!" pekik Anggita disela-sela ketakutannya.
Embusan napas Marvel begitu terasa karena jarak mereka sangat dekat. Anggita mencoba berontak demi hidupnya. Namun, Marvel semakin membuatnya terpojok.
"Kamu akan mencintaiku, bahkan akan takut kehilanganku."
Setelah itu, kembali Marvel membuat Anggita tak berdaya dengan kecupan yang menempel di bibirnya. Untuk kedua kali, Marvel membuat Anggita menangis karena merasa kotor setelah pria itu menyentuhnya lagi.
***
Diana menggebrak meja kerjanya. Dirinya lemah seketika mendapat kabar dari orang suruhannya kalau sang suami kini sedang bersama wanita lain.Jantungnya berdetak begitu kencang saat ia tak menyangka jika sang suami bisa bertindak sejauh itu. Ia teringat kata-kata Marvel kala bertengkar hebat dengannya.
"Jangan salahkan aku jika nanti ada wanita lain yang mengandung anakku."
Kalimat itu begitu jelas dan kini nyata. Semula ia tidak yakin jika Marvel akan mengkhianatinya. Namun, semua terjadi sangat nyata.
Informasi yang diberikan oleh orang suruhannya adalah kabar tentang kedatangan Marvel dari Semarang dan membawa wanita lain ke apartemen miliknya.
"Apa yang akan kamu lakukan setelah mengetahui semua ini?" tanya sang ibu.
Bu Vero miris melihat sang anak yang terlihat sangat syok mendengar kabar perselingkuhan sang suami. Namun, ia percaya jika sang anak sangat kuat dan tidak akan melakukan hal yang membuatnya jelek di mata sang suami.
Sang ibu pun tidak menyalahkan sang menantu karena memang sudah berulang kali mendengar pertengkaran mereka. Terutama tentang kehadiran seorang keturunan di rumah itu.
Sudah berulang kali pun keluarga Marvel menanyakan tentang kehadiran pewaris kekayaan mereka. Namun, berulang kali Diana tak memberikan kabar baik.
"Aku nggak tahu harus berbuat apa. Jika aku marah, Marvel akan lebih marah padaku. Aku tidak bisa berkomentar apa pun."
Diana terus memijit pelipisnya. Ia mencoba menenangkan diri agar tidak membuat hatinya terus gelisah.
"Aku ingin melihat, wanita seperti apa yang bisa membuat suamiku bertekuk lutut. Ia sangat kerasa, apalagi terhadapku. Tidak ada yang sanggup menghadapi pria yang emosinya begitu tinggi."
"Kita lihat, tetap saja perselingkuhan itu adalah salah."
Diana menyesal meremehkan sang suami. Ia berpikir selama ini sang suami akan tetap setia. Namun, semua salah. Kini, nyatanya Marvel bisa bersama wanita lain.
Dipandanginya wajah Anggita dalam foto kiriman itu. Entah, Diana tak bisa banyak berkata selain sesak di dada.
***Bersambung

YOU ARE READING
Dijual Suami
RomanceNovel by Chew vha Anggita tidak menyangka saat menjadi seorang istri, ia malah di jual suaminya. lalu, ia bertemu dengan pria bernama Marvel, pria itu yang membelinya dari Arya, suami Anggita. apa yang terjadi setelah itu? tunggu kisahnya ...