Dua puluh

1.5K 142 16
                                    

Seoul National Hospital

"Bertahan, Jin. Aku mohon kamu bertahan ya buat bayi kita."

Tubuh itu terkulai lemas di brankar saat para perawat membawanya dari mobil rumah sakit menuju ruang operasi. Tangan Jungkook tak pernah berhenti menggenggam tangan hangat itu yang perlahan kehangatannya mulai hilang.

Air mata terus membajiri pelupuk matanya. Dia tidak siap dengan ini semua. Dia tidak siap jika harus kehilangan Seokjin dan calon anak mereka.

"Tolong kamu bertahan sayang, buat aku sama calon anak kita."

Sampai pada satu ruang bertuliskan Operation Room, seorang perawat menghentikan langkah Jungkook.

"Maaf tuan, anda cukup memgantarnya sampai di sini."

"Tolong, tolong selamatkan suami saya. Dan calon anak saya."

"Tuan serahkan saja sama dokter yang bertugas."

Kemudian perawat itu masuk menyusul rekannya. Badan Jungkook langsung melorot di lantai yang dingin dengan punggung menghimpit tembok dan kepala menengadah keatas yang tertutup kedua tangannya.

Air matanya tak mau berhenti. Rapalan rapalan doa terus Jungkook sematkan di setiap tangisnya.

Satu panggilan masuk di ponsel Jungkook.

Namjoon hyung calling

Jungkook menyeka air matanya dengan kasar kemudian mengangkat panggilan itu.

"Halo hyung."

"Halo Kook, aku cuma mau ngabarin, kalo semua anak buah Tanawat sudah berhasil di bekukan termasuk Lisa dan Yugyeom kekasihnya. Tindakan ini di latar belakangi oleh mereka. Tanawat tidak ada hubungannya, dia hanya mengerahkan anak buahnya saja untuk menuruti keinginan putrinya."

Bugh!

Tangan Jungkook memgepal meninju dinding rumah sakit.

"Brengsek!" Geramnya.

"Kamu yang tenang ya, aku sama tim akan mengorek semuanya dari Lisa. Tapi kamu tau kan ini tidak akan mudah. Kepala Inspektur juga terlibat, masalah ini ga akan terlalu lama."

"Baiklah hyung. Tolong urus sisanya untuk aku. Biar aku yang menyelesaikan bagian akhirnya."

"Iya, akan aku bantu sebisaku. Salam buat Seokjin. Aku harap dia baik baik saja, no, dia akan baik baik saja. Seokjin itu kuat, anak kalian juga."

"Makasih hyung."

Klik

Sambungan terputus.

Bertepatan itu, kedua orang tuan Jungkook sampai di rumah sakit dengan tergesah. Tzuyu sudah menangis setelah mendapat kabar tentang Seokjin.

"Jungkook-ah!" Teriak Tzuyu, berlari ke arah putranya.

"Eomma." Jawab Jungkoom lirih.

Jungkook memeluk tubuh mungil eomma nya yang masih sangat cantik itu. Menenggelamkan kepalanya di ceruk leher wanita yang sudah melahirkannya.

"Eomma... Seokjin... hiksss... Seokjin..."

Jungkook tidak bisa membendung air matanya begitu juga Tzuyu. Mereka menangis dalam pelukan keduanya. Mingyu yang mencoba tegar, mengekus punggung istri dan putranya.

Bukan dia tidak sedih, hanya saja harus ada salah satu yang menjadi penopang saat yang lainnya jatuh terpuruk.

"Husttt, husttt... sabar ya. Seokjin pasti baik baik aja. Anak kalian juga."

Sekretaris PenggodaWhere stories live. Discover now