dua belas

10.8K 536 12
                                    

Setelah selesai membeli es krim,kini sean dan Satya duduk di salah satu bangku yang ada di taman.satya yang lagi makan es krim sampai belopotan dan sean yang melihat sambil geleng-geleng Kepala.

"Lu mau gak"tanya satya sambil menyodor kan es krim nya.

"enggak makan aja,makan tuh sepuasnya"jawab sean dan satya bomat langsung memakan eskrim nya lagi.

sean melihat sekeliling taman yang ternyata sepi lalu mendongak menatap langit yang sudah mendung.

"pulang yuk,udah mendung pasti mau hujan"ujar sean sambil beranjak dari duduk nya.

tiba-tiba satya mengangkat tangannya,sean yang peka pun mulai menggendong satya.

"hihihi peka banget sih"ucap satya.

di rumah sean.

sampai di rumah nya,sean pun mulai menurun kan satya secara perlahan.

"bisa jalan hm"tanya sean lembut.

"bisa dikit"jawab satya.

jederrrr

bunyi petir itu mengaget kan mereka ber2,dan satya langsung melompat ke gendongan sean.

"huaa takut"seru satya sambil menyembunyi kan wajah nya di dada bidang sean.

sean yang di perlakukan seperti itu tak bisa menahan senyum nya.

tes
tes
tes

hujam mulai mengguyur,sean yang takut satya kedinginan pun mulai membawa satya ke dalam rumah nya.

saat membuka pintu ia terkejut karna di ruang tamu ada geng abang nya termasuk siska dan juga ada aurora dan ana di sana.

"eh itu satya kenapa?"tanya raffi saat menyadari sean sudah datang.

"ee tadi terkejut karna ada gledek"jawab sean sambil berjalan ke arah sofa lalu duduk di sana.

"satya kita ud-"sean gak jadi berucap karna melihat satya sudah tidur.

"tidur dia"ucap raffa.

"bawa ke kamar aja"suruh aurora.

"ya udah gue ke atas dulu"ujar sean lalu beranjak dan berjalan ke arah lift.

setelah sampai di kamar nya sean langsung membaringkan satya secara perlahan agar satya tidak terbangun.

sean terus memandangi wajah imut sean sambil membatin.

"apa gue suka sama satya,eh gak mungkin deh"batin sean sambil terus menatap satya lalu mengelus lembut rambut satya.

"semoga mimpi indah"gumam sean lalu keluar dari kamar itu.

𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎𒊹︎︎︎

"gimana?"tanya ana saat sean sudah sampai di ruang tamu.

"gimana apanya,kalau nanya yang jelas dikit napa"ujar sean sinis.

"Hmm kak sean udah makan belum,"tanya siska lembut jadi pengen muntah"kalau belum biar aku masakin"lanjut nya.

"gak makasih"jawab sean dingin"kak ana masakin dong laper gue"lanjut sean sambil menatap ana.

"Hmm iya"ujar ana malas,lalu menarik aurora untuk ikut ke dapur.

aurora yang di tarik seperti itu oleh sang kekasih hanya bisa pasrah.

"kok lu nolak siska dan lebih milih masakan nya ana"tanya juan sambil menatap sean yang sedang memainkan ponsel nya.

"kenapa emang nya masalah buat lo"

"udah kak,aku gak papa kok"ujar siska lembut sambil mengelus tangan juan.

sean yang menyadari sesuatu yang kurang pun mulai menoleh ke arah kanan,kiri,depan,belakang.

"lah bunda sama ayah kemana bang?"tanya sean membuat david yang sedang menoton tv menoleh ke arah nya.

"oh ayah ada pekerjaan di luar kota jadi bunda harus ikut,buat nemenin ayah"jawab nya lalu kembali fokus ke tv.

"sean"

sean yang mendengar orang memanggil nya pun menoleh ke belakang.

"loh kok udah bangun"ucap sean saat melihat  satya,orang yang memanggil nya tadi.

"emang kenapa kalau gue udah bangun"sewot satya sambil melipat tangan di depan dada.

"sewot amat pms yah"

"eh gue lakik bukan cewek"

"apa lakik,tapi tadi jatuh and luka dikit kok nangis"





































"NATHANIEL SEAN JANGAN BUkA KARTU LAH"

















tebeceh

note;maaf kalau cerita gaje,gue buat cerita ini karna gue suka.
jangan lupa vote, komen,dan follow.

SEAN°END°Where stories live. Discover now