Satu

2.7K 190 29
                                    

Jungkook beserta Mingyu masuk ke dalam ruangan kerja Mingyu yang berada di lantai 23 itu. Gedung ini memiliki 25 lantai. Dan ini juga merupakan gedung utama. Disampingnya adalah gedung hotel di bawah naungan perusahaannya.

"Jadi ruangan ini akan menjadi ruangan kamu. Kamu bebas buat ubah dekorasi seperti yang kamu mau. Terus disini juga ada ruang istirahat." Jelas Mingyu pada anaknya.

Jungkook mendengarkan penjelasan dengan seksama. Dia tidak sabar untuk menjadi orang yang sibuk.

"Dan Seokjin, dia akan menjadi sekretaris kamu. Kalau kamu ada pertanyaan atau kurang paham sesuatu, kamu bisa tanya dia. Dia kompeten kok anaknya."

Jungkook hanya menganggukkan kepalanya paham.

Mingyu masih menjelaskan tentang seluk beluk perusahaan. Karena selama ini Jungkook tinggal di Amerika untuk pendidikannya.

"Yaudah, Appa pulang dulu. Besok pagi Appa mesti terbang ke London untuk meninjau perusahaan disana. Kamu kalau ada apa apa langsung tanya sama Seokjin aja lewat interkom."

"Iya, pa."

"Yaudah, Appa pamit dulu. Semangat kamu kerjanya."

"Iya, Appa hati-hati di jalan."

Mingyu pun melangkah keluar dari ruangannya. Seokhin menyambutnya dengan senyum hangat saat Mingyu melewatinya.

Seokjin masih sibuk dengan pekerjaannya. Karena ini adalah masa liburan, maka banyak hal yang mesti dia tinjau meskipun pekerjaan inti seperti melayani dan sebagainya sudah di tangani oleh General Manager hotel ini.

Tit!

Suara interkom Seokjin berbunyi, sepertinya dari Jungkook.

"Masuk ke ruangan saya." Ucap Jungkook dingin.

Seokjin merapikan pakaiannya, dan melangkah menuju ruangan kerja bos barunya itu.

"Bapak manggil saya?"

"Ini bisa kamu jelaskan kepada saya?" Tunjuk Jungkook pada beberapa berkas yang dia kurang paham.

Kesempatan bagus. Batin Seokjin.

Seokjin kemudian memajukan badannya hingga sedikit menempel pada lengan Jungkook. Jungkook merasa sesak dan tidak nyaman.

"Oh ini, ini bapak harus meninjau setiap bulan beberapa hotel di bawah naungan perusahaan pak. Jadi setiap bulan atau 3 bulan sekali bapak harus mengunjungi beberapa negara untuk terjun langsung meninjau hotel."

"Jadi saya harus bepergian gitu?"

"Iya pak. Bapak Mingyu setiap 3 bulan sekali akan meninjau semua hotel sekaligus. Hanya 1-2 hari di setiap hotel."

Jungkook syok. Pasalnya Appa nya itu tidak pernah memberitahunya hal ini. Jungkook tahu bahwa Appa nya itu jarang berada di rumah, tapi dia tidak menyangka jika itu karena Appa nya harus pergi keliling negara.

Jungkook bukan orang yang suka bepergian jauh. Bahkan saat di Amerika pun dia jarang keluar kamar. Bukan apa-apa, dia hanya tidak suka keramaian.

"Baiklah, kamu boleh pergi." Perintah Jungkook.

"Kalau begitu saya permisi dulu pak. Kalau ada apa-apa, bapak bisa panggil saya."

Seokjin kemudian keluar dari ruangan Jungkook. Jungkook sendiri memijit keningnya yang tiba-tiba pening. Appa nya benar-benar.

Baik Jungkook maupun Seokjin sangat sibuk dengan urusan masing-masing.

Ping!

Ponsel Jungkook berbunyi, mengintrupsinya dari tumpukan berkas berkas di atas mejanya. Dia melepas kacamata yang dari tadi bergantung di hidung panjangnya.

Sekretaris PenggodaOnde histórias criam vida. Descubra agora