12b. Siapa Targetnya?

919 184 24
                                    

Hamparan bunga terbentang luas di depan mata. Begitu indah dengan warna-warni nya, ditambah semerbak harumnya yang memanjakan indera penciuman karina.

Sedang berada dimanakah ia sekarang?

Satu persatu, ia menyentuh setiap bunga yang ia lewati, hingga seseorang tiba-tiba muncul di hadapannya.

Minjeong?

Gadis itu tersenyum padanya, lalu memberikan seikat bunga di tangannya pada karina.

Karina menerimanya.

"Gomawo, eonnie!"

Minjeong tidak menjawab. Ia hanya  meraih tangan karina yang  satunya, lalu membawanya berlari-lari kecil di ladang bunga yang sedang bermekaran itu.

Hangat.

Saat tangan itu menggenggam tangannya, karina merasa dirinya telah lengkap.

"minjeong-ah, gidaryeo!"

Mereka saling berkejaran tanpa alas kaki.

"aku menangkapmu!" karina sangat bahagia ketika ia berhasil menangkap minjeong dan memeluknya penuh kasih. Namun langit tiba-tiba mendung.

Butiran Hujan pun mulai berjatuhan, membasahi semua bunga dan juga minjeong nya, hanya tubuh karina saja yang  tetap kering.

" andwae?" karina tampak kebingungan karena hujan memudarkan sosok kesayangannya. "kajima, minjeong-ah!"

Minjeong melihat kebawah. Menyaksikan tubuhnya perlahan menghilang terhapus hujan.

Karina segera menggenggam tangannya yang masih terlihat, namun sepertinya ia terlambat.

"kajima, jebaaalll!!" senyuman minjeong tidak mampu menahan air matanya.

Saat sosoknya benar-benar lenyap, karina seperti kehilangan akal. Ia berlarian tak tentu arah, berharap menemukan minjeong di antara ribuan bunga itu.

Ekor gaun putih yang ia kenakan bergoyang-goyang seiring langkah kakinya.

"minjeong-aaaah!"

Langkahnya terhenti di sebuah mata air nan jernih di hadapannya.

Dari atas permukaan ia dapat melihat minjeongnya di dalam sana.

Sedang apa dia?

Karina bertanya-tanya, lalu tanpa ragu ia mencelupkan kakinya ke dalam air.

Ya Tuhan! ternyata tidak seperti kelihatannya.

Karina mengangkat kembali kakinya, karena mata air yang jernih itu ternyata sangat dalam... Tapi minjeong ada di sana.

Setelah melepas keraguannya, karina pun memutuskan untuk masuk ke dalam air yang tenang itu.

Byuuuurrrr!!!....

Ia mulai menyelam.... Semakin dalam, semakin dingin. Dan air yang dingin itu mulai melunturkan riasannya, tapi tidak dengan kecantikannya.

Karina mengatur  nafas dengan baik, hingga ia sampai ke dasar.

Minjeongnya yang tadi menghilang rupanya benar-benar ada di sana.

"minjeong-ah, kenapa kau di sini?..... Di sini sangat dingin, ayo pulang denganku!" karina menyodorkan tangannya, tapi minjeong hanya diam, tanpa berniat menerima ajakan karina.

"ya-aaaa! kenapa diam saja? ayo kita pulang!" karina akhirnya meraih tangan minjeong, tapi anehnya ia tidak dapat menyentuhnya.

Minjeong tersenyum, lalu mengelus wajah karina. Ia seolah berkata kalau di sini adalah tempatnya.

The Last Winter Where stories live. Discover now