7

1.7K 246 2
                                    

Jangan lupa like and comment

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa like and comment
.
.
.
.
.
.

Sunghoon mendengar jelas apa yang baru saja dikatakan Sunoo padanya, ia tak habis pikir seharian tadi ia bersama dengannya tapi tak mengetahui hal ini.

Yah Sunghoon belum terlambat sebenarnya, hanya saja siang tadi...

"Kamu menyembunyikannya dengan rambut panjang?"

Sunoo mengangguk dengan senyum cerah, tangannya dengan pelan melepas kuncirnya.

Sunghoon dengan tanggap membantunya melepas, sejatinya ia ingin melihat dengan jelas bagaimana alat itu terpasang di kuping si manis.

"Sedikit menunduk, kamu mengikatnya terlalu kencang."

"Rambutnya bisa basah Mas."

Ikat rambut lepas, surai pirang itu menjuntai kebawah menyembunyikan sepasang telinga cantik disana.

"Hah..." Sunghoon menghela nafas, pantas saja ia tidak melihat alat itu sejak tadi.

Sunoo menutupinya dengan apik ditambah rambutnya yang lumayan lebat. Wig hitamnya pasti ikut andil dalam hal ini.

"Maaf Mas, harusnya Mas Sunghoon gak perlu tau. Tapi kalo gak tau, aku takut pas aku lagi butuh Mas Sunghoon gak bisa bantu. Maaf ya Mas," sesal Sunoo menunduk begitu dalam di hadapan Sunghoon.

Sunoo tau ia terkadang dalam kondisi yang tidak menguntungkan, untuk itu ia perlu seseorang yang selalu ada disampingnya. Ia tidak munafik dengan hal itu. Dulu Ayahlah yang selalu membantunya, tapi sekarang ia harus mencoba sedikit lebih mandiri dari biasanya. Ia tak mungkin merepotkan orang lain lebih banyak.

Sunghoon memijat ujung hidungnya bingung, kenapa bocah di hadapannya ini malah minta maaf?

"Gak papa, yang penting kamu udah bilang. Kita sekamar sekarang, jadi bisa saling jujur."

"Iya, Mas Sunghoon juga harus jujur. Biar aku juga bisa bantu!"

Sunghoon tersenyum kecil, bocah dihadapannya ini benar-benar manis. Ia mengusap pelan rambut Sunoo, rambutnya benar-benar halus. Ini akan menjadi candu untuknya nanti.

Sunghoon harus bertanya apa merk shampoo Sunoo jika hal ini terjadi terus menerus.

"Ayo makan," ajak Sunghoon pada akhirnya.

Lauknya masih sama seperti siang tadi hanya saja Sunghoon kali ini yang menanak nasi, sebelum berangkat keluar tadi ia memasak di megicom mininya dan saat pulang nasinya sudah matang.

"Tadi aku muter-muter Asrama Mas," ucap Sunoo disela makannya.

"Udah semuanya?"

"Belom sih Mas, banyak yang masih ditutup. Lusa udah mulai sekolah kan Mas?"

OH SUNOO [Brothership]Where stories live. Discover now